Tentang Rasa kopi

16 1 1
                                    

Selamat pagi wahai pujaan yang ku rindukan. How are you to day?? Aku ingin mengatakan hari ini aku baik. Sudah lama ya, kita tak pernah bertemu. Masih sama kah dirimu dengan yang pertama kali kita bertemu... Setiap hari rindu ini menyapaku, memanggilku, bahkan mengejarku..

Kau tau? Setiap kali ku ingin terlelap dirimu lah yang ingin ku dekap. Kau tau? Setiap kali ku terbangun dirimu lah yang ingin ku lihat.. Tapi, sekarang kita berjauhan. Mengandalkan whatshapp untuk bisa bertatap muka. Iya, emang tidak melepaskan semua kerinduan setidaknya mengurangi.

Wahai hati marihlah berdamai atas perihal rindu yang semakin kuat. Wahai jiwa marilah bersahabat atas rasa yang kuat.

Kau tau..? Kau adalah seseorang yang selalu ku ceritakan pada mereka, kau seseorang yang selalu ku kagumi, aku menyukaimu.

Kau tau..? Sesuatu yang kujaga adalah hatiku. Kenapa? Karna aku memilikimu.

Aku mungkin tak bisa membawamu pada dunia lampaumu, mencoba menjadikanmu bagian dari kisah ku. Kupikir itu tidak sulit. Tak peduli sepahit dan sehitam apapun duniamu dahulu. Bagiku, saat kau menyukaiku kau adalah orang baru untuk dirimu sendiri. Seseorang yang kumiliki.

Berat memang melalui semua hal baru. Namun, jika kau percya apa yang kau miliki hari ini adalah sesuatu yang harus kau perjuangkan. Maka, percayalah aku pun akan memperjuangkanmu. Hapuslah semua yang mendatangkan luka, kau bersamaku.

Pahamilah, aku juga pernah berada di posisimu sebelum mencintaimu. Aku sama sepertimu. Untuk masa sekarang, Bagiku kau adalah obat dari sekian luka yang pernah hadir.

Aku sangat berharap semoga semesta mendekatkan kita. Lepaskan lah semia resahmu, penatmu, sedihmu padaku. Kenal kan aku pada dirimu agar aku menjadi satu satunya orang yang mengobatimu. Karna aku ingin.

Pahamilah, menjaga itu sulit dari pada mendapatkan. Untuk itu, masalalu bukan untuk dilupakan. Melainakn untuk panduan kedepan dengan hubungan yang baru.

Kau harus tau tentang ku. Aku tidak suka kebohongan, egois, apatis, apa lagi perselingkuhan. Ku harap kau dan aku mampu saling mengerti.

Wahai pujaan hati, kau tau? Kita adalah sepasang insan yang bertemu dalam keadaan yang sama.
Pahamilah, kita tidak akan pernah lepas dari sesuatu. Jikalau kita tak pernah ingin melepaskannya. Kau harus tau, sekarang masa depanmu. Meskipun berat bagimu, kita jalani bersama.
Percayalah, kita titi kisah yang baru dan kau lahir kembali untuk dirimu yang baru. Aku tak akan melarangmu untuk melupakan. Namun, jadikan itu alarm mu untuk kedepan.

Kau tau..? Aku tak melihat sisi masa lampau mu. Aku tak mempersoalkannya.

Jelaskan semua yang bisa membuat hubungan ini awet. Perlu kau ingat, ini aku dan bukan dia.

Tekadang kita tak sepemikiran, mungkin saja kerna berjauhan. Dan aku paham itupun karena kita rindu.
Kau tau? Hal yang paling ku takutkan adalah curiga. Sebab, hal itu bisa membunuh dua insan yang saling mencintai dengan hubungan jarak jauh. Ya... Seperti kita saat ini.

Ingat lah, ketika kau ada masalah diluar sana jangan kau bawa dalam hubungan kita. Ingat lah, aku bukan tempat pelampiasan amarahmu. Tapi, penenang bagimu. Ku izinkan kau bersandar di bahu ku, karna lelahmu pun ku ingin kan.

Kenapa semakin rindu kita semakin bertengkar.
Terkadang perihal kecilpun jadi perdebatan. Ku katakan, biarlah aku air jika kau api. Namun semakin sering kau pun tak pernah menjadi air.
Kau tau? Bagaiman perasaanku saat ini.
Kau mulai sibuk dengan duniamu. sehingga, komunikasipun terbatas. Kau tau..? Kau sudah jarang berkabar. Kau seorang yang telah berbeda.

19 September 2018

"Kau yakin kau tak berubah?
Kau telah berbeda"

Satu tahun telah berlalu, ternyata sebentar. Perihal yang kutakutkan benar terjadi. Sepertinya aku tidak salah atas apa yang terjadi. kedengarannya egois, ya... karena aku lah yang sering mengalah.

Kau tau..? Setiap perdebatan diantara kita hanya tak lain di masalah yang sama. Kau memintaku mengubah sikap setiap kali api kemarahan mu berkobar. Seolah hanya kau saja yang tersakiti, hanya kau saja yang benar, hanya kau saja yang peduli tentang hubungn ini. Pikirkan lah, disini ada aku yang juga berjuang untuk hubungan ini. Meski setiap luka yag hadir dari bibirmu membuat air mata ku terjatuh.

"Ingatlah, ini aku bukan dia"


Mengalah...????? Aku telah mengenal mu. Seharusnya kau bepikir kenapa ku ingin jadi air. Bisa saja aku menjadi api bukan. Mengertilah kau hadir dengan luka, jangan pula kau tinggalkan luka itu pada ku.

Kau yakin kau tak berubah?? Kau telah berbeda.

Siapa dia? Kau tanyakan padaku. Aku yang seharusnya bertana padamu. Kenapa kau begitu?

Semakin hari kau semakin asing bagiku, pertengkaran yang sia-sia untuk hubungan ini. Lantas ku pikir untuk apa dahulu kau tegakakan komitment..? Sungguh jauh dari bayangan. Kau menghancurkan semuanya. Kau yang selalu memintaku diam saat masalah datang menyelinam diantar kita.

Tak sadarkah kau, bagaimana sakitnya aku yang berusaha ingin baik baik saja. Namun, sikap mu terlihat menolak ajakkan ku.

"Aku diam karena kau yang ajarkan"

Kau pasti mengerti seperti apa kisah yang harus kau perjuangakan dengan baik.

Tentang Rasa KopiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang