Satu

28 4 0
                                    

'kring kring'

Bunyi alarm menyeruang diruangan seorang gadis yang sedang terlelap.

dengan rasa malas ia mematikan alarm tersebut dan melemparnya kesembarang tempat.

Ia pun segera beranjak dari tempat tidur dan memasuki kamar mandi.

"zila, sarapan dulu" kata seorang pria paruh baya

Tanpa menjawab bahkan tanpa melirik pun dia langsung pergi melewati meja makan

"sampe kapan zila akan seperti itu mas?" tanya seorang perempuan yang masih terlihat muda kepada suaminya

"sabar ya sayang, mungkin dia masih butuh waktu" jawabnya mengelus pelan rambutnya

Sampe disekolah...

"wahh.. Si ratu sudah datang nihh" kata cewek seumuran dengan zila yah. .. Bisa disebut dia adalah sahabat zila yang bernama nava

"ohiya kenapa gak digelar karpet merah ya rajanya mana nihh.. " tambah caca

" pagi-pagi udah kusut aja tuh muka tapi kenapa cantiknya gak ilang ya.. Herman saya" tambanya lagi yang bernama sherin

"bacot lo semua, gue laper" jawab zila

"duhh.. Masih pagi udah ngomong kasar ajadeh kamu" kata nava dengan suara yang genit

"gass kantin lah sayang yukk" ajak sherin langsung menarik tangan zila dan berjalan menuju kantin.

"so, hari ini siapa yang bakal jadi target lo? " nava

" kapten basket" jawab zila

"gilak parah lo zil.. Dia mah anak baik2, keliatannya juga alim gitu yakin lo bakal lo jadiin mainan? " tanya sherin

" gak yakin deh gue zil, iman dia kuat banget lo tau sendirikan papanya lulusan pondok" tambah caca

"dia juga cuek banget anjirr...semua cewek yang deketin dia aja gak dilirik sama sekali apalagi lo yang yahh.... Bisa dibilang bagaikan langit dan bumi" tambah sherin

"apasih yang gabisa zila lakuin" katanya sambil mengedipkan sebelah mata.

"serah dehh.. Tiati tu anak orang masih suci jan dirusak " saran nava

Zila hanya mengedikkan bahu acuh.

Kepulan asap menyeruak dirooftop sekolah, siapa lagi kalo bukan zila pelakunya. Seorang bad girl yang hobinya cari masalah, rambut selalu diwarnai, sepatu yang tidak pernah berwarna hitam, dan baju seragam yang ketat.

Bukan hanya rokok saja yang dia lakuin untuk menenangkan diri. Alkohol? Sudah biasa ia minum apalagi setiap ada masalah club selalu menjadi tujuan utama seorang zila.

"cantik-cantik kok ngerokok sih neng" kata seorang laki-laki tiba-tiba duduk disebelah zila.

"suka guelah" jawabnya

"bagi satu dong" pintanya. Zila langsung menyerahkan bungkus rokok dan gas apinya

"eh, cup gue heran deh.. " ucap zila ke yusuf yang biasa dipanggil ucup.

Yahh.. Mereka adalah sama-sama biang onar disekolah. Playboy and playgirl besok kalo punya anak jadinya playstore.

" heran knapa? " tanyanya

" lo kenal fikri? " tanya zila

" kapten basket? Kelas 12 Ipa 2?" tanyanya

Zila menganggukan kepala

" napa lo? Naksir? Atau mau lo jadiin pacar lo? Emang si dewa udah lo putusin? " tanyanya lagi

" naksir? Kagaklah.. Kayak lo gatau gue aja. Dewa gue putusin gaterima dia sampe mohon-mohon gamau gue putusin yaudah deh, see? Kecantikan gue gaada yang bisa nolak " jawabnya menyibakkan rambut kearah ucup

" hahaha... Gilak lo sumpah kepedean lo perlu diperiksa tuh anjirr" ucapnya.

"udah ah, gue mau balik" pamitnya segera mematikan puting rokok dan menginjak dengan sepatunya

"masih jam 5 juga buru-buru banget kek ada yang nyariin lo aja" katanya

"wahh.. Ngejek nih, gue ntar malem mau ke club mau join kagak lo? " tanya zila

" yoi" jawabnya mengacungkan jempolnya.

Sekolah sudah sepi zila berjalan santai menuju parkiran tetapi saat melewati masjid sekolah dia mendengar suara aneh.

'Shodaqollahul adzim'

Zila berhenti dan menatap kearah masjid, ada pemuda yang berjalan keluar dengan wajah yang bercahaya sampe zila tidak mengedipkan matanya. Dia pun menatap zila

"l.. lo... Ma.. manusia? " tanya zila dengan gugup

" menurut kamu? " tanyanya balik

"ekhm, lo kapten basket yang namanya fikri itu kan?"  tanya zila berusaha style cool.

"iya, kalo begitu saya permisi" pamitnya langsung berjalan melewati zila.

'bener kata sherin caca nava dia cuek banget sama cewek, jangan-jangan dia gay lagi? ' pikirnya.

"mas satu gelas lagi" pinta zila

Yahh.. Sesuai dengan rencananya tadi sore dia ke club bersama sahabat-sahabatnya yang sudah tepar.

"haha.. Gila.. Haha.. Gue gapunya siapa-siapa" rancaunya gajelas

"zil... Zila anjirr lo udah kobam gitu udahlah minumnya" kata riki temen club zila

"biarin.. Gue masih kuat kok haha.. Liat temen-temen gue udah teler haha.. " katanya

" udah zil, ayo gue anter lo pulang " paksa riki

" gue Ini udah pulang, ini rumah gue hehe.. " jawabnya

Tanpa membalas ucapan zila riki langsung menarik paksa tangan zila dan melingkarkan satu tangannya ke keatas pundaknya.

" woi.. Cup lo bawa tu nava sama sherin antar mereka balik" perintahnya ke ucup

"siap bos" jawabnya

"berhenti" kata zila saat berada dimobil riki. Riki pun segera menghentikan mobilnya. Zila langsung keluar dari mobil

'huek' dia memuntahkan isi perutnya

"gue bilang juga apa lo sih dibilangin ngeyel banget jadi cewek" komentar riki memijat tengkuk lehernya.

"bacot" ketusnya

"yaudah lo mau pulang kerumah apa apartemen gue? " tawarnya

" apartemen lo aja" jawabnya lemas

Riki sudah zila anggap sebagai kakak sendiri karna setiap ia kobam riki yang selalu mengantar zila pulang, dan riki juga tidak pernah berbuat macam-macam walaupun zila sering menggodanya.

Celah sinar matahari menembus korden yang tertutup.

'engh..' zila mengercapkan matanya dan merentangkan kedua tanganyya keatas

"udah bangun lo? " tanya riki yang sudah rapi dengan pakaiannya

Zila langsung mendudukkan tubuhnya diatas kasur dengan nyawa yang belum terkumpul semua.

" gue laper " ucapnya sambil menguap.

" ah lo mah, bisanya ngerepotin gue aja, noh dimeja udah gue beliin bubur ayam" ucapnya

"tengkyu lo the best lah pokoknya" kata zila memeluk erat tubuh riki.

"mandi dulu sonoh, bau alcohol lo belom ilang" katanya sembari melepaskan pelukan zila.

"gue mau kekampus ada urusan kalo lo mau pulang jangan lupa beresin makananya pintunya jan lupa dikunci" pesannya sembari berjalan keluar kamar.

"brisik lo kek ibu kos" jawab zila tak peduli lalu berjalan kearah kamar mandi.

HijrahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang