LITTLE FAMILY

Persiapan

"Bagaimana untuk persiapan besok nak? Apakah sudah selesai?." Tanya mamih kepada seorang pemuda tampan yang berpenampilan formal dibalut dengan jas berwarna tosca, dengan gaya rambut yang rapih.

"Sudah mih. Semua sudah lengkap,dari dekorasi, feeting baju, souvernir." Jawab pemuda tampan dengan sopan.

"Syukur lah, dan mudah²an acara besok tidak ada gangguan apapun ya." Ucap mamih dengan mengelus bahu pemuda tampan.

"Aamiin." Ucap pemuda tampan dibalut dengan senyuman manisnya.

Pemuda tampan yang ku maksud ialah calon suamiku. Dia anak dari keluarga yang terbilang kelas tinggi. Memiliki perusahaan, dan memiliki beberapa rumah makan modern.

Namun, dengan begitu dia tidak memiliki sifat sombong ataupun ria harta. Dia memiliki sifat baik hati,selalu menolong kepada orang yang terbilang kurang mampu. Setiap hari Jumat selepas pulang shalat jumat dia selalu mengunjungi beberapa panti asuhan, dan selalu memberi makanan kepada beberapa pengemis di jalanan.

Ddrrrtttt *nada dering telepon*

"Hallo."

"....."

"Oh iya, aku lupa untuk menghubungimu. Aku masih berada di kantor,dan kebetulan tadi beres rapat dengan klien. Pukul 4.30 aku akan pulang."

"......"

"Hmm, aku tidak akan kelelahan,sehabis ngantor aku akan minum vitamin."

"......"

"Baiklah."

Ucapan lewat via telepon dengan orang diseberang sanapun terputus.

*Ketukan pintu*

"Masuk."

"Permisi Bu, ini coklat hangatnya." Ucap seorang OG (office Girl)

"Ohiya, terimakasi ya."

"Baiklah, kalo begitu saya permisi keluar bu."

"Iya." Ucapku dengan nada lembut

Aku berkerja di perusahaan milik papah ku,aku membantu separuh pekerjaan papahku dikantor. Awalnya aku bekerja di butik baju, tetapi karna pulang kerja di butik baju agak sedikit larut malam aku selalu mendapat omelan oleh papahku, dan mau tidak mau aku risien dari pekerjaanku, dan aku diperintahkan oleh papah untuk bekerja di perusahaannya saja.

*Ketukan pintu*

"Masuk." Dengan sibuknya merapihkan beberapa dokumen diatas meja

"Yampun, putri papah ko masi belum pulang juga." Ucap papahku

"Ah papah ternyata, ku kira siapa?." Cengengesku

"Kamu pulang saja nak, kamu tidak boleh kecapean, besok kan kamu akan menikah dan kamu harus menjaga kesehatanmu." Tegas papah tidak membentak

"Ini sudah beres pah, tapi aku harus merapikannya terlebih dahulu sebelum aku hendak pulang pah."

"Kan bisa minta bantuan office disini nak."