Chapter 2

51 6 2
                                    

Rei Tsubaki Present
My Wish Letter
.
.
Story abal-abal karya original
Sorry for typo or ooc
.
.
.
STORY START


**Kamar Shun**

"Jadi... Kau berasal dari dimensi lain yang berbeda dari kami. Kau yang tidak tahu kenapa kau bisa masuk ke dimensi ini  karena saat kau terbangun kau langsung tiba disini dan tak tau cara kembali." Rei saat ini sedang disidang dadakan di kamar Shun karena kedatangannya. Bahkan Shunpun tidak bisa menyimpulkan kejadian ini. Sepertinya magicnya sedang tidak berfungsi. Rei telah menceritakan semua kejadian yang dialaminya dan hanya menangguk menjawab semua kesimpulan yang diambil oleh para anggota Procellarum. Dan tentu saja dia tidak bercerita jika mereka adalah tokoh anime di dunianya.

"Oy Shun, benarkah ini bukan ulahmu? Rasanya aku masih belum bisa percaya." You memijat-mijat dahinya yang rasanya mengkerut berjam-jam seperti efek penuaan.

"Hidoina You.. aku berkata yang sejujurnya lho." sedangkan laki-laki bersurai putih bersangkutan malah menikmati teh yang dihidangkan (bacadisuruh membuat) oleh kai  dengan santai.

"Ma... sudahlah semuanya. Tsubaki-san dan Shun-san sepertinya berkata jujur." Ucap Yoru menengahi perkelahian kecil antar anggota Procella. Sedangkan You hanya mendesah panjang akan seluruh kejadian yang terjadi. Ia masih belum terbiasa dengan semua kejadian ajaib yang dibawa leader barunya. Ikkun hanya mematung sambil berkedip tak percaya, semuanya terasa ajaib.

"Sasuga Procellarum no Okaa-san, bisa menenangkan You dengan mudah." Ucap Rei tersenyum kecil memandang kearah Yoru.

"Okaa-san?" Yoru menunjuk dirinya bingung. Sedangkan anggota lain menahan tawa minus shun yang tersenyum kecil dan Rui yang memandang kagum kearah Rei.

"Waahhh Tsubaki-san juga merasakan aura Okaa-san dari Yoru juga." ujar Rui dengan mata berbinar.

"Mochiron Rui, aku tahu kok. Iku dan Rui pernah bilang Procellarum itu seperti keluarga. Iku dan Rui sebagai anak kembar. You sebagai kakak laki-lakinya, Yoru sebagai ibunya, Kai sebagai ayahnya, dan Shun ehm aku tidak bermaksud yah Shun. Shun sebagai kakeknya." Ujar Rei panjang lebar.

"Pffffftttttttt Shun kau memang cocok menjadi Jiji dengan rambut putihmu itu HAHAHAHAHA." You memegangi perutnya yang sakit karena terlalu bayak tertawa.

"Woah kau benar-benar orang yang menarik Tsubaki-chan." Kai mengelus ujung puncak gadis itu memberantakkan surainya makin berantakan. Membuat gadis itu tersipu malu.

"Waaahhhh kau tahu tentang itu juga Tsubaki-san." Ujar Rui kagum.

"Sebentar... Tsubaki-san Bagaimana kau bisa tahu tentang itu? saat itu aku hanya membicarakannya berdua dengan rui." Tanya Iku yang membuat semua orang terdiam. Reipun panik di dalam dirinya karena keceplosan.

"Aku juga merasa aneh." Sela shun yag mengalihkan semua perhatian orang-orang. "Aku tidak bisa melihat apapun dari dirimu." Tambahnya.

"Shun entah kenapa pernyataanmu itu membuatku takut. NANI KORE.... Bulu kuduku merinding." You memperlihatkan bulu tangannya yang berdiri karena bergidik ngeri merasakan aura yang aneh dari arah Shun yang memandang menelisik kearah Rei. Rei sendiri juga tidak menegerti apa yang dikatakan oleh Shun. Namun, ia bisa menangkap bahwa Shun sedang menatap dirinya curiga.

"Ma... karena hawanya rasanya jadi tidak enak begini, Ayo kita sudahi dan sarapan terlebih dahulu. Tsubaki-san juga sepertinya sedang bingung." Yoru membuka percakapan yang membuat auar keheningan mulai memudar. Ia memegang kedua bahu Rei dengan pelan.

" Sepertinya kau tidak memiliki baju ganti ya? Rui bisa kau pinjami pakaianmu untuknya sepertinya ukuran kalian tidak berbeda jauh. Nah Tsubaki-san pergilah ke kamar mandi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Kamar mandinya ada diujung lorong ini. Aku akan menaruh bajunya di depan kamar mandi nanti. Okay?" Rei hanya mengangguk menuruti semua perkataan lalu berjalan pergi tanpa suara.

"Minna jangan langsung bertanya banyak hal seperti itu. Dia juga pasti sedang bingung karena baru saja mengalami hal aneh. Jadi kita pelan-pelan bertanya padanya nanti ya." Titah Yoru yang masuk dalam Okaa-san mode kepada semua member Procella yang tidak dapat ditolak semua member.

*****
.
.
.

REI POV ON

Aku terdiam dalam bath tub kamar mandi berisikan air hangat. Masih mencerna apa yang terjadi kepada diriku hari ini. Pasalnya kejadian ini sangat tiba-tiba dan membuatku masih belum terbiasa.

"Jadi ini kenyataan."

Aku memandang langit-langit kamar mandi yang bercat putih itu. lalu menenggelamkan kepalaku dalam air. Mengeluarkan teriakan yang teredam oleh air. Yang hanya mengeluarkan bunyi buih yang meletup. Mengingat oksigen di paru-paru yang menipis dan tak mau meneguk air aku memunculkan lagi kepala ke permukaan. Aku tersenyum lebar mengingat kejadian ajaib yang menimpa padaku hari ini. Sungguh, aku sangat bersyukur akan datangnya hari ini. Setelah ini sepertinya aku akan rajin berdoa pada kami-sama dan berbuat baik untuk merayakan rasa syukurku yang teramat besar padanya.

"Tsu-Tsubaki-san."dengungan suara dari luar membuyarkan rencana doa syukur yang terancang di kepalaku.

"Hai' " jawabku pelan sedikit gelisah di dalam kamar mandi. Mengingat bahwa pintu kaca kamar mandi sedikit buram dan masih bisa menampakkan siluet jika dilihat dari luar. Walaupun aku ada di dalam bathtub yang disekitari tirai berwarna biru langit dan mereka juga sepertinya tidak akan macam-macam. Yah, walaupun ini adalah rumah idola yang aku kagumi dan aku tahu sifat mereka dengan baik. Tapi kata ayah, seorang perempuan haruslah selalu bersiaga jika sedang bersama dengan laki-laki manapun. Apalagi di dalam apartemen yang dihuni 14 orang pria, yaitu member tsukiuta dan kedua managernya

"A-aku meletakkan ba-bajunya di depan pintu."ucap Yoru yang terdengar sangat gugup dan gelgapan. Sepertinya dia sedikit malu mengantarkan bajuku ke sini. Ia agak merutuki perkataannya. Kenapa ia tidak memberikannya sebelum Rei ke kamar mandi. Tapi sudah terlanjur jadi dia harus bertanggung jawab atas perbuatan dan perkataannya.

Ma.. dia memang pria yang jadi bunda idaman.

"A-arigatou Nagatsuki-san aku akan mengambilnya nanti." Ucapku sedikit terbata. Wajahku memanas, BAGAIMANA TIDAK INI PERTAMA KALINYA ADA LAKI-LAKI YANG MENGANTARKAN PAKIAN UNTUKKU SAAT AKU SEDANG MANDI (kecualikan ayah). INI SUNGGUH MEMALUKAN, LUBANG MANA LUBANG? AKU INGIN MENGUBUR DIRIKU YANG SANGAT MEMALUKAN SEKARANG.

REI POV OFF

*******
.
.
.
.
To Be Continued

AAAAA HONTONI GOMENNASAI
INI PENDEK SEKALI

KARENA BAHASAKU SEDANG INGIN MENULIS RECEH SANGAT BERBEDA DENGAN INI. JADI YANG KU POST BARUBARU SETENGAHNYA SAJA.

KENAPA GAK DI POST AJA?

ETTO....  KARENA AKU TUH LAGI GAK SUKA KALO BAHASANYA AGAK KECAMPUR GTU. TAKUTNNYA ANEH.

SEKIAN DAN TERIMA KASIH

#Rei

My Wish LetterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang