2

4.3K 346 0
                                    

“H... Ha..Hai.”

Dia bergumam teramat pelan dan membungkuk sesaat. Rio mengamati dengan seksama gadis dihadapannya.

“A –apa masih ada kesempatan untukku membantumu?” Gadis itu terlihat gugup bahkan dia tidak berani menatap Rio.

Rio hanya tersenyum melihat tingkah gadis itu dihadapannya. Perkiraannya tak pernah meleset jika Rose akan datang dengan sendirinya tanpa ia memaksa meskipun dia harus melakukan cara lain untuk membuat gadis itu menerima penawarannya. Rose akan melakukan apapun atas apa yang dikehendakinya.

***

Rose menunduk sambil meremas jemarinya. Dia sungguh ketakutan sekarang, bukan karena Rio melakukan sesuatu padanya melainkan perlakuan teman-teman Rio padanya yang membuatnya risih dan tidak nyaman.

Rose ditatap aneh oleh teman-teman Rio, seolah dia makhluk asing yang tak pernah dilihat mereka dimuka bumi ini. Padahal jelas sekali mereka satu kampus, seperti yang telah diceritakan, Rose memang mahasiswa diurutan terbawah jika mengenai kepopuleran.

“Rio-, darimana kau mendapat gadis seperti ini?” Tanya Daniel heran.

Rio hanya tersenyum mendengar pertanyaan Daniel.

Bobby tiba-tiba saja berpindah dan duduk di sebelah Rose membuat Rose terperanjat dan menjauh dari pria itu.

“Ya Ampun, Sepertinya dia takut padaku” Gumam Bobby kaget. Rio juga tersenyum mendengar ucapan Bobby.

“Nona.. Aku tidak menggigit gadis sepertimu” Ucap Bobby sinis.

Samuel datang dan membawa segelas jus jeruk untuk Rose, dia meletakan minuman itu tepat dihadapan Rose hingga Rose mengangkat wajahnya. Dia terkesima beberapa saat karena senyuman tampan Samuel.

“Minumlah! Teman-temanku terkadang keterlaluan.” Gumamnya, Rose membeku seketika itu juga.

Rio tiba-tiba berjalan menghampiri Rose yang duduk bersebelahan dengan Bobby lalu memisahkan mereka dengan dirinya duduk diantara Bobby dan Rose. Bobby bahkan mendesis kesal dengan perpindahan posisi Rio yang tiba-tiba.

“Yakk. Mengapa kau menyempil ditengah-tengah.” Teriak Bobby kesal.

“Kau yang seharusnya menjauh. Dia disini untuk membantuku.” Jelas Rio seolah mempertegas maksud Rose kesini.

“Kau juga harus membantuku nona.” Bobby tak terima dengan ucapan Rio.

“Dia milikku dan tak boleh siapapun mengusik atau mengganggunya.” Degg, Rose menelan ludahnya mendengar pernyataan Rio.

Daniel dan Bobby tersenyum sinis mendengar ucapan Rio sedangkan Daniel menoleh ke arah Rose dan memperhatikan gadis itu.

Rose mengangkat wajahnya hingga matanya bertatapan dengan mata teduh Samuel lagi, ia sempat terpaku sesaat hingga akhirnya tersadar dan memberanikan dirinya menghadap Rio yang berada disampingnya.

“Maaf, Rio,  aku harus pulang sekarang. Bagaimana jika nanti saja kita mulai –”

“Kemarikan ponselmu!”

“Ha?”

Rio tak menjawab pertanyaan Rose. Dia malah dengan tidak sopannya menggeledah tas Rose dan mengambil ponsel gadis itu tanpa seijinnya, Rose melebarkan matanya melihat hal tersebut. Dia hanya diam dan tak berani mengambil ponselnya yang telah berada ditangan Rio. Pria itu terlihat menekan nomor di ponsel Rose dan tiba-tiba saja ponsel Rio berdering.

“Akan kusimpan nomormu. Kupastikan kau tidak mengubah keputusanmu, karena jika itu terjadi. Kau lihat saja nanti Roseanne.” Glekk. Rose mengerjabkan matanya dan mengangguk ragu.

Trapped by Mr.Arrogant /Chaelisa (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang