•3•

15 0 0
                                    

Sesampainya di rumah,  sepi, itulah yang muncul di benak Nabila.
Ia bergegas pergi ke kamar yang terletak di lantai dua , ia segera membanting tubuhnya itu di kasur empuk milik Nabila.

Ia menatap langit-langit kamarnya, sambil mengingat kejadian di  sekolah tadi, hari yang paling sial bagi Nabila,seumur hidupnya baru kali ini ia mengalami kejadian seperti ini.

Tidak seperti di cerita - cerita fiksi kebanyakan, yang bertubrukan dengan cowok ganteng,pasti berakhir saling suka, atau malah cowok itu bersikap romantis terhadap cewek yang ditubruknya tadi.

Tapi sialnya Nabila malah bertubrukan sama cowok yang super duper ngeselin pakek banget malah, ganteng sih, tapi sikapnya kaya cawet mimi peri.

Merasa pintu kamarnya ada yang mengetuk,Nabila bergegas mengganti baju seragam sekolahnya dengan baju santai .

"Bentar !" teriak Nabila dari dalam kamarnya. Dengan rasa malas ia berjalan gontai untuk membuka pintu kamarnya

"Ap---, eh mama." senyum Nabila kikuk.

"Tumben ma,udah pulang?" tanyanya

"Emang gak boleh ? Kalau gitu mama balik ke kantor aja." Miska membalikkan badannya.

"Eh gak gitu juga ma." cegah Nabila sambil terkekeh.

Miska tersenyum melihat tingkah Nabila. "Yaudah kita turun gih, mama udah masak kesukaanmu."

"Oke ma."

***

Motor Nabil sudah terparkir rapi di parkiran rumahnya.
Rumah dengan nuansa elegan, dan cukup besar,juga memiliki halaman yang cukup luas.

Nabil mengernyitkan dahinya, ia melihat dua motor yang nampak tidak asing baginya, tapi entah, Nabil bergegas menuju ke dalam rumah untuk membersihkan tubuhnya yang terasa lengket.

Sesampainya di depan kamar, dengan segera ia membuka pintunya, Nabil terlonjak kaget, ternyata di dalam kamarnya sudah ada dua makhluk astral yang sudah mengacak-acak kamarnya.

Ya, siapa lagi kalau buka Dimas dan Bagas.
Dimas yang sedang tiduran dengan posisi tengkurap di kasur sambil bermain game di hpnya, sedangkan Bagas ia telah mengotori kamar dengan berbagai bungkus snack makanan ringan.

Mereka berdua tidak menyadari kehadiran sang pemilik kamar,sampai akhirnya Nabil berdehem untuk menyadarkan mereka berdua.

"Eh lo udah datang Bil?" tanya Bagas sambil menunjukkan cengirannya.

"Maaf ya Bil,jadi berantakan deh kamar lo,tapi tadi kita idah izin ke mama lo kok, terus mama lo ngebolehin deh,jadi lo jangan marah ya." jelas Dimas dengan wajah yang di buat semelas mungkin

Nabil hanya diam, ia menaruh tasnya di atas meja belajar, dan berjalan menuju kamar mandi.

Tidak lama,Nabil keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya, Nabil mengenakan kaos putih polos dengan celana jins diatas lutut , yang menambah kadar ketampanannya.

"Sini Bil bobok sama gue, pasti lo capek kan?" ucap Dimas manja.

"Seketika jijik gue dengernya." timpal Bagas, menatap Dimas horor.

Nabil berjalan mendekati mereka berdua, sambil meminum minuman kaleng yang ia ambil tadi di kulkas.

"Ini hp gue yang rusak atau emang gak ada yang chat gue sih ?" cletuk Bagas tiba-tiba. Yang membuat Nabil dan Dimas tertawa.

"Rusak kali! Mana ada yang mau chat lo, Suruh papa lo buat beliin gih katanya orang kaya." ucap Nabil.

Entah setan dari mana Nabil bicara panjang kali lebar,biasanya aja satu kata dua kata. Ahh dasar manusia es.

"Ya lah, orang kaya mah bebas !" ucap Bagas sombong.

Hening di antara mereka bertiga, sibuk dengan kegiatan masing-masing.

"Eh Bil gue tadi liat lo sama cewek, dia siapa? Apa jangan-jangan lo punya hubungan spesial sama dia ya?" tanya Dimas memastikan.

"Gue gak kenal." jelas Nabil

"Gak kenal kok kelihatan akrab gitu." goda Dimas.

"Beneran gak kenal, dia hanya pembawa sial." ketus Nabil.

Dimas hanya mangut-mangut. "Kok lo bisa sebut dia sebagai pembawa sial emang kenapa?"

Nabil hanya mengedikkan bahunya acuh.

"Nabil gak akan mau cerita Dim,percuma lo maksa dia buat cerita." jelas Bagas yang masih menghabiskan beberapa snack itu.

"Oh iya kok gue bisa lupa, tapi cewek itu cantik kol bil,cocok sama lo." cletuk Dimas.

"Mana mau dia sama Nabil, yang ada malah nangis tiap hari tau sifatnya Nabil." tawa Bagas pecah seketika.

Nabil menghembuskan nafas pelan, sudah dapat di pastikan kalau ia akan kalah omangan dengan dua makhluk astral itu.


'Gue harap,gue gak akan pernah ketemu cewek itu lagi.' batin Nabil

Nabilafitr

NABIL(A)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang