Andara Adelia

96 9 2
                                    

Happy Reading

"Sejahat-jahatnya wanita tidak pantas diperlakukan dengan kasar."

*****
Andara berjalan menyusuri jalan raya yang sepi,karna sekarang tepat pukul 12:43 tengah malam.
Andara berjalan menuju gang kecil untuk sampai dirumahnya.

Andara merasakan ada orang yang mengikutinya dari belakang, Andara semakin mempercepat langkahnya.
Namun pergelangan tanganya dicekal.

Andara menoleh."hai nona manis."ucap laki-laki bertubuh kekar dan bertampang seperti preman.

Andara mulai takut apalagi saat tangan preman itu membekap mulut Andara dan menyeretnya kesebuah gedung tua yang kosong.

Tubuh Andara didorong disebuah ruangan yang minim akan cahaya.Andara merasakan sakit disekujur tubuhnya.

Preman itu mendekat berjongkok dihadapan Andara,menatap wajah Andara lekat,tanganya mengusap pipi Andara. "Kau gadis yang sangat manis." ucap preman itu.

Kini tangan preman itu beralih menjambak rambut Andara,agar Andara berdiri dihadapanya.

Andara menangis dan berteriak sekencang-kencangnya,saat tangan preman itu berusaha merobek baju Andara.

Andara memejamkan matanya,mencoba untuk pasrah Karna untuk melawan pun akan percuma karna kekuatannya tak akan sebanding dengan preman itu.
Andara hanya bisa memanjatkan doa.

Andara merasakan tangan preman itu tak lagi menyentuhnya.Andara membuka matanya.

Terdapat laki-laki yang menarik baju preman itu,lalu mendorongnya."bangsat."ucap laki-laki itu sambil menghajar preman tersebut.

Laki-laki itu terus memberikan bogeman dipipi preman tanpa ampun,dan yang terakhir laki-laki itu menendang perut preman hingga tubuh preman itu tersungkur kelantai.

Saat dirasa preman itu sudah kalah,laki-laki itu menghampiri Andara,menarik tangan Andara lembut untuk keluar dari gedung.

*****
Disinilah Andara berada disebuah apartemen bersama laki-laki tadi yang menyelamatkanya,entah jika tak ada laki-laki ini Andara tidak tahu bagaimana kelanjutan kehidupannya nanti.

"Nih minum dulu." laki-laki itu memberikan Andara segelas air putih.

Andara menerimanya dan meminumnya hingga habis.

"Makasih ya karna lo udah nyelamatin gue tadi." ucap Andara sambil menaruh gelas diatas meja.

"Iya sama-sama lagian tadi gue gak sengaja denger teriakan lo,lo nggak papa kan?."

"Iya gue gak papa."

"Gue Okan." Okan mengulurkan tanganya.

"Andara." Andara menjabat tangan Okan.

Okan melepaskan jabatan tanganya

"Nih lo ganti baju dulu." ucap Okan sambil memberikan kaos berwana putih.

"Tuh kamar mandinya sebelah sana." ucap Okan sambil menunjuk kamar mandi.

Andara mengangguk dan langsung menuju kamar mandi.

Tidak butuh waktu lama Andara kembali dari kamar mandi dan menggunakan koas putih yang dipinjamkan Okan.

"Lo tidur disini dulu ya,besok gue pasti bakal anter lo pulang."

"Oh ya lo tidur dikasur biar,gue yang tidur disofa." lanjut Okan.

Andara merasa tidak enak."eh gak usah gue aja yang tidur disofa."

"Udah nggak papa,lo tidur gih udah malem."

Okan berjalan kesofa,Okan merebahkan tubuhnya dan memejamkan matanya.

Andara tersenyum melihat wajah tampan Okan yang damai saat tidur.

Andara pun menuju kasur Okan,menarik selimut dan mulai memejamkan matanya.

*****
Sesuai janji Okan,kini Okan mengantar Andara dengan motor ninja merahnya.

Andara hanya berbicara mengenai arah rumahnya.

Motor Okan berhenti didepan sebuah rumah mewah yang bercat ungu dan putih.

Andara turun dari motor Okan.
"Sekali lagi makasih ya."

Okan mengangguk.

"Nggak mau mampir dulu?."

"Kapan-kapan ya Dar soalnya gue masih ada urusan."

"Oh yaudah."

"Gue duluan ya,lain kali jangan keluar malem ya,itu sangat bahaya buat keselamatan lo."

"Iya."

"Udah ya gue balik."

Andara mengangguk."hati-hati."

Okan menjalankan motornya untuk meninggalkan pekarangan rumah Andara.

Andara berharap bisa bertemu dengan Okan lagi,semoga harapannya terwujud.
____________________________________Next ya

Sorry kalo ada typo jangan lupa votmen ok.

Makasih❤

You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang