Jangan Disapa Aku Tau Dia Siapa

91 6 0
                                    

Hallo semua sahabat KCH, pada baik semua kan, sehat segar bugar kan. Dimana pun kalian berada salam santun dari saya ya, tapi sebelum membaca ini, lihat jendela atau pintu ya Terkirim atau belum * hehe * eh, saya ini cerita yang saya kasih cerita saya yang ke-3 telat postnya saya maklum faktor kesibukan * hehe * jadi langsung saja ya, tanpa basa basi lagi entar kelamaan ya.

Jadi awal ceritanya begini, waktu itu saya berempat teman saya nongkrong di jembatan. Maklum lah ya masih muda dan masih bandelnya. Waktu itu saya masih ingat walupun kejadiannya sudah lama sekali, pada tahun 2007. Kami ini kan pada asik nongkrong asal muasal kami ini datang dari hutan habis nyari durian, nah tempat pohon durian itu ada di dekat jembatan gakjauh juga, nah di dekat pohon durian itu ada kuburan temanggung, gak tahu deh temanggung siapa.

Di pondok kami, kami bercerita yang tidak senonoh setelah lama sekali bercerita timbul hawa hangat. Dingin datang bersama, kami beralih cerita, bercerita horor saat asik bercerita dalam keadaan penerangan seadanya, sunyi dan kabut kami mendengar samar-samar dari kejauhan terdengar suara rintihan wanita menangis, tapi kami tidak menghiraukan itu sambil kami bercerita pohon durian dekat pondok kami buahnya ada yang jatuh, jadi kami suruh teman kami sebut saja pesolek.

Awalnya dia menolak mencari durian yang jatuh, tapi kami memperkuat dia untuk mencarinya, ya sudah katanya saya cari, waktu dia mencari, kami cuman lihat dari pondok sambil bercerita. Gak tahunya entah gimana senter si dandy ini hilang gak ada cahanya gak tahu pergi kemana, kami pun mencari terus mencari dan akhirnya ketemu dia berada di belakang pohon durian sambil mencari buah yang lalu dia cari, tapi anehnya dia-nya kayak orang linglung di minta diam, bengong dia.

Sampai dia akhirnya kami bawa ke pondok duriannya dia saya ambil, saya cium matang wangi kan, tapi saya kagetnya kenapa, waktu di belah * sumpah * isinya kosong. Benaran kosong, padahal wangi dan berat buah durian ini, tapi saya diam kan saja, tapi kami ingin ini di dandy ini diam mulu, bicara seadanya, jadi dia bicara kami lagi cari duren mbah katanya, sementara kami semua muda, jadi saya bingung, saya bukakan mata saya, kagetnya saya Minta ampun terbukti di tempat pohon durian itu, banyak sekali mayat bergel Gusur mana-mana yang saya lepaskan saya lihat banyak yang minta tolong jeritan tangisan semua lengkap.

Saya, dan juga si pesolek di sini di cabut oleh penunggu pohon durian itu bermata satu, tinggi kira-kira orang dewasa berdiri itu sampai lututnya saja, jadi saya bermohon dengan Tuhan berdoa jadi agar sukma dandy ini kembali ke tubuh. Dengan mengucap salam saya dengan penunggu sana, kami ingin kembali, setelah pesolek, kami akan menyambut membenahi barang-barang kami dan pergi.

Setelah lama berjalan, kami sampai di jembatan yang menjadi awal cerita ini, sesampainya kami di jembatan, kami istirahat, dan di sungai itu, jika mata batin lebih banyak buaya dan jika lebih jauh di lihat jembatan itu adalah gerbangnya dan ada kerajaan gaib di pohon beringin tidak jauh dari pohon durian yang kami jaga, tapi saya enggan membahasnya dengan kedua teman saya, kami pun duduk di jembatan itu.

Jadi saya memejamkan mata saya, sebelum saya ngerokok saya meminta ijin untuk numpang istirahat dan di perbolehkan pengawal gerbang gaib itu, setelah itu saya ngerokok dan memberi tahu untuk dua teman saya tidak bercakap tidak sopan karena kami di rumah orang saya mengatakan belum habis rokok saya dari Aku ingin mendengar, aku mendengar suara kecil dari kejauhan, dan si teman, aku mengatakan bahwa ini memanggil rohim, itu gini ngomongnya, coba ada cewek enak kita kata dia kan gitu.

Tidak lama kemudian ada perempuan berambut panjang, baju merah, pakaian hitam, pada saat itukan malam ya jadi wajar saja, mungkin kata dandy ini cewek di tinggal pacarnya, belum lama dandy ngomong wanita ini berhenti di daun pagar sambil menangis, yang saya tidak suka di sapa, saya tahu siapa dia, memang benar dugaan saya. Dia lah yang merintih-rintih seperti di tengah-tengah cerita dia terjun dan menikmati dengan gelak tawanya entah apa itu cahaya terang dari gedung itu, kaget kami bukan main.

Saya paham energi saya dan energi mereka saling bergesekan, saya lihat kebelakang, perempuan itu adalah perempuan baik cantik, tapi orang yang membuat dia meninggal dia di perkosa, di bunuh, di buang ke arah itu dan di belakang oleh buaya yang ada di sungai . Aku tidak bisa menahan air mata ku, aku berdoa saja, aku dan aku, aku mencari, aku, aku, aku, aku, tidak, aku tidak bisa tidak sadarkan diri lagi.

Sampai di sini cerita saya, maaf kalau tidak seseramkan cerita sebelah, karena saya mengalami kisah nyata saya sendiri, tapi sebelum saya pamit, saya mau berpesan, jikalau tahu itu rumah orang jangan berbicara kotor, dan menantang, jika di hutan satu sama lain dan ingat selalu berdoa dan bertanya pertolongan dan pertobatan.

~•TAMAT•~

Hai readers semua gimana cukup seramkah ..
Kalau kalian ketemu seseorang abaikan siapa tau mereka sedang melayang ...
Hahaha yang punya cerita seram bisa share ke aku yah makasih tinggalkan votenya ...

Cerita Pendek TerseramTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang