Daniel dan gadis kecil itu sama-sama terhempas ke balakang karena tabrakan yang cukup keras. Tanpa di duga,ternyata gadis itu lebih galak jika dibandingkan dengan wajah cantiknya. Gadis itu lekas berdiri sambil membersihkan bajunya yang kotor akibat terjatuh.
"Kalo jalan tuh pake mata dong!!" Protes gadis itu.
"Kalo jalan itu pake kaki,mata itu untuk melihat." Jelas Daniel sembari berdiri dari jatuhnya.
"Terserah lah. Jalan itu liatnya ke depan bukan ke belakang!!" Protes gadis itu lagi.
Daniel hanya terdiam sembari melihat gadis yang ada di depannya itu mengoceh-ngoceh tidak jelas dengan tatapan datar.
"Kenapa kamu liatin aku kek gitu??!!"
"Udah ngocehnya??" Tanya Daniel dengan nada datar.
"Belum." Jawab gadis itu dengan nada tingginya. "Emangnya kenapa??"
"Kalo udah aku mau pergi." Jawab Daniel dengan santai. Daniel terlesan seperti bocah tengil yang sangat menyebalkan dengan sikapnya yang seperti itu.
"Kamu gak boleh pergi!!"
"Kenapa gak boleh??"
"Kamu gak liat apa,bubuk ajaib aku tumpah gara-gara kamu??"
Gadis itu menunjuk ke arah bawah dimana ada sebuah botol kecil yang berisi bubuk berkilau yang sebagian isinya sudah bercampur dengan tanah.
"Kamu bilang itu bubuk ajaib?? Mana ada bubuk yang namanya bubuk ajaib." Kata Daniel dengan nada meremehkan.
"Ini tuh bubuk ajaib yang bisa ngabulin semua permintaan aku!!" Gadis itu segera mengambil botol bubuk berkilau miliknya yang isinya hanya tinggal separuh dari isi awalnya. Tiba-tiba Daniel tertawa lepas ketika mendengar penjelasan dari gadis yang ada di hadapannya saat itu.
"Kalo kamu gak percaya,ayo ikut sama aku!!"
Gadis itu menarik tangan Daniel untuk mengajaknya ke sebuah tempat yang Daniel tidak mengetahuinya sama sekali. Di sepanjang jalan,Daniel terus menanyakan 'kamu mau bawa aku ke mana sih??' Namun gadis itu tidak menjawabnya dan terus menarik pergelangan tangan Daniel.
Hingga akhirnya gadis itu menghentikan langkahnya di depan sebuah tempat pertunjukkan sulap yang masih sangat sepi karena acaranya belum dimulai.
"Kamu ngapain bawa aku ke sini sih??" Tanya Daniel yang langsung melepaskan tangannya dari genggaman gadis itu.
"Aku mau buat kamu percaya!!" Jawab gadis itu dan lekas kembali menarik pergelangan tangan Daniel ke dalam tenda sulap itu.
"Hah??"
Gadis itu berhenti tepat di depan sebuah panggung yang di atasnya terdapat sebuah kotak yang cukup besar. Gadis itu naik ke atas panggung dan ia mengajak Daniel juga untuk naik. Hal itu semakin membuat Daniel kebingungan dengan hal yang di maksud oleh gadis aneh itu.
"Kita ngapain ke sini sih?? Kan acaranya belum di mulai!"
Gadis itu sungguh tidak menghiraukan setiap kata dan kalimat yang keluar dari mulut Daniel. Ia malah membuka kotak yang berbentuk seperti kotak harta karun itu dan menyuruh Daniel untuk masuk ke dalamnya. Spontan Daniel sangat terkejut dan langsung menolaknya mentah-mentah.
"Cepetan masuk!!" Paksa gadis itu.
"Gak maulah. Itukan sempit,jadi gak mungkin muat untuk berdua!" Tolak Daniel.
"Itu yang kamu gak tau..."
"Maksudnya??" Tanya Daniel yang semakin bingung.
Gadis itu masuk ke dalam kotak dan ia juga membuka bagian dasar kotak itu yang ternyata bisa di buka dan bisa menyatu dengan bagian bawah panggung. Daniel sungguh baru mengetahuinya. Yang ia tahu hanyalah jika seseorang memasuki kotak itu,ia akan menghilang dengan hanya dibacakan mantra-mantra tertentu.
KAMU SEDANG MEMBACA
hope of love
Teen FictionRasa memang punya jalannya sendiri.... Terkadang tidak untuk diutarakan.... Tetapi hanya untuk dinikmati dalam kesendirian dengan setumpuk harapan....