Kyung Hwan bersepeda menyusuri jalan desa dengan Namo disampingnya. Labrador Retriever berwarna hitam yang kelihatan riang menjulurkan lidah dan mengibaskan ekornya. Namo berarti kayu, karena waktu kecil bulunya berwarna coklat tua seperti kayu mati. Entah kenapa warna coklat itu semakin menggelap menjadi hitam seiring pertambahan umur Namo.
Namo berjalan jauh didepannya dan tiba-tiba berhenti dipintu pagar rumah keluarga Jung. Kyung Hwan mengerem sepedanya dan mencari hal yang menarik perhatian Namo. Di tengah halaman dekat kolam ikan, duduk gadis dengan rambut terurai kesamping, tangannya memegang buku atau kertas dan nampak sibuk menggambar. Kyung Hwan yakin ini adalah sosok yang dilihatnya kemarin berlari dari danau.Namo menyalak sekali, ekornya mengibas keras. Gadis itu terkejut, pensil yang dipegangnya tergelincir. Dia menengok kearah suara dan mendapati seekor anjing yang mengibaskan ekornya sudah berlari menerobos pagar kearah gadis itu yang mematung karena terkejut.
"Namo-ya... Ya!!" Kyung Hwan berteriak dan adegan berikutnya terjadi begitu cepat. Namo menubruk gadis itu hingga keduanya terjungkal masuk ke kolam.
Kyung Hwan menjatuhkan sepedanya dan melompati pagar dengan mudah. Terima kasih untuk 186cm tinggi badan dan olahraga rutin yang dijalaninya. Dia berlari cepat kearah buntalan hitam besar yang menindih gadis tadi. Ditariknya tangan gadis itu yang masih gelagapan kaget. Kolam itu dangkal, tapi posisi jatuh yang tidak menguntungkan agaknya membuat gadis itu meminum beberapa teguk air kolam.
"Anda baik-baik saja" tanya Kyung Hwan mendesak "Maafkan anjing saya, tidak biasanya dia begitu""I'm okay" gadis itu mendongak dan Kyung Hwan baru menyadari mata biru kehijauan gadis itu. "Gwenchana" sambung gadis itu dengan terbata.
Namo sudah menepi, dia mengibaskan tubuhnya dan mencipratkan air ke mereka berdua. Lalu menyalak ribut dengan ekor dikibaskan.
"Namo! Ya! Apa yang sudah kamu lakukan?" Kyung Hwan berdehem dan melanjutkan dalam bahasa Inggris "Lihatlah nona ini basah kuyup, apa yang sudah merasukimu"
Namo menjawab dengan menyalak dua kali. Gadis itu terkekeh."Saya benar-benar minta maaf. Tidak biasanya Namo seperti ini terhadap orang baru. Mohon maaf" Kyung Hwan membungkuk minta maaf.
Bibi Nam keluar rumah mendengar keributan di kolam
"Apa yang terjadi?" pekiknya melihat seorang gadis basah kuyup, buntalan hitam yang menyalak ribut dan pria yang pucat pasi karena merasa bersalah."Tidak apa-apa Bi, anjing ini mungkin hanya ingin bermain" jawab gadis itu
"Maafkan saya Bi, harusnya saya memasang tali Namo" Kyung Hwan membungkuk dalam-dalam."Ah apakah kamu Do Kyung Hwan? Saya jarang bertemu kalau kamu sedang berkunjung kesini" Bibi Nam menepuk pundak Kyung Hwan.
Kyung Hwan membungkuk "Apa kabar Bibi Nam?"
Bibi Nam memandang Alanis dan tertawa "Basah kuyup kamu. Ah jadi kalian sudah kenalan?" tanya Bibi Nam.
Gadis itu menggeleng "Scott, Alanis Scott" gadis itu menyorongkan tangan.
"Do Kyung Hwan" balasnya menjabat tangan, ah benar jadi dia memang bukan orang Korea.Namo menyalak keras.
"Ah dia Namo" Kyung Hwan memperkenalkan buntalan hitam itu sambil tersenyum. "Minta maaf sama Noona ini cepat" Kyung Hwan memberikan perintah.
Namo kembali menubruk Alanis yang terkekeh menggaruk leher Namo "Good boy"
"Namo nakal, lihat apa yang sudah kamu lakukan pada Noona ini" Bibi Nam membungkuk memarahi Namo yang di jawab Namoo dengan memiringkan kepalanya lucu.
"Ayo semua masuk rumah, kalian perlu mengeringkan diri""Tidak perlu bi, terima kasih. Saya meninggalkan sepeda saya di jalan. Saya akan mengeringkan Namo di rumah. Sekali lagi saya minta maaf, lain kali saya akan mampir lagi dan memperkenalkan diri dengan pantas" Kyung Hwan membungkuk sekali lagi
"Alanis-si, saya permisi" Kyung Hwan segera berbalik setelah sebelumnya membungkuk
KAMU SEDANG MEMBACA
Run Into You
General FictionSeumur hidupnya Alanis Kirana Scott dipersiapkan untuk menerima 'mahkota' bisnis. Masa depannya, hidupnya bahkan jodohnya sudah diatur dan dipersiapkan. Hingga satu kejadian traumatis membuatnya memutuskan menghilang dan pergi...