Moment haru bertemu Sang Idola, Panutan, dan Inspirasi saya, Fiersa Besari.

Bertemu Fiersa Besari

Moment, bertemu Sang Idola, Panutan, dan inspirasi, @fiersabesari si Penulis Arah Langkah, Garis Waktu, Konspirasi Alam Semesta, dan Catatan Juang.

(1)
Begini ceritanya.
Jadi, Pertama kali nulis bulan Februari 2018 yang lalu. Saya belum tahu dan kenal Fiersa Besari. Belum sama sekali.
Akhirnya, adik ipar abang saya cerita ke saya, namanya Ara (@araqolbuoraa ), katanya coba deh baca buku Fiersa Besari, manatau dan semoga mendapat hal baru, imajinasi dan kreativitas yang baru. Akhirnya, saya nanya nama IG nya apa. Awalnya saya berpikir, cewek nih, namanya aja Fiersa Besari. Nyatanya dia seorang lelaki. Kacau 😅
Lalu, saya follow akun IG nya, saya memang stalker paling parah, lagi seneng sama seseorang, pasti langsung stalking akun media sosialnya. Setelah itu, setelah melihat dan membaca postingannya, wagelahh, keren juga ni orang. Apalagi dia Musikus, ya saya memang eks musikus.
Sekarang masih suka main musik, tapi tidak secandu dulu.
Kagetnya lagi, dia juga seorang petualang dan pengelana. Saya memang ingin sekali berkelana (semoga nanti bisa).
Saya belum tau dan belum baca buku-buku nya. Awal menulis itu, saya belum punya panutan untuk menulis.
Menulis ya menulis aja, ya tulis aja gitu.
Singkat cerita, saya berkunjung ke kanal youtubenya.
Dan lagi-lagi saya kaget. Lagunya banyak juga nih orang.
Fiersa Besari X Kerabat Kerja memang band indie.
Saya mulai jatuh cinta pada sosok beliau, dan semua karyanya. Akhirnya, ada keinginan untuk membaca bukunya. Saya belilah buku Arah Langkah yang membawa saya bisa bertemu beliau.

(2)
Sesampainya buku itu di tangan disaya, 3 hari berlalu, semua tulisan dalam buku tersebut sudah saya gerayangi dan saya baca habis. Terkejut, Nias, yang memang daerah asal saya, tertulis disana. Pikirku, nih orang mainnya jauh banget ke Nias. Ternyata, dibalik kepergian itu banyak luka tersimpan. Langkah penyembuhan luka lebih tepatnya. Perginya Bung Fiersa, karena patah hati pada tunangannya. Sedih memang, bikin sesak.

Setiap hari, saya selalu mengikuti postingan Bung Fiersa, semua media sosialnya. Dan ya, bermanfaat sekali memang. Banyak pelajaran yang bisa di ambil. Kecintaan saya, saya publish di media sosial juga. Apalagi keinginan terbesar untuk bertemu. Entah karena dorongan apa, saya igin bertemu beliau. Itu, bulan Juli, saya iseng download fotonya di IG, saya jadikan wallpaper ponsel dan wallpaper chat. Setiap malam saya berdoa, pasti minta, Tuhan saya ingin bertemu Fiersa Besari. Lucu ya, Hahaha.

Saya selalu percaya, doa pasti terkabul meski di waktu yang tidak kita harapkan. Tapi percaya akan keajaiban doa. Sejak dulu, saya selalu percaya pada kuasa doa.

(3)
Arah Langkah dan Kuasa Doa membawa saya bertemu beliau, Fiersa Besari.

Singkat cerita, setelah menjadi Fans Garis Keras. Doa saya terkabul, bisa bertemu beliau.
Sore hari itu, saya lihat postingan Bung Fiersa Besari di IG Storynya. Ada Quis Kaen dari @ditjenkn . Akhirnya saya baca, saya masuk ke akun tersebut, saya baca dari awal sampai akhir. Kuisnya gampang sekali. Dan akhirnya saya ikut, saya berdoa lagi, semoga ini langkah baik saya bisa bertemu dengan Fiersa Besari. Semoga saya terpilih.
Acara itu memang sebuah acara untuk memperingati Hari Literasi Nasional, setiap tanggal 8 September.
Akhirnya saya ikut. 3 hari setelah kuis, saya di DM langsung oleh Adminnya, dan ya saya terpilih menjadi salah satu peserta acara tersebut. Wahhh kaget asli.
Saya dimintai NIK dan saya diberikan tikcet acara oleh adminnya. Ticketnya berupa foto, karena memang kami berbicara melalui dm instagram.

Wahh, Terimakasih Tuhan. Doaku terkabul. Itu yang ada dibenakku. Rasa haru dan bahagia mengoyak-ngoyak aktivitasku hari itu. Bahagia dan bangga sik.
Lagi-lagi, aku dibuat percaya pada kuasa doa.
Dimana ada Niat, disitu pasti ada jalan terbaik.

(4)
Singkat cerita, 19 September tiba. Saya yang memang sudah terbiasa tidak tidur bila malam hari segera bersiap-siap. Setelah menulis, setiap harinya, saya hanya bisa tidur paling lama 5 jam. Malam hari saya sibuk menulis dan mengerjakan project Video, entah di IG atau di kanal Youtube saya.
Saya bersiap-siap. Paginya saya naik grab. Kenapa tidak bawa motor sendiri? Saya memang punya motor, hanya saja karena saya punya teman yg juga ngegrab dan dia tahu lokasinya, yasudah saya minta tolong ke dia saja. Karena repot sekali bisa saya harus muter untuk mencari lokasi. Saya memang tidak tahu lokasinya.
Cerita naas pagi itu, saya ke atm, niatnya ngambil duit untuk ongkos grab. Bodohnya, setelah ambil duit, saya langsung pergi. Atmnya ketinggalan, haduhh, rusak.
Tidak lama, dari depan parkiran atm ada yag teriak, katanya atm saya ketinggalan. Saya cek dompet, ternyata benar. Panik tapi tenang, saya cek, aduhh atmnya ke telan lagi. Udah panik ini gimana. Tapi beruntung sekali isinya sudah saya kuras habis pagi itu, karena memang suda mau tanggal tua, jadi ya kuras habis. Hahahaha.
Ah bodo amat, yang penting hari ini ketemu @fiersabesari
begitu yang ada dalam benakku. Terserah, atm bisa diurus nanti, itu masalah gampang. Bertemu Fiersa lebih penting dan genting, ini kesempatan baik, belum tentu akan datang lagi. Akhirnya saya melupakan masalah atm saya yg tertelan oleh mesin atm.