Vayle.
Dia adalah seorang gadis manis yang amat sangat mempesona.
Tubuh mungilnya terlihat cukup berisi.
Sementara kulitnya yang berwarna putih pucat terasa begitu halus dan mulus layaknya porselen mahal.
Ditambah wajah cantiknya yang berpadu sempurna dengan rambut pendek sebahu berwarna cokelat madu yang selalu digerainya membuat ia layak mendapat nilai 9 dari 10.Singkatnya, dia benar-benar tipe ideal bagi seorang pemilih sepertiku.
Daya tariknya bahkan dapat membuat lelaki dengan julukan 'playboy kelas kakap' sekalipun bertekuk lutut dihadapannya.
Untuk seorang berpengalaman, aku hanya butuh sedikit pendekatan yang dibumbui rayuan manis agar bisa mendapatkan Vayle.
Ya, gadis cantik itu kini telah resmi menjadi milikku.
Dan karena dia kekasihku, maka aku bebas melakukan apapun padanya kan?
Hmm, aku tak sabar ingin memagut bibir ranumnya.
Meremas dadanya.
Melucuti pakaiannya.
Menandai setiap jengkal tubuhnya dengan "luka" berwarna merah kebiruan.
Dan terakhir..
Aku ingin menghamilinya.
Lalu setelah aku mendapatkan semua yang ku mau..
Aku akan membuat ia memohon agar aku tak membunuhnya, karena disitulah aku akan mendapatkan kepuasan terbesarku.
Kemudian orang-orang suruhanku akan membuang mayatnya di tempat paling hina di bumi ini: tempat sampah.
Karena menurutku, "wanita murahan bekasku" eksistensinya sudah tidak diperlukan lagi. Bahkan tak layak untuk menghirup udara yang sama denganku.
Entahlah. Kupikir jika aku membiarkannya terus hidup, ia hanya akan mengotori dunia yang indah ini.
Oh atau.. haruskah aku membakarnya saja? Lumayan kan? Belulangnya bisa digunakan sebagai pengganti kayu bakar untuk perapian di apartemenku.
Hhh aku sungguh tidak sabar untuk melakukan semua rencana kencanku yang "romantis".
Aku ingin "memakannya" malam ini juga!
Di kencan pertama kami.
***
Aku sudah siap dengan setelan tuxedoku.
Di depannya aku ingin terlihat sempurna.
Agar dia dapat dengan mudah menyerahkan kehormatannya padaku.
Aku menunggunya di lobi hotel.
Sebenarnya aku ingin menjemput Vayle, tapi karena dia bilang dia harus menemui seseorang di dekat hotel ini maka aku pun tidak bisa memaksanya.
Dan..
Wow!
Lihatlah gadis manis itu!
KAMU SEDANG MEMBACA
Extreme Villain [Huang Renjun]
Mystery / Thriller"Aku tak pernah takut menonton film thriller, karena yang kutakutkan hanya satu: keinginan untuk mempraktikkannya." - Huang Renjun