ide untuk chapter terakhir

392 31 7
                                    

"Siwon~ah.  Apa yang sedang kau lamunkan?"

"Aku memikirkan Kyuhyun. Jika suatu hari aku tidak bisa lagi bertahan melawan penyakit ini. Siapa yang akan merawat Kyuhyun?"

"Kau jangan pesimis seperti itu,  Siwon. Kau itu kuat. Aku yakin. Kau bisa bertahan demi Kyuhyun"

-
-
-

"Bagaimana keadaan teman kami, Dok?"

"Kondisinya sangat lemah.  Apa teman kalian tidak rutin meminum obatnya?"

-
-
-

"Kyuhyun!!!!" teriak Siwon.

Siwon habis kesabarannya setelah melihat adiknya memukul merek karena mereka menyebutnya sebagai idiot.

Plak!

Kyuhyun terkejut karena Siwon menamparnya. Kyuhyun menangis histeris karena ia tahu bahwa kakaknya marah padanya. 

Ia lagi-lagi memukul kepalanya sendiri karena kesal.

Pemuda-pemuda itu hanya terdiam mematung saat emosi Kyuhyun yang tidak stabil dan ia menyakiti dirinya sendiri.

Siwon lelah. Yah...ia lelah menghadapi adiknya yang sering kali membuatnya bingung bagaimana cara menghadapi emosinya yang selalu seperti ini, bahkan adiknya sering menyakiti orang lain, jika ada yang mengolok dirinya atau tidak meminjamkan mainan padanya.

-
-
-

"Maafkan hyung, Kyu.  Tidak ada jalan lain lagi. Hyung harus melakukan ini"

-
-
-

"H...h...hyung..."

Napas Kyuhyun mulai tersengal-sengal. Sepertinya pasokan oksigen dalam tubuhnya semakin berkurang,  setelah darah segar mengalir dari bagian perutnya, dimana kakaknya sendiri yang menghujamkan pisau tersebut padanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 18, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

"The Autism"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang