3. Perhatian

48 3 0
                                    

"RENATAAA BANGUN!!"suara yang begitu keras yang rasanya bisa membuat telinga Renata sakit. Yaa siapa lagi kalau bukan mamanya yang selalu setia membangukanya agar tidak telat kesekolah.

"Renataaa bangun ini sudah jam tujuh, memangnya kamu mau kesekolah jam berapa!"

"Hmm.. Hmm..semenit lagi, nata masih ngantuk ma."rengek Renata dengan mata tertutup yang seakan akan dipenuhi oleh lem korea.

"Tapi ini sudah jam tujuh, kamu kan ada jadwal piket dikelas hari ini. Kemarinkan kamu sendiri yang suruh mama bangunin kamu."

Matanya langsung terbuka lebar, seakan akan lem yang tadi memenuhi matanya langsung hilang begitu saja.

"Apaa? .. Jam berapa tadi?"tanya Renata dengan mata yang membulat.

"JAM TUJUH RENATA ANAK MAMA YANG PALING MAMA SAYANG!"jawab mama dengan sedikit menekan kata katanya.

"Kok mama gak bangunin Nata sih? Kan Nata jadi telat, mana Nata sebentar ada jadwal piket dikelas lagi."

"Mama kan udah bangunin kamu dari jam enam, kamunya aja yang gak bangun bangun."

"Udah deh ma, Nata mandi dulu"

***

Setibanya di sekolah, Renata langsung disambut oleh pak Rohim yang merupakan guru jaga pada hari ini.

Pak Rohim adalah guru olahraga yang dikenal dengan ketegasannya kepada siswa. Yaa bisa dibilang guru killer.

"Kenapa kamu telat?"

"Maaf pak tadi saya ketiduran soalnya tadi malam saya gak tidur tugas numpuk pak. "

"Gak usah banyak alasan kamu, sekarang juga kamu bersihin perpustakaan! "

"Dasar bodoh.. Kenapa juga sih gue sampe ketiduran kaya tadi. Kan jadi disuruh bersihin perpus, mana perpus kotor banget lagi" gumam Renata dalam hati dengan wajah yang menunjukan bahwa sekarang Dia sedang kesal.

"Renata tumben lo rajin"

Suaranya khas yg sedikit serak.. Siapa lagi kalau bukan Arka.

"Ya gitu deh, semalam gak bisa tidur soalnya tugas numpuk"

"Mau gue bantuin? "

"Gak usah deh, udah mau selesai nih"

"Oh oke"

Dua menit berlalu, Renata dan Arka hanya diam.. Tidak ada yang berniat untuk membuka pembicaraan.

"Jadi gimana?"ucap Renata sembari membuka pembicaraan.

" gimana apanya?"tanya Arka bingung

"Ya hubungan lo sama pacar lo"

"Udah gue putusin"

"Ohh baguslah kalau begitu..lagipula gak ada faedahnya pacaran sama cewe tukang selingkuh" ucap Renata dengan senyum yang tak pernah lepas dari wajahnya saat Arka bilang kalau dia udah putusin pacarnya..

Sebenarnya Arka adalah cinta pertama Renata..tapi sayangnya cintanya tak terbalaskan dikarenakan Renata yang tidak mau mengungkapkanya dan hanya memilih untuk memendamnya seorang diri. Sudah sepuluh tahun Renata memendam perasaannya kepada Arka dan sampai sekarang dia tidak berani untuk mengungkapkan perasaanya..

***

"Hey hey" panggil Tira

Dan Renata pun membalikan badanya

"Hey tayo hey tayo dia bis kecil ramah.." sambung Tira

"Anjirr lu" ucap Renata dengan raut wajah penuh kekesalan

"Hahahaha..yaudah maafin napa"

Tira oktavina atau biasanya dipanggil Tira adalah sahabat Renata dan Nirmala..Tira adalah teman seperjuangan Renata di paski...sebenarnya mereka berlima cuman Vianka sekarang lagi cuti sekolah karena lagi menjenguk ibu dan ayahnya di luar kota dan Cassy sedang tidak masuk sekolah sekarang karena ada acara pernikahan kakanya di Bandung.

"Nat" panggil Tira

"Hm"

"Gue punya temen nih..ganteng, baik, tajir lagi"

"Terus?"

"Yaa kan lo udah lama jomblo nih..gimana kalau gue kenalin lo sama dia"

"Gue gak mau sembarangan dalam hal berpacaran Tira"

"Ya kan cuman kenalan doang..mau ya Nat..mau yaa..mau yaa" bujuk Tira dengan menunjukan baby ayes

"Yaudah..tapi cuman kenalan yaa"

"Asyapp" jawab Tara dengan sok hormat hormatan.

Before AfterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang