Perfection-1

9.7K 691 134
                                    

~ Happy Reading ~

---

PERFECTION

"Truth or dare?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Truth or dare?"

Gadis yang sedang ditanya itu kini memasang wajah bingungnya. Bingung dengan jawaban apa yang akan ia lontarkan kepada teman-teman kuliahnya sekarang.

"Keisha, milih apa? Jujur atau berani?" tanya lagi temannya tak sabaran.

Keisha Darmawangsa, gadis yang memilih untuk berkuliah di tempat yang berbeda dengan teman-teman akrabnya sewaktu SMA. Orangnya cantik, berkulit putih, bermata besar seperti boneka, bibirnya tipis dan ia diam-diam suka melihat cowok-cowok tampan. Salah satu kebiasaan cewek yang tidak mudah dihilangkan.

Kalo milih truth, entar pertanyaannya menjebak lagi. Kalo milih dare, nanti tantangannya malu-maluin. Haduh.

Keisha menghela napas sebelum menjawabnya. "Dare, aja deh."

"Demen nih gue yang beginian. Milih dare. Kalau truth, terlalu cari aman."

"Apa tantangannya? Jangan yang aneh-aneh, ya. Jam istirahat nih, kampus rame." Keisha memperingatkan. Takut-takut bila dikerjai oleh temannya.

"Lo kalah kalo nggak berhasil ngelakuin tantangan lo. Lo udah tau kan apa yang bakal lo dapet kalo kalah?"

Keisha merasa kedua telapak tangannya berkeringat dingin. Ya, ia tahu benar apa akibatnya jika ia kalah. Keisha bangkit berdiri dan merapikan pakaiannya. "Oke, apa tantangannya?" tanya Keisha penasaran.

"Ide gue memang sedikit gila tapi, di kampus ini belum pernah ada orang yang ngelakuin hal itu ke idola kampus ini." Teman Keisha berujar membuat Keisha sendiri bingung.

"Siapa orang itu?"

"Senior kita. Billivan. Cowok tatto-an yang deket sama banyak cewek cantik tapi nggak pernah mau jadian. Syukur-syukur dia mau turuti permintaan lo. Apalagi kita-kita ini bukan cewek yang bakal mau dilirik dia."

Mendengar nama cowok itu membuat Keisha terdiam. Sedikit terkejut dan tidak tahu harus bagaimana membalas ucapan temannya, karena ia tahu siapa cowok yang dimaksud temannya.

"Gimana? Lo pasti tahu dong siapa senior yang kami maksud. Ya kali lo nggak tau secara dia pentolan kampus ini."

Keisha menghela napas pelan. Mengapa ia harus berurusan dengan cowok seperti itu lagi? Cowok yang ia pikir tidak memiliki kehidupan teratur, berkumpul dengan temannya hingga larut malam bahkan dikejar sendirian oleh orang-orang yang tampak berbahaya.

PerfectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang