—
I bet Taylor Swift is right;
After all, loving you is red.
—Sulit untuk berkonsentrasi jika pikiran sedang kacau. Chanyeol sudah berusaha mati-matian untuk mengalihkan pandangannya dari perut terbuka milik kekasihnya itu, tetapi, mencoba seperti apapun ia tetap tidak bisa. Jika tatapan bisa membunuh seseorang, ia sudah menatap coordi noona yang sudah memberikan hanya selembar jaket kepada Sehunnya tanpa memasang kaos didalamnya itu. Seenaknya saja, memang tubuh kekasihnya itu untuk santapan publik? Itu hanyalah untuknya dirinya seorang!
"Chanyeol-ah, tolong berkonsentrasilah." Seru sutradara. Lelaki paruh baya itu memijat keningnya, karena Chanyeol terus saja mengacaukan bagiannya sendiri.
"Kita istirahat lima belas menit!" Seru sutradara kemudian. Chanyeol menghela nafasnya lega.
"Hyung, ikut aku!" Seru Sehun sambil menarik tangan Chanyeol. Chanyeol menyeimbangi langkah besar Sehun. Ia bisa menebak kemana kekasihnya itu akan membawanya. Ke ruang ganti pribadi milik mereka berdua. Chanyeol tersenyum menyeringai.
Sesampainya disana, Sehun mengunci pintu, lalu ia menatap Chanyeol dengan tangannya yang dilipat didepan dadanya.
Chanyeol yang hendak mendekat, ingin mencuri satu-dua kecupan dari bibir seksi milik kekasihnya itu, merasakan tangan Sehun yang menepis kasar tangannya.
"Hyung! Apa yang kau lakukan? Kenapa kau seperti ini?" Kata Sehun serius. Chanyeol menundukkan kepalanya.
"Kau membuatku sulit berkonsentrasi!" Bentak Chanyeol. Sehun menatap mata Chanyeol tajam.
"Tidakkah kau kasian kepada para crew, Hyung? Jika kita tidak bisa menyelesaikan shooting hari ini, maka kita harus mengambil ulang besok! Mau sampai kapan kita akan lembur seperti ini, Hyung? Jika kau tidak merasa kasihan kepada para crew, tidakkah kau kasihan kepadaku?" Kata Sehun.
"Mereka memberikan baju ini kepadamu, sayang. Orang macam apa yang akan diam saja ketika tubuh kekasihnya menjadi bahan tontonan gratis orang lain?" Bisik Chanyeol.
Sehun menatap iba Chanyeol. Ia lalu memeluk tubuh Chanyeol, menenggelamkan wajahnya ke dada bidang Chanyeol, sambil mengelus pelan bicep Chanyeol yang terbuka itu.
"Mereka hanya melihat tubuh bagian atasku, Hyung. Yang terpenting, tubuh bagian bawahku adalah milikmu sepenuhnya." Bisik Sehun. Ia tersenyum malu-malu, wajahnya memerah karena malu.
Chanyeol yang merasa sangat gemas kepada kekasihnya itu, mencubit pelan hidung mancung Sehunnya.
"Baiklah, Hyung akan pastikan kita bisa tidur lebih lama besok pagi tanpa harus khawatir dengan shooting video clip, sayang. Hyung janji." Kata Chanyeol.
Sehun menjinjitkan kakinya, lalu ia mengecup bibir tebal Chanyeol, sambil memberikan lumatan kepada candunya itu.
*
Chanyeol membuktikan janjinya kepada Sehun. Ia menyelesaikan bagiannya dengan hanya satu kali take. Ketika tiba pada bagian Sehun, ia berdiri disamping cameraman sambil menyemangatinya.
"Kau keren, Hun-ah!"
"Bagus, Hun-ah. Seperti itulah kau berakting!"
"Sehun-ah, Hyung akan meneraktirmu boba tea. Semangat!"
Sehun menyelesaikan takenya dengan cepat, lalu ia buru-buru mengganti pakaiannya, lalu menghapus make upnya. Kini ia sudah merasa nyaman dengan celana training berwarna abu-abu dan hoodie besar milik Chanyeol berwarna hitam. Ditambah dengan wajahnya yang kini sudah bebas dari bahan kimia. Sejujurnya, ia sangat benci jika ia diharuskan memakai make up.
"Sayang."
Sehun tersenyum ketika tangan kekar itu melingkari perutnya. Chanyeol menghirup aroma manis yang menguar dari tubuh Sehun via lehernya, lalu ia mengecup titik sensitif Sehun lembut. Sehun merasakan sesuatu yang menggelitik dibawah sana. Ia membalikkan tubuhnya, lalu menggandeng tangan Chanyeol.
"Cepatlah, Hyung. Bukankah kau berjanji akan meneraktirku boba tea?"
*
Chanyeol membanting tubuh Sehun ke atas ranjang. Sudah berjam-jam lamanya ia menahan dirinya untuk tidak menyerbu tubuh kekasihnya itu. Sehun tersenyum kepadanya, ia memasang tampang innocent yang selalu mampu meluluhkan hati Chanyeol. Tetapi sayangnya, tidak untuk malam itu.
"Hyung tidak akan termakan tampang polosmu, Hun-ah." Kata Chanyeol sambil menyeringai.
"Memang kenapa, Hyung? Apa salahku?" Tanya Sehun.
"Salahmu, kau bertanya apa salahmu, sayang?" Chanyeol duduk di tepi ranjang, sambil tersenyum kepada kekasihnya itu.
"Salahmu adalah, kau sudah memancing singa lapar keluar dari kandangnya."
*
Lalu, apa yang terjadi selanjutnya?
Gagball, dildo & vibrator, dan pipi bokong yang memerah membentuk telapak tangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Colours (Special Chanhun Day) (Completed)
Fanfiction"September is ChanHun's month." Cinta kita adalah pelangi. Setiap warna memiliki masing-masing cerita. -PCY