Part 29

688 19 0
                                    

Setelah kurang lebih 20 menit berada dalam ketegangan, akhirnya wahana sepeda layang itu pun berhenti, begitu juga komat kamit Dwiva

Setelah turun dari wahana itu, Agatha tak mendapati adanya Arthur maupun Nathan beserta gadis gadis tadi, Agatha hanya bisa menghela napas berat

"Tha ada apa?" Tanya seseorang menepuk pundak Agatha
Agatha menghadap orang itu yang ternyata adalah Dwiva "Eh, gapapa kok Va" ucapnya tersenyum
Dwiva mengangguk "Yaudah lanjut main yang lain kuy"
Agatha tersenyum dan mengangguk semangat

Mereka pun pergi melanjutkan petualangan mencari wahana wahana seru, mereka melangkahkan kaki ke sembarang arah dan tak lama kemudian mereka berjumpa dengan Harris dan teman lainnya

Harris langsung menghampiri Agatha "Tha darimana aja sih? Gue nyariin lu" ucap Harris bak ayah kehilangan anak
Agatha hanya nyengir ga jelas " Hehe aku tadi naik sepeda layang, tau ga Ris? Pemandangannya keren banget dari atas sana" ucap Agatha heboh ga jelas
Harris hanya menggeleng melihat tingkah sahabatnya itu "Yaudah sekarang kita mau naik apa? Jangan pisah lagi ya" perintah Harris
"Jalan aja dulu, siapa tau dapat wahana seru" usul Agatha
Semua teman teman mengangguk setuju

Mereka pun melangkahkan kaki, melanjutkan petualangan mereka berburu wahana

Tiba tiba Agatha melihat sebuah kereta api berukuran jumbo, matanya langsung berbinar, ia langsung menarik kaos Harris "Ris...Ris...lihat deh ada kereta api, naik itu aja kuy" tunjuk Agatha kesebuah wahana kereta api
"Tha, itu cuman kereta api, di pasar malam juga banyak yang kayak gitu, katanya mau cari wahana seru" ucap Harris menolak
"Tapi aku maunya naik itu, kalo gamau ya aku pergi sama Dwiva aja" ucap Agatha mengerucutkan bibirnya
Harris menghela napas berat "Yaudah yaudah ayo, awas ya kalo lu mabuk darat gara gara naik itu" ucap Harris memperingatkan
Agatha mengangguk "Ay ay kapten"
Harris hanya bisa tersenyum melihat Agatha, sahabatnya yang begitu manis dengan tingkah lucu nya

Mereka pun menaiki wahana kereta api jumbo itu, mereka harus berpisah karena gerbong kereta hanya muat 4 orang

Harris hanya bisa khawatir karena tak satu gerbong dengan Agatha, sebab Agatha biasanya akan pusing dan mual karena harus berputar putar terus

Sementara Arthur hanya bisa melangkah dengan pikiran dan tatapan kosong, raga nya memang sedang berada bersamanya namun jiwa dan pikirannya daritadi melayang memikirkan kemana gadis manis yang berstatus sebagai sahabatnya itu pergi, ia berharap bisa seperti Harris, bisa menjaga dan senantiasa di sisi Agatha, bisa selalu melihat gadis itu tersenyum dengan manis, Arthur tak tau bagaimana caranya dan harus berbuat apa, ia takut gadis manis itu harus terluka hanya karena perbuatannya

Entah apa yang menuntun langkah Arthur sehingga tiba tiba bertemu Agatha disebuah spot poto 3D

Ia langsung melihat gadis yang tengah berpose dengan manisnya disebuah gambar sayap malaikat dengan Dwiva sebagai fotografer

Memang setelah bermain wahana kereta api jumbo tadi rombongan Agatha pergi ke sebuah spot poto 3D

Arthur pun hanya tersenyum kecil melihat gadis itu "Kenapa rasaku untuk gadis itu tak kunjung hilang meski aku sudah menjauhkan diri darinya" ucap Arthur dalam hati

Arthur yang sedari tadi termenung pun merasakan tepukan dipunggungnya
"Arthur" ucap orang itu

Arthur pun berbalik dan mendapati orang yang menepuk pundaknya adalah Harris "Hmm? Apa?" Tanya Arthur kearah pemuda berkulit coklat itu

"Darimana aja lu? Gabung aja sama rombongan kita, abis ini mau kerumah hantu." Ajak Harris

Arthur pun menganggukkan kepalanya, tanda ia mengiyakan ajakan Harris itu.

Setelah selesai berpoto ria, mereka pun pergi kerumah hantu, banyak orang yang ketakutan setelah keluar dari tempat itu, baik perempuan maupun laki laki

Mereka pun mencoba memasuki rumah hantu itu, cukup seru dan menyeramkan, Agatha hanya bisa memicingkan matanya ketakutan, menyadari Agatha ketakutan, Arthur dan Harris langsung memegang telapak Agatha protektif, sejenak Agatha membuka matanya karena merasakan dua tangan hangat yang memegang telapak tangannya, dia melirik ke kanan dan ke kiri, kemudian terlukiskan senyum manis dibibir mungilnya 'Tuhan terimakasih, akhirnya aku bisa merasakan ini lagi, kebersamaan kami lagi, walau hanya sebentar, tapi aku bahagia' ucap Agatha dalam hati.

Setelah mereka keluar dari tempat itu, lalu mereka mencoba wahana wahana lain, Agatha bahagia hari ini, walau nantinya mereka akan berpisah, namun mereka sudah menciptakan beberapa potong kenangan kenangan indah untuk mereka simpan dan kenang nantinya.

Tbc Gaes
Gaes MaMBF udah mau tamat loh, dan rencananya author mau terbitin jadi novel, semoga naskah author diterima ya gaes, dan beberapa part sudah author revisi dibagian naskah yang akan author terbitin, beberapa ceritanya dirubah supaya lebih menarik dan seru:)
Dan jangan lupa vote dan komennya gaes:)

Me and My Best Friend (Published)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang