1

136 20 1
                                    

Sekarang aku sudah 1 SMP. Rival seorang Asano gakushuu dan akabane karma dalam pelajaran. Bahkan maehara dan isogai juga bersekolah di sekolah yang sama. Tapi, sayangnya kita tidak sekelas. Aku dan one-chan juga tidak sekelas. Tapi, semenjak UN berlangsung sifat Nara, kakakku mulai berubah. Yang dulunya cerita sekarang menjadi dingin dan enggan berteman dengan yang lain. Bukan hanya kakakku yang berubah aku juga. Tapi aku tidak sedrastis Nara. Bahkan kami tidak lagi memanggil 'himouto' dan 'one-chan' bagaikan orang asing yang berada dalam 1 rumah.

“flat face~ pendek~”

“jangan panggil aku begitu, karma/akabane-san” kata aku dan kakakku barengan. Pendek itu panggilan untukku, sedangkan flat face itu untuk Nara. Walau sebenarnya tinggian aku dari pada kakakku.

“ahahaha!! Gomen~ gomen~ Naru, nara” kata karma sambil menepuk kepala ku pelan.

“a-ap-apa yang kau lakukan!?” lagi-lagi aku salting kalau diperlakukan seperti itu oleh karma. Ada apa denganku?

Hehehe~ mungkin itu yang dinamakan cinta

Heh!? Aku jatuh cinta kepada bakarma!? Yang benar saja!?

Ya sudah kalau kau tidak percaya

Dasar sisi gelapku

Memang aku sisi gelapmu

💢💢💢

“naru-kun

“aku perempuan!! Apa rambut panjang kurang untukmu!?” teriakku emosi. Hari ini aku telah dibuat kesal oleh 2 orang. Eh mungkin 1 setengah orang.

“siapa suruh sifat kayak laki-laki” kata nya. Siapa lagi kalau bukan karma. Aku dan Nara beda kelas. Dan itu atas kesengajaan kami.

Karena aku tidak mau berinteraksi dengannya

“dasar bakarma” kataku. Aku langsung menaruh tasku. Aku menatapnya.

“masih meminum susu strawberry ya? Dulu juga begitu waktu pertama kali kita bertemu” kataku sambil tersenyum-senyum.

“hee~? Kau masih mengingatnya~?” tanya karma. Aku mengangguk. Aku menatap jendela.

“dulu ya...

Flashback

“ck! Lagi-lagi aku telat!!” aku berlari ke sekolah. Udah ditinggal nara, nggak dibuatin makan lagi. Parahnya lagi dia nggak bangunin. Aku kebablasan!! Siapa suruh kemarin nonton anime hingga larut malam!!

Itu bukannya kamu yang nonton?

Diam!!

Aku berlari. Tapi,  ada seseorang yang aku tabrak.

“gomenasai! Tadi aku tidak melihat-....”

“.....”

“kamu yang waktu itu masukin wasabi ke sandal ku kan!? Oh! Dan kau juga yang waktu itu menakuti-nakuti ku, kan!?” kejadian tahun-tahun lalu yang masih aku ingat. Taringnya, mata yang seperti iblis, dan rambut merah. Tidak salah lagi itu dia.

Akabane karma

“dan kamu yang buat anak orang nangis kan? Lagi pula dia masih kecil” balasnya. Benar-benar bukan hari yang menguntungkan.

Flashback off

“dan sejalunjutnya kita berdebat panjang” kataku yang dilanjutkan kekehan. Aku menatap jelas E dari kelas ini. Kelas E ya?

Memang ada apa dengan
kelas E?

Tidak, bukan apa-apa

“apa itu?” mataku membulat, Nafasku serasa tercekat. Ada apa denganku?

Nara POV

Namaku shimaru Nara. Mempunyai saudara kembar yang berbeda sifat. Semenjak kejadian itu sifatku mulai berubah perlahan. Sama seperti dulu, nilai Naru tetap tinggi walau dia tidak belajar. Sedangkan aku yang mati-matian belajar dapat nilai pas-pasan. Sungguh tidak adil. Itu pun aku berada di bawahnya.

“nara! Hey~ kamu kenapa setiap hari pegang buku pelajaran sih di saat istirahat?” kata temanku, walau aku tidak menganggap nya teman. Namanya Shiraishi Hikari. Aku masih belum percaya sepenuhnya kepada dia.

“hikari-san, bisa tidak tidak menggangguku?” tanyaku serius. Dia langsung menarik kursinya ke mejaku.

“kau ini ya! Selalu bersikap dingin. Aku tau dirimu yang sebenarnya bukan kayak gini. Aa... Sepertinya pelajaran akan dimulai” kata Hikari. Yang dikatakan ada benarnya juga. Aku juga melakukan ini karena keegoisanku. Bisa dibilang aku sangat iri kepada saudara kembarku, naru. Dia yang selalu perfect di hadapan orang lain. Selalu di puji. Ugh rasanya aku sangat iri kepadanya. Tapi, aku tau dia tidak sempurna. Tidak seperti yang orang lain bilang. Menurutku dia itu tidak perfect.

Baju yang tidak rapih

Suka memberontak

Melakukan semaunya

Sadis

Pendek

(Yaomi: kalau boleh bilang ya?  Si Nara nggak ngaca padahal dirinya lebih pendek)

Dan Tidak sopan

Aku menaruh bukuku. Aku pergi keluar untuk ke kantin. Tadi sudah bel, aku tidak akan membolos seperti naru. Aku pergi ke atap sekolah. Aku Mau nenangin diri dulu. Aku melihat dari atas atap ini menatap ke bawah. Lumayan tinggi. Tapi ada sesuatu yang mengingatkan aku kepada sesuatu. Mataku melebar.

Naru POV

“naru? Hey Naru?” kata karma yang membuyarkan aku dari lamunanku.

“ada apa?” tanyaku.

“justru aku yang nanya! Ada apa denganmu!?” katanya yang sepertinya cemas? Aa tidak mungkin. Karena aku adalah tokoh antagonis, dan tokoh antagonis selalu dibenci bukan?

Iya, memang banyak yang membencimu termasuk temanmu yang mengecewakan mu itu

“aku hanya melihat sesuatu disana” kataku sambil menunjuk arah itu.

bully” gumam karma pelan tapi aku masih bisa mendengarnya.

Jadi, apa kau akan menyelamatkan nya? Atau membiarkannya? Dan lagi apa kau masih punya rasa kasihan?

A-aku tidak mungkin mengasihaninya!! Lagi pula aku ini tokoh antagonis! Dan akan selalu begitu!!

“kar-” belum selesai perkataanku. Karma sudah loncat dari jendela.

“karma no baka!! Apa yang kau lakukan!? Kau nanti mati!” teriakku dari jendela. Karma hanya menyeringai. Dan akhirnya kakinya Napak. Dan untungnya lagi dia selamat.

Lihat? Kau masih mengasihani orang lain bukan?

Aku tidak mungkin mengasihani orang!!

Dia temanmu yang asli tidak mungkin palsu

Aku tidak menyangka sisi burukku akan mengatakan ini

Kau ini..!

“aku tidak mungkin mati secepat itu Naru!” teriak karma dari jauh. Dan aku mendengar suara pukulan. Sepertinya karma melawan mereka demi orang yang di bullynya itu. Kalau aku sih tidak mungkin punya keberanian seperti dia. Walau dulu aku pernah membunuh mereka.

Teman SD ku yang menyedihkan

Nara POV

Saat aku ingin menolong anak perempuan itu yang sedang di bully. Seorang laki-laki bersurai merah sedang melawan mereka. Pukulan demi pukulan mereka dapat. Tidak salah lagi, itu adalah akabane -san. Teman dari Naru. Disaat aku menatap intens perempuan itu. Ternyata yang mereka bully itu adalah dia yang menganggapku teman, Shiraishi Hikari. Tapi, kenapa dia dibully? Pasti ada sesuatu. Aku benci mengatakan ini tapi, ya mau bagaimana lagi. Ternyata akabane-san itu hebat dan baik. Tapi, lebih hebatan isogai-kun. Bisa dibilang aku memiliki rasa kepada isogai-kun.

Twin's Girl (Oc X Chara Ansakyou)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang