#3

32 4 0
                                    

Sabrina, Gita, dan Karin sedang mengobrol seputar Manurios, Martinez twins, Alex lange, Brycehall, dan yang paling anehnya mereka sudah pindah topik menjadi Mimiperi yang selalu mencari sensasi. Mereka bercerita tentang Mimiperi sampai terbahak-bahak karna perilakunya yang sukses mengocok perut, sampai akhirnya suara sesuatu mengalihkan perhatian mereka bertiga, ralat tapi perhatian seisi kelas.

Karin mengernyit saat melihat apa yang menghasilkan bunyi itu, begitupun dengan Gita dan Sabrina.

"Ngapa lo? Abis keilangan permen? Biasanya kan lo ngambek tuh kan klo permen lo ilang" ujar Gita

"Ntah nih si Naila ganggu aja kita lagi gosipin Mimiperi" sahut Sabrina

"Kalian ngapa jadi kek ngejek gue? Nih juga si Gita pake buka-buka aib gue lagi" sungut Naila

"Ya terus lo kenapa?" Serobot Karin

"Gini, gue kan tadi tuh mau minta maaf sama si Kay, nah pas gue lagi ngomong dia masa pergi sih, gimana gue gak kesel" jelas Naila

1 detik
2 detik
3 detik

"Hahahahhahaha" Sabrina, Karin, dan Gita tertawa terbahak-bahak mendengar cerita Naila.

"Lagian lo ngapain coba minta  maaf sama tuh orang, orang dia aja males dengerin omongan lo, gue tanya nih ya lo emang dapet ide buat minta maaf dari mana coba?" Tanya Karin sambil tertawa

"Ya gue kan cuma mau minta maaf, lagian dia kan temen sebangku gue kalik, gak enak juga gue setiap saat diem mulu, dengerin guru ngoceh ampe bebusa-busa, ditambah lagi guru Bahasa Indonesia yang buat gue ngantuk dengernya" jelas Naila

"Mmm... masuk akal sih alasan lo, tapi bukan karna kesemsem ama tu orang kan?" Ceplos Gita asal

"Ya engga lah" obrolan Naila dkk. berlanjut sampai akhirnya bel masuk berbunyi, yang menandakan semua murid harus masuk kekelas masing masing, namun tidak dengan yang dilakukan Kay dkk. mereka sekarang sedang berada di rooftop sambil duduk dan mendengarkan Gilang memainkan gitar.

Di rooftop memang sudah disediakan berbagai peralatan seperti soffa beserta mejanya, alat musik dibagian yang memiliki atap sebagai pelindung saat hujan, dan disini memang sudah terdapat ruang khusus untuk mereka tidur ataupun memainkan PlayStation. Ruangan ini tidak boleh dimasuki siapapun kecuali Kay dkk. Serta suruhan Papa Kay dan staf-stafnya. Pernah suatu saat ada seseorang yang mengendap-endap memasuki ruangan ini karna ingin tau apa yang ada didalamnya, tapi naasnya saat sedang melihat-lihat, Papa Kay tiba-tiba masuk keruangan ini untuk memeriksa.
Alhasil murid itu dimarahi dan dimasukkan ke Bk.

Banyak orang mengira bahwa Papa Kay itu galak dan tidak mempunyai selera humoris, tapi nyatanya semua gosip dari orang-orang itu salah, Papa Kay memang terlihat sangar, tapi sebenarnya dia mempunyai selera humor yang tinggi dan baik. Bahkan teman-teman Kay yang sudah kenal dekat dengan Papanya bisa mengobrol seperti kepada teman. Papa Kay tidak pernah menilai seseorang berdasarkan kekuasaan, bahkan setiap hari Sabtu dan Minggu dia selalu membagikan makanan untuk orang-orang jalanan. Papanya pun pernah membelikan rumah untuk suatu keluarga yang tidak mempunyai rumah, bahkan dia menyekolahkan anaknya sampai lulus. Jika ingin mengenang kebaikan Papanya mungkin akan terlalu panjang dan banyak.

"Lang, ganti lagu napa, kagak ngerti gue artinya tuh lagu" kesal Rian

"Salah sendiri kagak tau artinya, emang lo mau lagu apa" tanya Gilang

"Eum... lagu apa ya, lagu abdullah aja yuk, kita buat vidio kek anak yang viral itu, biar kita viral juga gitu" sahut Rian ceria dengan ide yang cukup yah... kalian tau apa maksudnya.

"Eh eh nyanyi lagu nya Rizky febian yang berpisah itu mudah aja Lang, kan enak tuh liriknya" sahut Rey

"Eum.. lumayan lah, yaudah nyanyi lagu si Rizky itu aja" putus Gilang lalu memetik senar gitarnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 24, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KAYNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang