tri

99 21 3
                                    

Daehwi rasanya ingin pingsan lagi saja. Daehwi pikir saat Ia membuka mata akan ada pangeran tampan di depannya, nyatanya Ia malah mendapati drama telenovela dengan seorang cewe yang sedang menangis tersendu-sendu dan cowok di sebelahnya sedang menenangkannya. Daehwi memutar bola matanya malas, kapan drama ini akan berakhir?

"Kapan kalian berhenti ngedrama? 5 menit lagi istirahat selesai, kalian pulang aja ke kelas sana!"

"Woojin, lihat ! sepupu ipar ku jahat! padahal aku sangat mengkhawatirkannya" Yoojung berbicara dengan tersedat akibat menangis.

"Lagian kamu juga lebay sih Jung, Daehwi udah bangun dari tadi  kau masih saja menangis" ucap Guanlin. Yah Guanlin juga ada di UKS ikut menjenguk, ah lebih tepatnya melihat keadaan Daehwi. Bagaimanapun Daehwi adalah temannya.

"Jin, Sekarang Guanlin juga jahat" adu Yoojung. Woojin menatap Guanlin dengan tajam, Guanlin sih tidak takut. Kenapa juga takut sama modelan cowok manis kayak Woojin. Iyah kan?

Ah, Apa tadi? Woojin manis? Tidak! Tidak! Guanlin menggelengkan kepalanya keras. Ia balik menatap Woojin.

"Benar kali Jin, pacarmu itu terlalu berlebihan"

"Sudah deh kalian bertiga pergi saja sana! Aku mau istirahat. Oh iyah Guanlin, Aku absen di pelajaran Mr. Kang ya, lagian aku juga udah pinter bahasa Inggris sih ngapain juga harus belajar lagi" Kata Daehwi.

" halah sombong nya" decih Woojin.

"Udah ah, kalian bertiga pergi saja sana!"

Setelah beradu argumen dengan Yoojung yang tetap ingin menemani Daehwi dan langsung di tolak langsung oleh nya. Akhirnya Daehwi benar-benar sendiri sekarang di Ruang UKS. Lagian Daehwi juga tahu, Yoojung hanya alasan saja agar dia tidak ikut pelajaran mr. Kang. Daehwi bukan orang yang mudah di bohongi, jung! Haha

Saat Daehwi hendak menutup mata tiba-tiba Ia merasakan ada seseorang yang berada di sampingnya.

"Ah mungkin hanya perasaanku saja" Daehwi berbicara sendiri.

"Perasaan apa?"

Suara itu, sepertinya Daehwi kenal. Ia membuka matanya perlahan. Sosok laki-laki yang akhir-akhir ini menghantui pikirannya ada di depan matanya? Tidak ini pasti ilusi!

Daehwi menutup kembali matanya dan bergeleng kuat.

"Ini ilusi, oke Daehwi sepertinya kau harus periksa otak. Otakmu konslet!"

"Sepertinya kau tak ingin bertemu denganku, oke aku akan pergi"

"Jangan...jangan" Daehwi segera membuka matanya dan melihat lelaki itu tengah tertawa. What? Tertawa? Seketika kepala Daehwi benar-benar blank, mulutnya menganga dan matanya membulat sempurna. Sungguh ketampanan tanpa batas.

Daehwi langsung mendudukan badannya, merapikan bajunya yang sedikit berantakan. Oke, Daehwi gugup sekarang.

Ehem... Suasana jadi agak kikuk,

"Aku hanya ingin mengembalikan ini" Ia menyodorkan tupperware biru milik Daehwi. Daehwi menerimanya dengan kaku. Kan sudah di bilang, Daehwi gugup sekarang.

"Terimakasih" cowok itu menundukan kepalanya dan akan pergi sebelum suara Daehwi akhirna menghentikan langkahnya.

"Bolehkah aku mengetahui namamu?"

"Bae Jinyoung" dan laki-laki itu meninggalkan Daehwi yang saat ini sedang tersenyum seperti orang gila.

...

Jinyoung memasuki kelas dengan tertunduk, Ia tahu pasti bahwa Son Saem sudah berada di kelas.

Jinyoung menghampiri Son Saem yang saat itu sedang menuliskan rumus rumus fisika di papan tulis.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 01, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Chocolate LOVE!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang