Aku berlari terburu-buru menuju kelas 3-1. Peluh keringat sudah membasahi pelipisku. Salahkan Bibi Nam yang menyuruhku—dengan seenaknya—untuk membuat makanan ringan untuk temannya yang sialnya datang pada malam hari. Kurang ajar.
Hari ini, aku bangun pukul 06.45. Menyedihkan bukan? Aku biasanya gadisnyang bangun tepat pukul 06.00. Ya, bagaimana lagi? Siswa teladan. Harus menjaga reputasi.
Sekolah masuk pukul 7:20. Perjalanku dari kontrakan menuju sekolah lumayan memakan waktu yang banyak. Jadi, kemungkinan terlambat sekitar 80 persen!
Aku membuka pintu dengan tak sabaran. Masih sempat kuedarkan pandangan ke isi kelas.
Sial. Guru killer!
Pak Shin sudah masuk ke kelas dan terlihat memegang kapur putih yang melayang di udara saat tahu aku baru masuk kelas.
"Nam Jihye, telat lagi?"
Aku meringis sambil menundukan pandanganku.
Pak Shin menyuruhku untuk duduk ke tempat dudukku. Sial sial sial!
Aku adalah anak teladan di sekolah ini. Reputasiku lama-lama menjadi habis tak tersisa karena keterlambatan ini.
Terima kasih Bibi Nam.
"Mau sampai kapan kau terlambat terus?"
"Aku tidak tahu, Mingyu-ah. Mataku masih tertutup sampai pukul 06.45."
Aku meletakan kepalaku di mejaku. Sayangnya, aku memang masih mengantuk.
"Halah, alasan." Mingyu mengejekku.
Aku tidak memperdulikannya karena mata ini sudah sungguh berat. Kemarin aku harus membukakan mataku sampai pukul 3 pagi! Hanya 3 jam aku diberi waktu untuk tidur.
"Baiklah anak-anak, nilai ujian tengah semester sudah bisa dilihat di mading. Silahkan dilihat nilai kalian dan kali ini tidak ada perbaikan nilai." (sedih akutuh :'))
Aku mendengar gesekkan kursi dan meja setelah Pak Kim memberitahukan pengumuman tersebut. Nampaknya para siswa antusias melihat nilai-nilai mereka.
"Ya, kau tidak mau melihat nilai? Ayo, kita lihat!" Mingyu menarik-narik lengan bajuku ringan.
"Lupakanlah. Lagipula, kau kan selalu berada di peringkat 2 dari bawah." Ucapku acuh tak acuh.
"Kejam sekali mulutmu itu. Aku belajar sungguh-sungguh kemarin!"
Si pria cokelat ini masih saja mengelak. Sudah kuajarkan beberapa kali tentang materi pelajaran, namun tetap saja otaknya tak pernah meningkat.
Aku dengan mengangkat tubuhku dengan malas menuju mading untuk melihat nilaiku.
Selama 2 tahun berturut-turut, aku selali di peringkat pertama dari satu angkatan. Jadi, aku agak malas untuk melihat nilaiku karena yah, aku gadis yang pintar Tidak mungkin ada yang bisa megalahkanku.
Aku melihat nama-nama yang tertera dalam kertas yang ditempelkan di mading.
Dan aku melihat...
APA?!
RANKING DUA?!
TUNGGU...?
SIAPA YANG PERTAMA?!
KIM TAEHYUNG?!
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Gangster - KTH
FanfictionSeorang siswi kelas 3-Nam Jihye-ingin mempertahankan ranking 1 di sekolahnya. Mau tak mau, ia harus belajar bersama siswa yang berandal, kejam dan mesum, Kim Taehyung. Inspired by anime called: My Little Monster (some story might be changed by me)