Rinduku ibarat pagi tanpa mentari,
hanya embun yang terbias tanpa cahaya.
Entah kenapa putri pagi masih malu-malu
untuk menampakkan pesonanya..
Kenapa juga langit begitu haru
padahal waktu sudah menyongsong begitu cepat..
Embun membisu,
menyimpan rindu,
dalam kabut haru,
menyisakan lagu,
lagu masa lalu..
Akankah rindu ini akan selalu terpendam?
Semakin dalam merindu,
semakin tenggelam mencintai,
selalu memuncak setiap malam,
tak pernah terbalas
dan selalu sulit tuk melepas,
wahai rindu tak berparas..
Aku percaya akan janji-Nya,
meski tak tersirat dan tak bersyarat
namun suatu saat akan terikat
oleh-Nya dalam hubungan taat..
Karena sekuat-kuatnya mencintai
akan lebih kuat jika mencintai dalam taat,
seindah-indahnya mencintai
akan lebih indah mencintai karena Allah,
dan sehebat-hebatnya mencintai
akan lebih hebat jika mencintai dalam hubungan terikat..
Meski aku tahu entah di dunia ataupun di surga kita akan bertemu.
YOU ARE READING
Malaikat tak Bersayap
PoetryDia yang mengajarimu arti kebaikan.. Dia yang menanamkanmu rasa peduli.. Dia yang hanya bisa menangis sendirian.. Dan dia hny bisa bahagia jika kamu bahagia.. Dia selalu menyimpan rasa lelahnya.. Untuk selalu terlihat kuat di matamu.. Dia selalu men...