Pasar Malam

31 12 1
                                    


Daniel adalah seoarang anak dari sepasang suami-istri karir. Daniel kurang mendapatkan perhatian dari kedua orang tuanya sejak kecil. Sejak kecil,Daniel di asuh oleh seorang pengasuh.

Namun,pengasuh yang mengasuhnya selalu berganti setiap bulannya. Hal itu adalah kelakuan Daniel. Daniel hanya ingin diasuh dan mendapatkan perhatian dari kedua orang tuanya bukan orang lain.

Maka dari itu,Daniel memutuskan untuk membuat para pengasuhnya tidak betah bekerja di rumahnya. Dengan cara menakut-nakuti,membuat mereka kelelahan seharian tanpa henti,dan masih ada yang lain.

Hal itu pun berhasil...
Namun,pengasuh yang terakhir ini membuat Daniel merasa nyaman. Daniel sudah menganggapnya sebagai ibu angkatnya.

Dahulu Daniel adalah seorang bocah yang sangat suka dengan pertunjukan sulap yang ada di sebuah pasar malam yang setiap 2 bulan sekali datang ke kotanya dan menetap selama beberapa minggu.

Dan saat itu lah untuk pertama kalinya Daniel pergi ke tempat itu. Daniel sangat suka dengan sulap karena baginya sulap adalah sebuah keajaiban yang dapat terkabul. Awalnya ia tidak percaya akan keajaiban itu. Namun seorang gadis kecil yang membuatnya percaya.

Suatu malam, ada sebuah karnaval yang baru saja datang ke kotanya. Daniel sangat penasaran dengan pasar malam itu. Ia pun memutuskan untuk pergi ke sana bersama ibu dan ayahnya. Namun,kedua orang tuanya terus disibuki dengan pekerjaannya.

Daniel masuk ke dalam ruang kerja ibunya berniat untuk mengajak ibunya pergi bersama ke pasar malam itu. Namun, ia melihat ibunya yang sedang duduk di depan laptop dan tangannya yang terus menggerakkan bolpoin yang dipegangnya,seperti orang yang sedang berpikir keras. Kayak propesor aja...

"Bun....pasar malem itu apa ya??" Tanya Daniel kecil yang tiba-tiba sudah berdiri di samping ibunya yang sedang sibuk.

"Pasar malem itu pasar di malem hari." Kata ibu Daniel dengan pandangannya yang masih terfokuskan ke arah laptopnya.

"Di sana ada apa aja??" Tanya Daniel penasaran.

"Di sana ada banyak wahana sama hiburan gitu."

"Bunda pernah ke sana?"

"Pernah waktu bunda masih kecil."

"Kalo gitu ayo ke sana lagi sama Daniel!!" Ajak Daniel dengan ekspresi wajah yang sumringah.

"Jangan hari ini ya....bunda lagi kerja sayang!!" Tolak bunda sembari mengelus rambut Daniel. Wajah Daniel yang awalnya sumringah tiba-tiba menjadi murung,tepatnya ekspresi seperti orang yang kecewa.

"Daniel maunya sekarang bunda!!" Rengek Daniel.

"Tapi bunda lagi sibuk..." Ucapan bunda terhenti karena Daniel yang langsung memotongnya.

"Bunda kan emang selalu sibuk!! Sampe-sampe bunda gak punya waktu untuk Daniel!!" Potong Daniel dengan nada suara yang cukup tinggi.

Bundanya pun cukup terkejut dengan ucapan yang keluar dari mulut putranya. Sebelumnya, Daniel tidak pernah berkata kasar kepadanya. Setelah berkata kasar kepada bundanya, Daniel langsung berlari keluar dari ruang kerja bundanya menuju halaman belakang rumahnya. Sedangkan ibunya hanya termenung ketika melihat anaknya yang semakin menjauh darinya.

Ibu Daniel adalah seorang wanita karir. Ia selalu direpotkan dengan pekerjaan. Bukan ia tidak sayang dengan anaknya,tapi ia menunjukkan rasa sayangnya dengan cara yang berbeda. Ia hanya ingin masa depan putranya cerah.

Daniel duduk di sebuah ayunan kecil yang ada di halaman belakang sambil merenung. Tiba-tiba pria paruh baya dengan sarung yang tergantung di bahunya menghampiri Daniel yang sedang sendirian.

"Aden kenapa?? Kok sendirian di sini,di luar dingin loh!!" Tanya pria paruh baya itu yang merupakan supir pribadi dari Daniel. Mang Atmo sudah lama bekerja di keluarga Daniel sebelum Daniel lahir.

"Mang Atmo pernah ke pasar malem??" Tanya Daniel tanpa menjawab pertanyaan dari Mang Atmo tadi.

"Owhh....ya pernah lah den, itu mah kesukaan mamang waktu kecil."  Jawab mang Atmo dengan logat sundanya yang masih terdengar jelas.

"Nah....kalo gitu mamag temenin Daniel ke sana ya!!" Kata Daniel dengan ekspresi wajah yang seketika berubah kembali sumringah.

"Kenapa gak sama bunda apa gak ayah nya aden aja??"

"Bunda sama ayah lagi sibuk, gak bisa diganggu!!" Jawab Daniel sedikit berteriak dan wajah yang kembali cemberut.

"Ya udah, mamang temenin. Tapi harus pamit dulu sama bunda sama ayah dulu ya!!" Mang Atmo mengiyakan dengan sebuah syarat.

"Oke...kalo gitu Daniel masuk dulu ya mang,mau ambil jaket di dalem." Kata Daniel dengan amat senang.

Daniel berlari ke dalam rumah dengan girangnya menuju kamarnya. Ia harus menaiki belasan anak tangga untuk sampai di depan kamarnya. Karena kamarnya berada di lantai dua.

Ia pun mengambil sebuah hoodie. berwarna hitam yang menggantung di belakang pintu kamarnya. Kemudian ia kembali berlari menuruni anak tangga. Sebelum itu,ia harus melewati ruang kerja ibunya yang juga berada di lantai dua.

Daniel menghentikan langkahnya tepat di depan ruang kerja ibunya. Awalnya ia berniat untuk meminta izin kepada ibunya. Namun niatnya langsung ia urungkan. Karena ia tahu jawaban yang akan diucapkan oleh ibunya adalah 'TIDAK'.

Daniel kembali berlari menuju lantai dasar dan kembali berhenti di depan sebuah ruangan yang pintunya setengah terbuka. Ruangan itu merupakan ruang kerja milik ayahnya. Daniel sedikit melihat ke dalam ruangan tersebut sejenak dan yang ia lihat hanyalah seorang pria dengan kesibukan yang sama dengan ibunya. Lagi-lagi Daniel tidak mempedulikannya dan kembali melanjutkan langkahnya menuju halaman depan rumahnya.

Di halaman rumah,sudah ada mang Atmo yang tengah bersandar di depan mobil.

"Ayo mang!!" Ajak Daniel sembari mengenakan jaketnya dengan berjalan.

"Udah minta izin??"

"Udah kok." Jawab Daniel sambil menarik resleting jaketnya dan lekas mengenakan hoodie ke kepalanya. Hoodie itu ia kenakan sampai nyaris menutupi seluruh wajahnya. Itulah gaya yang paling disukai oleh banyak wanita dari diri Daniel. Ia terlihat sangat keren.

Daniel terpaksa berbohong. Karena ia tidak ingin menunda jalan-jalannya.

"Ya udah aden masuk!" Kata mang Atmo sembari membukakan pintu mobil untuk Daniel kecil. Dan kemudian adalah Daniel masuk ke dalam mobil dengan perasaan yang teramat senang.

xxxxx

Setibanya:

Daniel langsung membuka pintu mobilnya dengan tidak sabaran. Ia langsung terpesona dengan berbagai wahana yang cukup sederhana namun menyenangkan. Ekspresi wajahnya sudah tidak bisa ia kontrol lagi. Hoodie yang dikenakannya langsung ia buka untuk memperjelas penglihatannya.

Tanpa aba-aba,Daniel langsung berlari ke dalam pasar malam tersebut. Mang Atmo cukup terkejut,karena ia baru saja memarkirkan mobilnya dan langsung mencoba untuk mengejar dan beberapa kali memanggil Daniel. Namun usahanya sia-sia saja.

Tubuh Daniel yang kecil dan larinya yang cepat dapat menerobos keramaian pasar malam itu. Sedangkan Mang Atmo kesulitan untuk menerobos keramaian dan untuk mengejar  anak majikannya itu.

Daniel terus berlari tanpa menghiraukan mang Atmo di belakangnya. Hingga saat ia sudah merasa cukup jauh berlari,sesekali Daniel melihat ke arah belakang sambil berlari untuk melihat keberadaan mang Atmo. Namun tidak ada tanda-tanda mang Atmo yang mengejarnya.

Saat Daniel tengah menoleh ke belakang,tiba-tiba saja ia bertabrakan dengan seorang gadis kecil yang sangat cantik hingga hoodie yang dikenakan Daniel terhempas ke belakang dan menunjukkan wajah tampannya.

❄❄❄❄❄

Jangan lupa vote and commant ya.....😉😄
Aku bakal terima kok kritik dan saran dari kalian. Bahkan kritik dan saran kalian akan jadi inspirasi buat aku.😉😊
Jadi tolong saran nya ya...
Tapi tolong hargain ceritaku ya😚

hope of loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang