LALU SETELAH ITU Jungkook memutuskan untuk berkeliaran di sekitar kerajaan. Tidak ada yang bisa melihatnya karena wilayah ini berada di luar desa aslinya, dan hanya orang kaya yang pernah mengunjungi ayahnya, tetapi tidak terlalu sering. Para ksatria sedang istirahat, merokok di luar atau makan siang. Mereka tidak melindungi gerbang dari predator, jadi Jungkook berpikir, kenapa aku tidak keluar melihat dunia nyata? Hutan yang cantik, bunga warna-warni, kelinci, dan juga hewan lainnya. Kekacauan apa yang mungkin terjadi? karena itu, dia memutuskan untuk memberontak dan pergi ke luar gerbang.
Menemukan jalannya sendiri, bisa dibilang. Rerumputan itu berwarna hijau cerah, dipenuhi dengan bunga-bunga indah berwarna merah muda dan kuning cerah. Tadinya langit biru, dipenuhi awan menggembung dan sinar matahari di sampingnya. Ini adalah hari yang sempurna, hari tanpa kesalahan. Pangeran muda tidak pernah mengalami semua ini sebagai seorang anak; kau berasumsi bahwa orang tuanya menginginkan yang terbaik untuk putra mereka, tetapi kenyataannya, Jungkook tidak punya teman, tidak bepergian, dia bahkan tidak bisa merasakan keindahan alam.
Dia hanya akan melihat ke luar jendela atau sesekali pergi ke luar untuk beberapa presentasi yang harus diberikan ayahnya kepada kota. Jungkook berbaring di atas rumput, dan merasakan tanah yang kasar. Dia memetik bunga mekar dan cekikikan, melihat betapa cantiknya mereka. Segera, sesosok makhluk mendatanginya. Rupanya seekor burung.
Faktanya, burung blue jay. Ia memiliki mata yang indah, hitam, seperti boneka dan bulu biru dengan sedikit warna putih. Burung itu dengan lembut mencakar di jarinya, menyanyikan sebuah lagu. Bocah lelaki itu memutuskan untuk ikut bersenandung. Lebih banyak makhluk mulai berdatangan, dan Jungkook tertawa seperti anak kecil. Seekor kupu-kupu menggelitik hidung kecilnya, dan seekor kelinci coklat muda duduk di sebelahnya, awal dari hari di musim semi. Saat sang pangeran terkekeh melihat kekayaannya dengan alam, sesosok datang ke dalam bayangan. Ia bukan sembarang sosok, itu sosok yang tampan.
Dia adalah seseorang yang muda, tapi lebih tua; sekitar usia 20-an. Dia memiliki kulit bercahaya cokelat, dan mata coklat bulan sabit. Dia memiliki fisik yang kurus, dan sangat kurus. Poni panjang berambut cokelat gelap berada di atas kepalanya saat dia melihat ke bawah. Dia misterius. Jungkook memiliki mata hati pada seluruh pemuda itu. Saat dia mengelus kelinci, mulutnya ternganga karena kecantikannya. Bocah bayangan itu menatap pangeran, tersenyum. "Selamat siang, Pangeran Jeon." Bocah itu dikategorikan keluar, sampai dia menyadari apa yang baru saja terjadi. Seseorang berbicara dengannya. "S-selamat siang , Tuan." Dia tersipu malu. Pemuda itu terkekeh. Jungkook terus memeriksa penampilan pemuda itu.
Dia lebih terlihat seperti seorang pangeran daripada dirinya; dia terlalu tampan untuk berbaring di rumput yang sepi. Kemejanya sobek, bersama dengan celana bergarisnya. Tanpa sepatu, tanpa mantel. Hanya kemeja putih penuh lubang dan celana robek bergaris. Wajahnya terlihat seperti dari kelas atas, tapi di dunia nyata, dia adalah seorang gelandangan di luar kastil.
"Jungkook! Ayahmu sedang menunggumu!" Ksatria itu berteriak, dan yang lebih tua lari dari pandangannya.Pangeran itu bangkit dari rerumputan, mengucapkan selamat tinggal kepada semua makhluk di hutan. Sebentar lagi, hari sudah malam, dan yang bisa dia pikirkan hanyalah gelandangan itu. Jungkook yakin ia adalah seorang yang tampan.
**✿❀ ❀✿**
Holaa! apa kabar?
jujur aku appreciated banget
sm kalian yg masih nungguin book ini update. sebenernya wattpad itu tempat pelarianku dari real life, jadi maaf yaa aku ngga bakal sering update :D
tenang aja, soon aku bakal nerbitin book lagi kok! hehe it will be written by me
xoxo
KAMU SEDANG MEMBACA
the prince and the tramp ❉ vkook/taekook
Fanfiction- dimana seorang pangeran yang perlahan-lahan jatuh cinta dengan gelandangan dan berbagi keluh kesah dengannya. [ INDONESIAN TRANSLATION ] original story by ; ©UNSOBERTHOUGHT translated by ; ©HEAVENLYJEON