Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Menyadari diperhatikan seseorang, Seulgi melepaskan pelukannya pada Jungkook. "Waeyoo...?" tanya Jungkook.. Seulgi hanya menatap ke arah Yoongi yang sedang menatap mereka dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.
Lalu Jungkook pun membalikkan badannya dan Jungkook terkejut melihat Yoongi.
"H.. H.. Hyuung"..... Yoongi pun menghampiri mereka dengan tatapan dinginnya. Jungkook menggenggam tangan Seulgi. Yoongi cuma ngeliat mereka berdua dan bilang, "Besok pagi, jelasin semuanya sama gw" dan dia langsung naik lagi ke tangga menuju kamarnya.
"Oottokkhe..." lirih Seulgi ketakutan. "Gwenchana..." Jungkook mencoba menenangkan Seulgi, padahal sebenarnya dia juga merasa tidak tenang. Jungkook membelai surai Seulgi. "Yaudah, sekarang masuk. Besok kita jelasin semuanya, ga usah khawatir. Okay?"
Seulgi pun masuk ke kamarnya, sebelum menutup pintunya Seulgi memanggil Jungkook yang baru akan naik tangga menuju kamarnya. "Oppa... Gomawo..." dan dia memberikan senyum paling manis pada Jungkook.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"A.. Ah.. Nde..." jawab Jungkook gugup.
Waktu Seulgi nyiapin sarapan, suasana di meja makan hening. Tidak ada satupun yang berbicara. Pagi ini Seulgi masih memakai atribut Ahjumma.
"YAAKKK... Bisakah kau berpakaian lebih baik? Pakaian tipuan yang seperti ahjumna itu sangat menggangguku. Dan masker yang menutupi mulutmu itu juga mengganggu pemandanganku" teriak Yoongi yang langsung di komentari Jimin dan Jungkook. "Hyuuuung....."
Dan Seulgi hanya menunduk dan pamit untuk pergi ke kamar. Sedangkan mereka bertiga menyelesaikan makan paginya.
Setelah selesai sarapan, mereka bertiga pun ngumpul di sofa ruang tengah menunggu Seulgi.
"YAAKkK... Ahjumma, lama sekali.." teriak Yoongi yang lagi-lagi dikomentari Jimin dan Jungkook "Hyuuuuung..." Yoongi hanya cuek saja sambil mencoba menyalakan pemantik rokoknya.
Saat akan menyulut rokoknya, bersamaan dengan Seulgi keluar dari kamarnya dengan melepas atribut ahjumma. Dia melangkah ke arah tiga pemuda itu dengan gugup dan takut.
