Cinta kita ibarat sebuah cokelat. manis tapi ada pahit pahitnya.
kisah cinta klasik antara si pemalu Bae Jinyoung dan si periang Lee Daehwi. Selamat membaca 😊
-BxB
-Jinhwi
"Bagaimana aku bisa mengembalikan tupperware ini? Aku bahkan tidak tahu kelas dia". Jinyoung duduk di ruang makan dengan tupperware biru di depannya. Ia mengambil sepotong coklat lagi. "Ini enak juga, dan dia benar coklat bisa membuat hati menjadi lebih baik".
Saat Ia asyik memakan coklat, tiba-tiba terasa sebuah tepukan di kepala belakangnya.
"Dasar anak nakal! Kenapa kau tidak pergi ke toko- uh!" Omel Ibu Jinyoung. Jinyoung mengelus kepalanya lembut. Tepukan ibunya sakit juga.
"Iyah bu, maaf"
"Sudahlah, mungkin Jinyoung lelah setelah sekolah" Itu suara Ayah Jinyoung yang sekarang ada di dapur. Kemudian Ibu Jinyoung pun pergi ke dapur. Fyi. Orang tua Jinyoung mempunyai toko roti. Toko roti yang dinamakan Sweet Bread. Toko yang di buka dari pukul 08.00- 20.00 KST. Tokonya tidak jauh dari rumah Jinyoung, hanya berkisar beberapa meter saja.
"Wah, coklat dari siapa tuh kak. Mau dong!" Saat Bella akan mengambil coklat itu, Jinyoung langsung menghindarkan tupperware dari tangan adiknya.
"Mau dong"
Jinyoung berdiri dan melangkah pergi ke kamarnya.
"Ibu. Kak Jinyoung pelit!" adu Bella.
Jinyoung mendengar sayup-sayup suara Ibunya dari dapur menyebut namanya. Tapi dia acuh dan tetap lanjut pergi ke kamarnya. Coklat ini miliknya. Sesuatu yang sudah menjadi miliknya tak akan Ia bagi pada orang lain.
Jinyoung meletakkan coklat itu di meja belajarnya. Ia menatap tupperware itu sekali lagi.
"Mungkin besok aku harus mencari anak itu" Pikir Jinyoung, Ia lalu tersenyum entah apa yang membuatnya begitu bahagia. Dia juga tak tahu
. . ...
"Jin, kayaknya sepupu mu itu perlu di rukiyah deh, kesambet itu kayaknya" bisik Yoojung. Sekarang Woojin, Yoojung, dan Daehwi sedang berada di Bus yang mengantarkan mereka ke sekolah. Woojin dan Yoojung berada di belakang Daehwi, mengamati anak itu yang dari tadi hanya bengong dan tersenyum.
