CHAPTER : 2

33 5 14
                                    

Pada hari penobatan para ratu dari ketiga kerajaan, para rakyat sangatlah senang dan bergembira. Mereka semua seakan akan melupakan apa yang terjadi saat perang.

Bahwa..

Mereka baru saja kehilangan raja dan ratunya..

Segala kesedihan tiba tiba sirna..

Seakan tidak pernah ada..

Senyuman lebar terlihat di wajah setiap orang di ketiga kerajaan.

Setelah acara penobatan sang ratu baru, pada malam hari, para rakyat dari ketiga kerajaan bekerja sama untuk membuat kejutan bagi sang ratu baru.

Di setiap jalan di masing masing kerajaan, para rakyat memasang lampion, hiasan, serta lampu lampu yang indah.

Pada saat malam tiba, para ratu diajak oleh para pengawal dan pelayan untuk berjalan jalan di sekitar kerajaan.

Betapa terkejut nya Reina, Siera, dan Ferly saat dibawa keluar istana lalu melihat jalan di seluruh kerajaan terlihat terang dan berwarna.

"Wah..." Gumam Reina saat melihat jalanan yang terhias lampu dan sangat berwarna.

"Ini semua adalah ide rakyat untuk merayakan penobatan anda yang mulia.." Ucap salah satu pelayan.

"I-ini mereka yang buat sendiri??... Ini... Sangat indah.." Ucap Reina.

"Indah.. Memang sebuah kata yang bisa digunakan intuk menggambarkan pemandangan ini." Ucap seorang kakek tua yang berjalan ke arah Reina.

"Menjauhlah dari yang mulia." Ucap seorang pengawal sambil menghalangi langkah sang kakek dengan tombaknya.

"Suho, Chanyeol, apa yang kalian lakukan??!! Dia hanyalah seorang kakek tua!" Ucap Reina sambil memegang tombak yang menghalangi langkah sang kakek.

"Maafkan kami yang mulia ratu. Tapi kami hanya ingin melindungi yang mulia." Ucap Suho sambil berlutut lalu diikuti oleh Chanyeol.

"Kek, kakek tidak apa apa??" Tanya Reina sambil memegangi tangan sang kakek.

"Kakek tidak apa apa." Jawab sang kakek.

"Apakah ini ratu baru kita?? Saya merasa begitu terhormat bisa bertemu dengan anda yang mulia ratu." Lanjut si kakek sambil mencoba berlutut di hadapan Reina. Tapi Reina menghentikannya.

"Apa yang kakek lakukan?? Sebaiknya dengan keadaan kakek ini, jangan berlutut di hadapan saya." Ucap Reina sambil mencegah kakek itu untuk berlutut di hadapannya.

"Yang mulia ratu... Itu adalah panggilan yang sangat pas untuk anda.." Ucap sang kakek sambil menatap mata Reina.

"Yang mulia.. Anda sangat baik hati dan peduli pada rakyat anda. Anda sangat memperhatikan setiap rakyat anda. Tetapi... Apakah anda bisa memilih antara rakyat, atau cinta anda??" Lanjutnya.

Pertanyaan sang kakek membuat Reina terkejut sekaligus bingung.

"Yang mulia... Anda memiliki kekuatan yang sangat besar terpendam dalam diri anda.. Kekuatan itu sangat besar bahkan setara dengan para dewi. Kekuatan itu dapat menghancurkan kerajaan kegelapan. Tapi anda tidak bisa melakukannya sendiri. Anda butuh bantuan orang lain. Teman lama mungkin??" Lanjut sang kakek sambil tersenyum.

Reina langsung mengerti dengan apa yang dikatakan oleh sang kakek tentang 'Teman Lama' nya.

"Terima kasih atas saran nya ya kakek.." Ucap Reina sambil tersenyum.

"Sama sama yang mulia ratu.. Senang bisa membantu." Jawab sang kakek tua.

"Yang mulia ratu.. Ini sudah mulai larut.. Anda harus beristirahat.." Ucap seorang pelayan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 24, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

👑FOURTH KINGDOM👑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang