Suatu hari, semua orang menatapku. Bertanya-tanya, kemana autoritas yang bertanggung jawab untuk menangani diriku?
Bukankah seorang sampah sepertiku seharusnya diusir?
Mengapa aku masih hidup?
Ha.
Kenapa aku masih ada di dunia ini, aku masih belum tahu jawabannya.
Aku lelah. Waktu terus berjalan, dan bayangan itu tidak menyapaku seperti biasanya.
Mereka mengejekku.
Aku sendiri tidak mengerti.
Aku tidak mengerti mengapa untaian kata bisa menjadi senjata. Aku tidak mengerti bagaimana dua puluh enam huruf yang disusun menjadi kata yang kembali disusun menjadi kalimat bisa berarti dalam.
Aku tidak mengerti.
Aku tidak mengerti mengapa sebuah kalimat bisa mendorong seseorang mengeluarkan air dari bola mata mereka, terisak dan rapuh.
Komunikasi adalah hal yang menyeramkan, aku akui.
Mungkin juga ini adalah yang membuatku berhenti bicara semenjak dua tahun lalu.
Aku ingin pulang kerumah.
Tapi, apa itu rumah?
¤¤¤
"Ayah?"
Itu Daniella. Aku pulang ke rumah. Atap, dinding dan segalanya.
"Aku membuat pasta," ucapnya dengan senyuman.
Ketika seseorang tersenyum padamu, kau membalasnya.
Dan aku tersenyum.
"Setelah makan malam, ayah boleh ke ruang tengah, ada permainan hoki di televisi jam 9."
Aku menangguk. Aku suka melihat televisi. Aku suka... Melihat orang lain.
Memang agak aneh saat kau menyadari setiap orang yang kau temui setiap hari, yang kau lihat setiap hari memiliki cerita berbeda-beda, memiliki alasan berbeda untuk melanjutkan hidup, memiliki definisi berbeda tentang dunia.
Agak aneh ketika kau menyadari bahwa kita begitu sama, dan berbeda di saat yang bersamaan.
"Ayah pulang malam sekali. Ada masalah?"
Aku mengangkat bahu. Daniella tersenyum lagi. Anak manis, sering tersenyum (dan tersenyum itu adalah hal yang baik...?), sangat baik dengan semua orang.
Lampu dapur menyorot kebawah, membentuk bayangan di bawah Daniella.
Seharusnya... Ia tidak memilikinya.
Aku memalingkan wajah. Api tidak memiliki bayangan karena api adalah sumber cahaya. Cahaya itu terang.
Daniella adalah anak yang... Terang. Selalu tersenyum, suka membantu, memiliki suara selembut sutra.
Seperti malaikat.
Aku... Tidak tahu bagaimana bentuk malaikat. Namun aku ingin percaya bahwa Daniella adalah salah satu dari mereka.
Dan cahaya tidak memiliki bayangan...
Namun lagi, aku bisa menyebutkan beberapa hal lain yang aku terka memang terjadi, namun aku salah.
Mungkin ini salah satunya.
Aku belum pernah melihat malaikat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Before Summer
Mystery / ThrillerSemua orang berbahagia, kecuali aku. Semua orang menikmati, kecuali aku. Aku yang sama, aku yang menatap penuh makna pada orang-orang yang menatap bahagia pada dunia di pengujung musim gugur