chapter 1

719 23 0
                                    

     Ketika ku sadar akan indahnya cinta ketika itu pula ku rasakan sakitnya cinta, andai semua ini tak terjadi aku pasti sangat bahagia kini bersamamu merasakan cintamu dan kasih sayangmu, namun semua itu hanya mimpi yang indah bagiku. Kau tarik ulur cinta ku dan aku hanya menerima karena aku masih mencintaimu. Ku coba mengabaikannya namun hati ini tidak bisa berpaling dari mu dan sememnjak itu pula aku jadi sering menangis, semua itu karena mu.

2010

    Di saat itu aku baru pertama kali menginja SMA, semua terasa senang ketika masuk di kelas baru. Suasana heboh seperti biasa, kuduk di bangku no 2 dari depan di bagian tengah. Semuanya hanya sibuk urusan masing masing. Tak lama kemudian datang seorang cowok tinggi putih, dia sangat mempesona dan berkharisma, aku menyukainya.

Saat itulah kumulai mencari tahu tentangnya, diam diam meliriknya karena tempat duduk kami yang bersebelahan. Tatkala ku menatapnya tanpa disengaja ku selalu mengukirkan senyum tulus untuknya walaupun ku tahu dia tak melihat senyum tulusku.

Setiap hari aku jadi bersemangat sekolah dan itu karenanya, karena ku ingin selalu melihat dirinya, senyumnya, wajahnya, matanya, dan semua yang ada di dirinya. Ini konyol, aku belum pernah jatuh cinta sampai tergila gila seperti ini dan itu hanya seminggu ku melihatnya bahkan dia saja belum berkenalan langsung denganku. Dia orangnya agak cuek namun bisa perhatian apabila dia sudah mengenalnya contohnya pada temannya yang selalu bersamanya, oh bukan mereka adalah sahabatnya, sahabat waktu masih smp.  Kehidupan bahagiaku semua berawal dari sini, dari aku melihatnya…

     Stelah sebulan lebih semua terasa lebih akrab, kadang dia menyapaku ketika dijalan dan kadang dia meminjam penghapus padaku, jangan ditanya lagi pasti aku sangat bahagia. Dia resmi berkenalan padaku pada saat kami berkelompok membuat tugas makalah bersamanya , namanya justin bieber sering dipanggil justin karena bieber nama marga keluarganya, setelah mengenalnya belakangan ini dia baik. dan saat ini pula aku sudah mempunyai teman dekat sekaligus seorang sahabat. Dia selalu bersamaku ketika disekolah, dan hari hari ku jadi semakin indah. Dia katalina-katalina dobrev. Dia cantik, baik, penyayang namun yang aku tidak suka darinya hanya dia terlalu cerewet dan overprotective namun aku memakluminya dan menerima apa adanya karena ku yakin mencari seorang sahabat idaklah semudah mencari musuh.

     Dia Justin Bieber belakangan ini mulai mendekatiku, dia sering mengajakku pulang bareng dan aku suka itu. Ku mulai bercerita pada katalina bahwa ku mencintainya diapun mendukungnya dan selalu mencoba mendekatkanku padanyaka. Kadang dia selalu meninggalkanku sendirian agar aku diantar oleh justin, aku marah tentang sikapnya ini tapi di lain sisi ku juga bahagia karena bisa bersama justin. Semakin hari aku semakin mencintainya, paa suatu saat dia meminta no telepon ku, aku dengan senang hati memberinya, dan saat itu kedekatanku mulai bertambah. Kita seing sms-an untuk menanyakan atau dia yang menyakan pelajaran yang  tak di mengerti atau hanya sekedar menanyakan kabar dan berbasa basi.

     Pada saat ulang tahunku di tanggal 30 september dia mengajakku nge-date dan itu pertama kalinya bagiku. Dia mengajakku ke sebuah restaurant untuk dinner. Pada saat itu aku memakai dress berwarna ungu dengan rambut di gerai dan sepasang higheel berwarna senada dengan dress yang kupakai. Aku tak akann melupakan itu, semua berjalan dengan  baik sampai dia mengantarku di depan gerbang. ku turun dan mengucapkan ‘terimakasih’ dia membuka helmnya dan menarik tanganku untuk mendekat kearahnya.

Detik itu pula aku terkejut dan tak percaya ketika dia menempelkan bibirnya di dahiku sambil berkata “Have a nice dream” setelah melepaskannya. Aku hanya tersenyum malu malu padanya sebelum dia menancapka gas di mengucapkan kalimat ‘see you tomorrow selly’ sambil menggerlingkan matanya dan akhirnya di berlalu, aku hanya melambaikan tanganku dan masih tak percaya apa yang barusan sedang terjadi. Ku pegang dahiku sambil tersenyum senyum dan masuk menuju rumah. Sesampainya di kamar aku masih belum bisa tidur, aku selalu  memikirkannya dan meikirkan apa yang barusan dia lakukan padaku, ku rasa aku sudah mulai gila.

The Way I Loved YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang