Pairing : Jaebum Im (Head Alpha) - Jinyoung Park (Head Omega)
o + o + o + x
Jinyoung mendengar berita itu seperti ada petir menyambar belakang kepalanya. Jadi setelah mengusir halus Yugyeom untuk masuk ke kamar, pemuda itu langsung berjalan ke dapur dimana Jaebum masih sibuk menyortir satu tumpukan kertas ke dua tumpukan kertas yang lain. Jinyoung menemukan punggung pemimpin keluarganya ini tengah sibuk dengan sesuatu di atas meja di tengah dapur, berusaha tidak mengganggu kerja Jaebum dengan suara langkah kakinya ia berjalan perlahan. Namun Jaebum selalu menemukan cara untuk mengetahui dimana dan apa yang tengah matenya ini tengah lakukan.
"Jinyoung, belum tidur?" kata Jaebum ketika Jinyoung hanya berdiri di belakangnya tak mengeluarkan suara. Karena sudah ketahuan, pemuda yang lebih muda itu hanya berdehem dan menarik kursi ke sebelah Jaebum. Sementara sang Alpha kelihatannya sedang tak tertarik dengan kedatangan Jinyoung.
Keheningan sementara mengudara di sekitar mereka.
"Itu selalu mengejutkanku, kau tahu?" ucap Jinyoung sebagai pembuka, Jaebum mengangkat satu alisnya tinggi.
"Hm?"
"Bagaimana hyung tahu aku datang, kapanpun." Jinyoung berkata dengan sangat halus dan Jaebum selalu berdesir mendengar suara dalam dan lembut itu. Tidak salah Jaebum selalu membiarkan Jinyoung yang membacakan cerita pengantar tidur pada para Omega kecil di kawanan mereka yang lama; kawanan orang tua mereka.
"Kau tahu aroma Papyrus basah itu akan terus mengikutimu kemana-mana, love," jawab Jaebum dan Jinyoung hanya tersenyum simpul. Mereka kembali terdiam cukup lama, Jinyoung harus putar otak lagi untuk menemukan kalimat yang cocok dengan percakapan yang akan ia mulai. Jaebum merasakan kegelisahan Jinyoung dan ia mengerutkan kening.
"Kau stress, Jirong," kata Jaebum jelas terganggu dengan hal tersebut dan menoleh menatap Jinyoung, "ada apa?"
"Yugyeom bilang— Well,"
Jaebum menghela nafas, ia tahu kemana arah Omeganya ini akan berkata. "Yugyeom berkata benar. Ya, aku berencana untuk menambah anggota kelompok kita."
Jantung Jinyoung lalu seperti mendadak mencelos, dengan berhati-hati sambil menatap kedua mata Jaebum, Jinyoung angkat bicara, "Hyung, apa menurutmu... Apa menurutmu tidak terlalu cepat kalau kita, kau tahu, menambah anggota?"
Tak ada tanggapan berarti dari Jaebum, ia kembali lagi dengan kesibukannya dengan kertas-kertas. Meskipun sudah berikatan satu sama lain, terkadang Jinyoung tak bisa menyelami pikiran Jaebum atau paling tidak membacanya sekilas dari raut wajah pemuda itu. Jinyoung selalu berpacu sendiri kalau ia dibiarkan menggantung macam begini. Terkadang ia merasa tidak adil dengan bagaimana Jaebum bisa mengetahui rahasia paling dalam Jinyoung sekalipun, seakan ia adalah buku tebal yang terbuka.
"Itu bukan alasanmu, Jinyoung." Kata Jaebum singkat. Jinyoung menghela nafas pelan, agak lega Jaebum tidak melontarkan emosi kemarahan apapun.
"Mark juga seorang Alfa," akhirnya Jinyoung mengutarakan kegelisahannya. "Tak pernah ada dua Alfa dalam satu kelompok kecil, Jaebum hyung."
"Kenapa tidak?"
"Hyung, dia bisa menantangmu! Suatu saat nanti, naluri Alfanya akan muncul dan itu berarti kau akan—Hyung, tak akan ada yang mengalah antara kau dan dia. Kita masih belum stabil benar untuk sebuah kawanan besar."
Jaebum tak bisa mengelak apa yang dikatakan oleh Jinyoung. Baru beberapa tahun mereka mendeklarasikan sebagai pasangan sehidup-semati satu sama lain, dan membangun keluarga kecil mereka dengan mengadopsi dua bayi Omega yang lucu. Tentu menambah anggota dengan peringkat yang sama seperti Jaebum akan dapat menimbulkan masalah.
"Aku akan memikirkannya lagi, Jinyoung," kata Jaebum lalu menata lagi kertas-kertasnya, "tapi Mark tidak punya banyak waktu untuk berkeliaran disini tanpa klaim kawanan. Mereka akan bertindak sesuatu, dan aku yakin kau tak akan menyukainya."
Jinyoung menarik nafas pelan. "Tentu saja, hyung."
Ini bertepatan dengan Jaebum selesai menyortir semua kertasnya. Hal ini tentu akhirnya menarik Jinyoung mengerutkan kening sambil bertanya, "sebetulnya, kertas-kertas apa ini?"
Pemuda yang lebih muda beberapa bulan dari Jaebum itu mengambil satu kertas di tumpukan yang terdekat darinya. Alisnya terangkat sempurna ketika melihat judul paling atas yang mana mengingatkannya akan sekolah anggota termuda mereka, Yugyeom dan Kunpimook. Sepertinya Jaebum menemukan semua kertas ulangan yang disembunyikan dari mereka, dan terlihat dari nilainya bukan sesuatu yang bisa dibanggakan.
"Aku akan memotong jam kerja mereka di kafe," kata Jaebum menyandarkan punggung ke kursi lelah, "mereka menunjukkan nilai-nilai bagus mereka—yang diberikan padaku bahkan tak ada setengahnya dari ini—kau sudah tahu dari lama, Jinyoung?"
Pasangannya itu hanya menggeleng sambil tersenyum kecil, hatinya menghangat saat mengetahui Jaebum tak meninggalkan anggota termuda mereka begitu saja. Yugyeom dan Kunpimook memang diwajibkan oleh sang Alfa memberikan nilai-nilai mereka ketika ada tes di sekolah, tapi dia tak tahu apa maksud Jaebum melakukan itu. Jinyoung hanya berpikir mungkin Jaebum hanya ingin tahu bagaimana adik-adiknya saat disekolah, namun ternyata Jaebum punya pemikiran lain.
Yugyeom dan Kunpimook memang membantu Jaebum menjalankan bisnis kafe kecil mereka di pinggiran kota yang ramai, jam bukanya dari pukul tujuh pagi sampai pukul delapan malam—karena Yugyeom dan Kunpimook harus pulang, itu peraturan mutlak Jaebum. Sementara Jinyoung hanya bisa membantu hari Sabtu dimana sekolah dasar yang ia ajar tidak mengadakan jam belajar mengajar sampai akhir pekan. Karena Jinyoung tidak membimbing pelajaran ekstra kulikuler, maka dia bisa menghabiskan waktu di kafe Jaebum yang selalu ramai pada hari Sabtu.
"Aku akan menegur mereka,"
Jaebum menggeleng. "Kau akan mengasihani mereka. Katakan pada mereka aku mau menemui mereka besok pagi."
o + o + o + x
KAMU SEDANG MEMBACA
Wolf(s)
Werewolf「Sekumpulan drabble (atau tidak?) tentang shape-shifter serigala」 THE Main Pairing : ・BNior (Jaebum Im/Jinyoung Park) ・NamJin (Namjoon Kim/Seokjin Kim) ・YoonMin (Yoongi Min/Jimin Park) ・TaeKook (Taehyung Kim/Jungkook Jeon )