2. taman

10 4 0
                                    

Kamera???
Kenapa kamera??
Aku man belum pernah memakai kamera sebelumnya..
Yahh tapi aku sangat senang dengan kamera yang ayah berikan, ini sangat bagus dan saat ku coba coba melempar manggis.. Eh salah salah
Maksudnya saat ku coba menggunakan kamera tersebut aku terpesona dengan hasil jepretannya ^^ mungkin aku akan ketagihan untuk mengambil gambar disekitarku..

Singkat cerita aku memutuskan untuk pergi ke taman, sesampainya di taman aku mencoba mengambil gambar dari berbagai spot dan yang aku suka adalah dari belakang kursi taman, karena senyum orang orang sangat terlihat jelas dari sini ^^

Waktu sudah sore..
Ibu melarangku pulang terlalu malam karena aku hanya pergi sendirian dan mungkin ibu takut aku ketiduran di taman hahaha..

Aku memutuskan untuk mengambil gambar terakhir untuk hari ini, dan aku memutuskan untuk pergi ke monunen jam di taman tersebut, aku pikir mungkin sunset akan terlihat lebih indah kalau ku ambil gambarnya dari spot ini

Aku hendak mengambil gambar dari samping tugu jam dan mengarah tepat ke arah matahari yang sendang terbenam indah dan mewarnai akhir dari hari ini

*click*

Ehh??.. Terdengar suara kamera tepat dari arah belakang ku, sontak aku melihat kebelakang dan melihat ada seorang pria yang memegang kamera bermerk Canon sedang tersenyum dan mengarahkan lensa kameranya ke arahku..

"Kau menambah indahnya sunset hari ini"

"eh??!" kataku terkejut dengan ucapannya
"K..kamu siapa??.."

"Ahh..maaf membuatmu kaget, perkenalkan namaku andrea pratama.. "

"M..ma..maaf tak seharusnya kamu kenal denganku"

Itulah kata kata yang selalu aku katakan saat ada yang mengajakku berkenalan

"Kenapa??"
"Karena aku tidak mungkin bisa dekat dengan orang lain"
"Kok bisa seperti itu??"
"Aku mempunyai suatu penyakit ingatan yang sulit untuk ku jelaskan.."

*click*

Dia mengambil fotoku dengannya saat aku sedang berbicara

"Umm..."

"Setelah ini antar aku ke tempat percetakkan ya putri ^^"

"Iihh... Namaku clerenciaaa.."

"Hahahahaha.. Maaf tapi tadi kau belum memperkenalkan diri dan wajahmu cantik bagaikan putri ataukah bidadari yang datang untukku pada sore ini"

"Iih.. Baru kenal udah gombal" kataku datar

"Hihihihi itu suatu pujian, aku suka hal hal indah, itulah yang membuatku suka foto, sunset, musik, puisi, dan kamu.. "

*blush"

Kata katanya sungguh membuatku terdiam tanpa kata seraya melihat bola matanya yang membuatku betah bersamanya..

"Hihihihi.. Kamu lucu saat tersipu malu"
"Iiih..."
"Hihihihi.. Oh iya kamu salah memegang kamera itu"

Dia langsung memegang tanganku, aku kembali terdiam dan melihat kearah matanya yang tajam yang juga sedang melihat ke arah ku, kami saling bertatapan dalam 10 detik

"Eh maaf maaf.. Pesona mu terlalu tinggi.. Hahahaha"
"Mulai deh.."
"Hihihihi.. Iya iya maaf deh"

Dia memperbaiki posisi tanganku

"Jangan berani berkata seperti itu jika tidak ingin tanggung jawab"
"Jika diizinkan aku akan tanggung jawab kok"
"Iiih.. Serius, aku memiliki penyakit langka, aku tak akan bisa mengingatmu besok"
"Percayalah kau tak akan bisa melupakanku"
"Kepedean banget.. "
"Hahahaha.."
"Eh iya aku harus pulang, ibuku akan marah jika aku pulang terlalu malam"
"Sini ikut dulu.."

Dia menarik tanganku dan mengajakku ke suatu toko percetakan foto

"Iihh.. Gak sopan tau.."
"Maaf.."
"Lain kali jangan seperti itu, lagian kita ini baru kenal kan"
"Tapi entah mengapa aku sudah merasa nyaman bersamamu"
"Iihh.. Mulai.. "

*trek*

"Ini mas sudah"
"Terimakasih pak"

Dia langsung memberikan foto yang dia ambil tadi yaitu foto ku yang terlihat seperti sedang bersembunyi dibalik monumen dari sunset dan foto ku bersamanya, sungguh hasil yang menakjubkan tapi.. Wajahku di foto yang aku sedang berdua dengannya itu.. Aduhhhh...

"Andreaaaa......." kataku setengah berteriak
"Ada apa?? Baguskan ^^ "
"Bagus sih.. Tapi ini..."

Aku menunjuk ke arah fotoku

"Mm..hihihi.. Kamu lucu"
"Kok lucu sih?? Ini konyol tau"
"Apapun yang kamu lakukan terlihat indah dimataku"

Sumpah .. Kata katanya makin lama makin bisa membuatku terpana

"Iiiih.. Udah ah pulang yok udah jam 7 nih"
"Iya iya, aku antar ya"
"J..jangan deh, nanti ayahku bisa marah besar jika aku pulang dengan seorang laki laki"
"Memangnya kamu tidak punya pacar atau semacamnya??"
"Aku tidak pernah punya pacar"
"Aku jadi tambah mencintaimu"
"Eh.."

Entah kenapa rentetan kata kata yang keluar dari mulutnya membuatku nyaman

"Hihihihi.. Bagaimana mau ga terima tawaranku?? Karena jika kau jalan kaki pasti kamu akan telat datang kerumah"
"I .. Iya deh"
"Ya sudah aku mau ambil motorku dulu ya, tunggu disini"

Selang beberapa menit dia mengambil motornya, dan kau tau.. Itu motor yang sangat ku idam idamkan

"Ayo naik"

Aku diantar olehnya pulang ke rumahku dan untunglah ayahku belum datang..
Tapi.. Kameraku??..
Jantungku berdetak tak kalah cepat dari pompaan mesin uap kereta api
Kameraku tidak ada..
Ayah akan marah jika dia tau

Yahh.. Aku akan memeriksanya besok pagi, karena entah kenapa aku sangat lelah hari ini

*23 maret 2018
Dear kertas
Ingatkan aku besok
Untuk mengambil kameraku
Di taman monumen jam
Sepulang sekolah

Ingatkan aku juga dengan sosoknya
Yang bisa membuatku
Nyaman saat bersamanya
Andrea
*

Sorry ceritanya jadi agak ga nyambung
But keep reads, vote, and comment for my story
Saya berharap teman teman dapat memberi saran untuk saya ^^

Thanks..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 09, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Photograph MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang