Suara tapak kaki yang terburu-buru menggema di koridor itu, mengundang perhatian dari banyak orang. Mereka bertanya-tanya, saat melihat seorang Ramius Tolle yang biasanya ramah dan selalu tersenyum, kini terlihat begitu emosi dan menakutkan sembari menyeret paksa seorang gadis di belakangnya. Tolle bahkan tidak peduli jika si gadis itu berulang kali hampir jatuh terjerembab.
"To-Tolle. Tunggu sebentar."
Cicitan memelas itu tidak sedikitpun membuat Tolle iba. Dia bahkan semakin mengeratkan cengkraman tangannya pada pergelangan si gadis.
Flay Ashton.
Gadis malang itu hanya bisa pasrah, meskipun dia didera ketakutan.
Tolle menggeser pintu kaca 'Divisi dua' di depannya dengan kasar, membuat semua penghuni di dalam ruangan itu tersentak kaget.
Namun Tolle tidak peduli. Tujuannya adalah satu.
Rapasha."Hei, apa yang kau lakukan. Kau sungguh tidak sopan."
"Menyingkir. Ini tidak ada urusannya denganmu." ucap Tolle dingin mengabaikan teguran itu, dia terus menerobos masuk kedalam untuk menghampiri meja Asha yang terletak paling ujung di ruangan itu.
"Hei!!" bentak si penegur tidak terima. Dan hendak menyusul Tolle yang terlihat menyeret seorang gadis itu. Namun langkahnya terhenti, karena seseorang menepuk pundak nya cukup keras.
"Percuma. Dia putra dari Direktur Ramius. Jangan cari masalah dengannya. Biarkan saja."
Seolah baru tersadar orang itu menghela nafas mati2an menahan emosi nya, dan kembali duduk di meja kerjanya. Benar dia bisa apa. Dia hanya karyawan magang di sini. Sedang Tolle? Dia adalah penerus tunggal dari perusahaan tempat dia kerja ini.
Tolle terus berjalan cepat sampai ke meja Asha yang terlihat sangat fokus dengan pekerjaannya sehingga dia tidak menyadari keributan yang terjadi di depannya.
"Asha!"
Asha menoleh kaget pada Tolle yang memanggilnya cukup keras.
"Tolle??! Ada apa?" tanya Asha terheran saat sepupunya ini berwajah masam. Dan, tunggu. Ada apa ini kenapa atmosfir di ruangan ini terasa sangat berat. Semua rekan kerjanya memarhatikan ke arahnya dan Tolle.
Asha berdiri, dan menghampiri Tolle yang berdiri agak jauh darinya.
"Ada apa?" ulang Asha.
Tolle meliriknya sekilas sebelum dia 'melemparkan' tubuh Flay pada Asha.
Asha yang terkaget dengan reflek menangkap dan mendekap tubuh Flay yang terdorong ke arahnya dengan erat, takut jika gadis itu jatuh menghantam lantai dengan keras.
Semua yang ada disana sempat menahan nafas mereka. Sama-sama terkejut dengan apa yang baru saja Tolle lakukan.
"TOLLE!!!" hardik Asha keras. Dia tidak habis pikir dengan sikap kasar sepupunya itu.
Flay terisak pelan dalam pelukan Asha. Membuat Asha tersadar dari emosinya.
"Flay kau tidak apa-apa?" tanya Asha khawatir.
Flay hanya mengangguk pelan. Tubuhnya gemetar. Dia tau setelah ini dia akan ada dalam keadaan buruk.
Asha melepas dekapannya dari Flay, dan menghampiri Tolle. Sungguh dia sedang tidak ingin berdrama hari ini.
"Tolle, kau kenapa?"
"Tanyakan pada Mrs. Ashton." jawab Tolle datar.
Asha mengerutkan keningnya dalam. Dia tidak mengerti. Atau jangan-jangan... Asha menoleh penuh tanya pada Flay yang kini menundukan wajahnya yang memerah, kedua tangannya saling meremas gugup. Asha tau, Flay merasa malu dan tidak nyaman dengan keadaan ini. Tapi Asha, untuk sekali ini saja, dia ingin bersikap jahat. Dia butuh penjelasan.