CHAPTER [1]

469 39 9
                                    

Dua tahun sudah berlalu dan kini seorang gadis belum bisa melupakan kejadian dimasa lalunya, dipikirannya selalu ada nama kekasihnya, Vigo. Walaupun sudah dua tahun ia tidak bertemu tetapi ia percaya kalau Vigo akan kembali menemuinya. Selama dua tahun itu, Vale akan memulai kehidupan baru maupun hari baru karena ia sangat kecewa ketika mengingat itu semua, Vigo sudah pergi meninggalkannya serta menganggap dirinya orang asing dan untuk melupakannya ia nekad melampiaskannya dengan cara menjadi seseorang yang berbeda yap seorang Bad Girl ditemani dua orang kawanannya Alin dan juga Shefa.

"Mana duit lo sini!" ucap Vale meminta paksa uang jajan adik kelas yang berlalu lalang menuju kelas. Sementara itu salah satu siswa tidak ingin memberinya dan itu semua membuat kawanan Vale semakin geram.

"Lo tuh adik kelas! Jadi nggak usah sok berani!" Alin memaksanya kembali.

Akan tetapi siswa itu diam tidak mengeluarkan uang apapun justru ia bertanya, "Kalau ruangan kelas 12 IPA 3 dimana ya?" tanyanya.

"Lo mau tau? Sini bagi dulu duit lo!" ucap Vale tersenyum sinis.

"Eh udah kita kasih tau aja dia kan sekelas sama kita, kayaknya dia anak baru buktinya kita belum pernah liat tuh anak." Shefa berbisik kepada Vale dan juga Alin tetapi mereka berdua tidak setuju dengan perkataan Shefa.

"Uang? Untuk apa?" tanya siswa lelaki itu dengan tatapan bingung dan begitu ia mengeluarkan uangnya senilai seratus ribu rupiah kawanan Vale langsung merebutnya dan pergi meninggalkannya sampai akhirnya siswa itu berusaha mengejarnya karena uang itu akan dipakai selama satu minggu kedepan sebagai ongkos pulang dan juga jajan dirinya.

Sinar matahari yang terik memasuki kawasan SMA Permata Indah dan dapat dilihat kalau gerbang sekolah sudah ditutup yang menandakan pukul 07.00 WIB. Seluruh siswa yang berada diluar gerbang berhamburan memasuki sekolah sambil berlari, begitu pula Kawanan Vale yang menuju kelasnya sambil tertawa riang.

"Dasar anak culun mau aja kita kerjain, ya nggak?" Vale menatap dua temannya dengan puas ketika mengingat lelaki yang disebutnya culun itu.

"Emang dia culun?" tanya Shefa tidak percaya.

"Iyalah liat coba dari penampilannya aja udah pake kacamata bulat." jelas Alin yang kemudian seluruhnya tertawa riang di koridor sampai akhirnya Bu Salamah mendengarnya dan itu membuat mereka semua lari berhamburan menuju kelasnya.

Bu Salamah adalah sosok guru yang sangat disiplin apalagi kalau ada siswa maupun siswi yang melanggar aturan sekolah maka akan dihukum apapun, terutama kawanan Vale yang sudah berlangganan. Kebetulan sekali kelas Vale hari ini akan diajar oleh Bu Salamah.

Akhirnya jam pelajaran dimulai, saat ini kelas 12 IPA 3 sedang mengadakan ulangan matematika secara lisan dengan cara mendengarkan soal yang dibacakan kemudian mencatat jawaban beserta caranya di papan tulis ketika namanya dipanggil oleh Bu Salamah. Nama siswa yang pertama kali dipanggil ialah Fathir si ketua kelas dan hanya hitungan detik ia sudah dapat menjawab 2 soal dengan benar beserta caranya, seluruh siswa di kelas takjub tak percaya sembari bertepuk tangan.

Nama yang dipanggil kedua ialah Vale. Wajah Vale nampak tegang dan ia tidak tahu harus berbuat apa, ia saja tidak mengerti materinya sama sekali bahkan sangat benci dengan pelajaran matematika. Pertanyaan pertama pun dimulai, sudah tiga menit Vale belum menulis apapun di papan tulis sampai akhirnya seluruh siswa menyoraki dirinya.

"Huu.. Kalau nggak bisa udah nyerah aja." Fathir mengatakan itu berlagak sombong. Sementara Vale melirik sinis dan membalas perkataannya, "Nggak usah sombong deh lo! Gue juga bisa ngerjainnya!"

Bu Salamah menenangkan keadaan kemudian Vale melihat lemparan sebuah kertas kecil yang berisikan jawaban dari soal tersebut dan entah itu datang dari mana, akhirnya Vale langsung menuliskan jawabannya dari pada harus malu berada di depan terus-menerus. Bu Salamah tak percaya ternyata jawabannya benar dan Vale dipersilahkan duduk kembali sembari seluruh siswa bertepuk tangan.

"Tumben apa lo bisa ngerjain soal matematika?" tanya Alin tak percaya, sementara Vale tersenyum puas.

Sebelum melanjutkan ke siswa berikutnya, Bu Salamah nampak bingung melihat seorang siswa dibalik pintu, "Silahkan masuk nak."

Siswa itu gugup ketika memasuki kelasnya karena ini hari pertamanya bersekolah disini dan Bu Salamah bertanya kepada siswa itu, "Kamu siswa baru yang dari luar negeri itu ya?"

Terlihat jelas seorang siswa bertubuh tinggi nan berwajah lugu membuat orang yang melihatnya seperti anak kecil, kacamata besar pun menghiasi wajahnya yang terkesan tidak seperti lelaki keren ataupun jentel. Namun dengan kecerdasan dan kepintarannya mampu membuat orang lain takjub kepadanya.

Siswa baru itu langsung melebarkan senyumnya sehingga terlihat beberapa gigi tertata rapih dan terlihat putih bersih, "Iya kenalin saya Fito Alendino Pratama." ucapnya melihat seluruh penghuni kelas.

"Hahahaha." lontaran senyumnya membuat seisi kelas tertawa.

"Ada apa ini kok malah pada tertawa?" Bu Salamah merasa tidak enak terhadap Fito karena Fito memiliki hubungan kerabat dari pemilik sekolah ini.

"Udah pake kacamata bulat terus senyumnya kayak cewe lagi." ucap Alin terkekeh lantas membuat penghuni kelas tertawa lagi.

"Eh itukan lelaki yang waktu pagi kan?" Shefa berbisik dan balasannya anggukan kepala dari Vale serta Alin.

"Pantesnya dibilang culun." Vale sengaja berteriak keras dengan maksud mempermalukan siswa baru itu.

Fito memang terlihat tidak seperti yang lainnya, ia selalu membawa buku pelajaran apapun dan dimanapun berada salah satu hobinya ialah membaca sehingga dijuluki kutu buku oleh temannya diwaktu SMP dulu. Hingga saat ini ia tidak pernah melanggar aturan apalagi berhubungan dengan guru BK.

Bu Salamah berusaha memarahi seluruh siswanya itu untuk tidak membuat Fito malu dihadapan kelas dan Bu Salamah menghukum Kawanan Vale yang sudah melebihi batas yakni mengerjakan tugas matematika sebanyak 10 soal yang dikumpulkan esok hari.

"Banyak amat sih bu.." Vale menolaknya dilanjut melirik Fito malas.

"Yasudah Ibu tambahkan menjadi 20 soal!" perintahnya justru diluar dugaan kawanan Vale. Vale mengira kalau Bu Salamah akan mengurangi jumlah soalnya tetapi malah menambahkannya dan itu membuat kawanan Vale dendam kepada Fito.

"Please, Don't punish her because I'm not angry." Fito merasa tidak enak karena ia pikir masih siswa baru masa sudah membuat salah satu temannya terganggu. Secara spontan ia menggunakan bahasa inggris karena sudah terbiasa sampai lupa kalau sekarang ia sudah berada di Indonesia.

"Yaelah pake Bahasa inggris segala, sok inggris dasar!" Shefa malas melihat siswa baru yang berasa sok pinter.

Mendengar ucapan Fito yang memakai Bahasa Inggris membuat seluruh siswa menatapnya serius, apa maksud ia memakai B.inggris? Apakah agar seluruhnya tahu kalau ia pandai berbicara inggris? Atau ia hanya mencari perhatian guru saja? Itulah semua pertanyaan yang ada dalam pikiran seisi kelas. Sementara itu, Bu Salamah menjelaskan bahwa Fito itu sebelumnya tinggal di luar negeri dan sekarang baru datang kembali di Indonesia, oleh sebab itu ia belum terlalu mahir dalam berbahasa Indonesia hanya beberapa kata saja yang baru ia pahami.

"Emangnya tadi Fito ngomong apaan sih Bu?" tanya siswa yang duduk dikursi paling belakang karena penasaran.

"Ibu juga nggak tahu lah..." Bu Salamah mengernyitkan dahinya. Seluruh siswa melongo mendengar jawaban dari gurunya itu, "...kan Ibu guru matematika bukan bahasa inggris." lanjutnya terkekeh.

Seluruh siswa tertawa histeris, memang ada benarnya juga perkataan Bu Salamah. Pada akhirnya Bu Salamah meminta kepada siswa yang mengerti perkataan Fito dan menjelaskannya.

"Kata Fito, tolong jangan hukum dia karena saya nggak marah, katanya gitu. Ya kan Fito?" ucap salah satu siswa yang terbilang cukup pandai ialah Fathir seraya menoleh ke arah Fito dan balasannya ialah anggukan kepala dari Fito.

"Oh gitu bilang dari tadi napa?" Bu Salamah menatap malas. "Tidak apa-apa Fito, Vale dan yang lain memang pantas dihukum, mereka itu pelajar yang sepertinya tidak punya etika jadi Ibu harus menghukumnya." lanjut Bu Salamah tegas.

"Ngeselin banget sih! Ngapain coba tuh anak culun sekelas sama gue!" batin Vale.



-Thank You-

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 19, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Nerd Boy VS Bad Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang