🌅 Jadi Abu

46 4 0
                                    

Matahari tepat diatas kepala, hawa panas terasa membakar dan menyusut masuk ke kulit terdalam, terasa perih, seperti luka yang menyayat hati Senja sekarang.

Huuuufff... huuuhhh....

Sesekali Senja menarik nafas lalu membuangnya pelan bersama rasa galau yang membelut hati dan pikirannya sekarang.

" Senja... Aku sayang kamu tapi sekarang hati ku lebih berpihak pada Dyvette, maafkan aku Senja.. Aku harus memilih dan pilihan ini lah yang aku ambil sebelum kamu semakin terluka"

Pandangan Senja menerawang jauh kelangit luas sembari mengingat kembali perkataan Arka, kekasih yang amat dicintainya, dan sekarang telah berpaling darinya dan lebih memilih Dyvette, sahabatnya sendiri...

Tanpa terbendung lagi, air mata mengalir deras membanjiri pipinya yang putih bersih itu....

" Jahaaaaattttt" pekik Senja, keras. Sembari menghempaskan tubuh kebadan kasurnya, suara Senja menggema keseluruh sudut ruangan dikamarnya.

Senja memejamkan mata, mencoba untuk melupakan apa yang telah terjadi pada dirinya, semenit, dua menit, tiga menit, satu jam, tetap tidak bisa, bayang – bayang Arka dan Dyvette berkelebat dipikiran Senja, diremasnya selimut tidurnya sembari berteriak

"Aku tidak akan pernah melupakan penghianatan ini sampai aku matiiiiii"

Tiba – tiba terdengar suara pintu kamar nya diketuk lembut dan sesekali memanggil nama Senja agak keras.

"Masuk.. tidak dikunci" jawab Senja

Pintu kamar terbuka, terlihat sosok wanita muda berparas cantik jelita berjalan pelan menghampiri Senja.

"Mba Wilma ? Kapan pulang ?"

"Sudah dari tadi ko..., ada apa Senja ?"

"Kenapa mba ?"

"Kenapa tadi kamu teriak, saking kencangnya kedengaran sampai kebawah"

"Oh ngga apa – apa ko mba"

"Jangan bohong Senja, mba tau kamu, kamu lagi ada masalah yaa ?" ucap Wilma lembut, lalu duduk disamping Senja namun adiknya itu hanya diam sembari menundukkan kepala.

"Kalau diam berarti iyaa.. Ada apa Senja.. cerita dong sama mba, toh biasanya kamu juga langsung cerita kalau lagi ada masalah sama mba"

Seketika suasana hening pun hadir diantara mereka, Wilma menatap Senja dalam, sembari menelisik kegalauan yang hadir menggelayuti hati adiknya itu. Namun Senja hanya bisa tertunduk diam sembari menahan air matanya yang ingin tumpah, tapi lama – lama begini Senja tak sanggup juga membendung perasaannya yang semakin dia tahan makin menohok hati.

"Hmmm... yaaa sudah kalau belum mau cerita sekarang, mba tunggu nanti sampai kamu siap cerita, mba akan selalu ada buat kamu Senja.. kamu ngga perlu menyembunyikan apapun dari mba" ucap Wilma akhirnya, memecah keheningan.

Wilma mencoba beranjak dari duduknya, Namun Senja dengan sigap menarik tangannya lalu mendekap erat tubuh kakanya itu, tangisnya pecah, air matanya mengalir deras. Wilma paham betul dengan sikap adiknya ini, ia mencoba menenangkan Senja sembari mengelus kepala adiknya itu penuh kasih dalam dekapannya.

"Arka mba..." Ucap Senja pelan, sembari mengangkat wajahnya dari pelukan Wilma

"Kenapa dengan Arka, Senja..."

Senja menarik napas, pelan. Dan mulai menceritakan apa yang baru saja terjadi, Wilma menyimak dengan seksama apa yang di ceritakan oleh Senja, kepalanya manggut – manggut menandakan bahwa ia mengerti apa yang telah terjadi.

Waktu berlalu begitu cepat, tak terasa Senja telah sampai di ujung ceritanya, Wilma menyambut akhir kisah itu dengan senyum manis terukir di bibir mungilnya, yang membuat Senja jadi cemberut mendapati reaksi kakanya tersebut.

" Ieeeh.. mba nih... bukannya marah atau apa kek, adiknya di gituin, malah senyam – senyum, seneng yaa Senja menderita" ucap Senja, cemberut sembari menyeka air matanya

Mendengar perkataan Senja yang rada – rada manja itu, Wilma pun membuka senyumnya semakin lebar.

"Senja, cinta dan persahabatan itu adalah dua hal yang sering bikin hampir semua cewek dihadapkan pada 2 pilihan yang berat, 2 hal yang bisa bikin kita nangis, ketawa dan sangat erat kaitannya dengan kehidupan kita, yaa seperti yang kamu alami sekarang sayang" ucap Wilma, sembari membetulkan Jilbab Senja yang berantakan

" Mba ngerti kok gimana perasaan kamu sekarang Senja, tapi yaa sudahlah ikhlaskan saja apa yang sudah terjadi , lagian apa sih penting dan untungnya pacaran, sekarang tuh zamannya pergaulan bebas mba ngga mau kamu sampai terseret arus, Kita sebagai cewek tuh harus pintar jaga diri.. Rugi banget kan kalau sampai hal yang paling berharga dalam hidup kita terenggut dengan mudah karena cinta buta"

"Tapi kan, aku juga belum pernah di apa –apain dan ngapa – ngapain mba sama Arka, Aku juga ngga mau sampai kebablasan kayak gitu mba"

"Naaaahh... kalau gitu yaa sudah, buat apa kamu harus nangis – nangis, teriak – teriak ngga karuan, toh kamu ngga cacat suatu apapun, Dan sesuatu yang paling berharga dalam diri kamu juga ngga terenggut olehnya"

"Tapi aku sayang banget sama Arka mbaaaa"

"Masaaaa sih... sayang ke Arka lebih dari pada papah, mamah, dan mba ?"

"yaaa ngga lah mbaa..., itu sih jelas aku lebih sayang dengan kalian lebih dari segalanya"

"Senja... Arka bukan cowok yang baik, buktinya dia berani ninggalin kamu demi Dyvette kan. Padahal dia tau banget Dyvette itu sahabat mu sejak kecil bahkan sudah seperti saudara. Begitu juga dengan Dyvette sahabat macam apa yang rela mengorbankan persahabatan kalian demi kesenangan batinnya sendiri dengan cara menyakiti kamu seperti ini, padahal dia juga tau Arka itu kekasihmu"

Senja hanya bisa diam mendengar kata – kata kakanya yang begitu menusuk hati sehingga membuat jantungnya berdegup kencang.

"Senja, mba bukan bermaksud mau membuat kamu semakin marah apalagi dendam dengan Arka dan Dyvette tapi jalan memang tidak pernah selalu mulus, batu kerikil pasti akan selalu ada sayang. Maafkan mereka, ALLAH sudah tunjukan semua ini sebelum kamu dan Arka melangkah jauh, bahkan jelas tertulis dalam sebuah Hadist 'Barangsiapa memaafkan saat dia mampu membalas, maka ALLAH akan memberinya maaf pada hari kesulitan. HR. At-Thabrani' dan Percayalah Den, laki – laki yang baik hanya untuk perempuan yang baik – baik pula, kalau kamu ngejaga apa yang kamu punya sekarang, InsyaALLAH kamu juga akan ngedapetin yang sama terjaganya. Dan Dyvette, maaf kan dia Senja, Coz Friendship Is Like A Puzzle, Each Friend You Have Is A Piece. Some Are On The Border Some Are Close To The Center"

****

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 25, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Senandung SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang