Jika disuruh memilih antara mencintai atau dicintai, maka aku akan memilik keduanya.
Iya,belajar mencintai agar pantas untuk dicintai.'CETAK!!!'
"Aduuuhhh!sakit tau, siapa sih yang ngelempar?! "Aku dengan kesal berdiri dari duduk ku dan menatap seluruh isi kelas dengan tatapan tajam, mencari pelaku pelemparan penghapus papan tulis ke kepala ku.
"ppsssstt, Ryu duduk dan tenang lah!! "
Itu Amy, sahabat yang duduk tepat di depan ku."Ooh jangan-jangan kamu yang ngelempar ya My!,
Amy please deh, aku tuh ngantuk jadi biarkan aku tidur paling tidak sepuluh menit!"Aku berkata panjang lebar sambil menatap tajam Amy.Tunggu.tapi sepertinya ada yang aneh.
"RYU!, berani sekali kamu tidur di saat kelas saya! "
Astaga!
Ternyata memang ada yang aneh. Seluruh isi kelas menatap ku, seakan berkata 'duduk tenanglah atau kau akan mati'. Salah satu teman ku memberikan isyarat dengan telunjuknya untuk melihat kedepan. Dengan takut aku alihkan pandangan ku ke arah papan tulis.
Omaigat! Itu bu Dian. Guru-killer-sastra kami.
"Baiklah, kamu boleh tidur di kelas saya selama sepuluh menit-"
Aku tesenyum,tenyata bu Dian baik juga."Tapi saat istirahat nanti kamu harus lari keliling lapangan sepuluh putaran, mau!? "
Senyuman ku langsung luntur seketika.
"Tidak-tidak bu, saya tidak akan tidur! "
Aku langsung cepat-cepat duduk dan menatap bu Dian dengan senyuman gugup, ahh semoga saja bu Dian tidak serius dengan perkataan nya."Kalau begitu tenanglah, atau saya keluarkan kamu sekarang! "
"Iya bu! "
Haah untunglah!.*#*
"Ryu-ryu, bisa bisanya kau tertidur di kelas bu Dian, kamu mau jadi seperti kak Nico?, kau tau?! Di tertidur saat kelas bu Dian dan berakhir membersihkan toilet cowo selama seminggu!, haaa, Ryu berani sekali kau ini!
Memang nya kamu ngapain semalaman sampai kurang tidur?"Itu Amy, dia memarahi ku sambil sesekali memyeruput es teh nya. Aku hanya mendengarkannya sambil memakan mie ayam ku. Ya, kami sedang di pojokan kantin sekarang.
"Hei Ryu!, jawab aku?, apa yang kamu lakuin semalam?, begadang? Aahh aku tau, kamu nge-stalk ig nya kak Ax-empphh!".
Spontan aku menutup mulut ember Amy sambil memberi tatapan horor.
"Iya-iya, kalau kamu tau ya diam aja kali,ini di kantin nanti kalau kak Axel lewat muka ku mau ku simpan dimana? "
Aku sedikit berbisik karena kantin sedang ramai saat ini. Aku melepaskan tangan ku dari mulut Amy, dia memutar bola matanya kesal.
"Ryu sampai kapan kamu bakal kayak gitu?, inget Kak Axel itu punya pacar, kamu yakin kak Axel bakal ngelirik kamu? "
Aku terdiam. Amy ada benarnya juga. Aku tidak bisa terus menyukai kak Axel.Oh ya kak Axel itu kakak satu tingkat ku di sekolah ini, dia siswa tahun ketiga,tepatnya kelas 12. Dia tampan, jago main basket, tajir, ramah, pintar, baiklah pokoknya. Kalau singkatnya sih, dia itu sempurna!.
Dia adalah pangeran sekolah, hampir semua siswi tergila-gila dengannya, dan salah satunya aku. Dan seperti kata Amy tadi, kak Axel sudah punya pacar, namanya kak Rachel, dia sekelas sama kak Axel.
Sebelas dua belas sama kak Axel, kak Rachel itu juga sempurna , cantik dan elegan. Di sekolah ini gak ada cowo yang gak tau kak Rachel.