Cerita 1

4.2K 191 25
                                    

"i'm tired"

"but i still want you"

The Truth Untold

by

omjojosshhnn

warning : typos, ga sesuai eyd, bxb, kacau, aneh, gaje, minaeeh yorobun :(

*

*

*

*

Matahari mulai terbenam dan langit pun mulai gelap membuat Jeonghan semakin gelisah. Pasalnya sang kekasih masih belum juga menampakan batang hidungnya. Dia berjanji akan menemuinya pukul 4 tadi di taman tapi bahkan sampai sekarang pun Jeonghan masih menunggu kedatangannya.

Ini bukan kali pertama sang kekasih tak menepati janjinya. Jeonghan sudah sering menunggu seperti ini dari awal mula mereka bersama. Menunggu dan terus menunggu hingga akhirnya sang kekasih datang dengan berbagai macam alasan yang entah mengapa terus Jeonghan maklumi.

Jeonghan tak pernah habis pikir bagaimana bisa dia bertahan selama hampir 2 tahun ini menjalin hubungan dengan seseorang yang bahkan seperti tak menganggap dirinya ada. Terkadang Jeonghan bertanya-tanya apa yang yang membuat kekasihnya itu mengatakan 'iya' saat dia menyatakan cintanya dulu.

Apakah karena cinta? Tapi mengapa Jeonghan merasa tak pernah dicintai? Mengapa hanya Jeonghan yang berjuang? Mengapa hanya Jeonghan yang selalu mengharap  Mengapa hanya dia?

Kalau boleh berkata jujur, Jeonghan kini mulai lelah. Bukan berarti dia tak mencintai kekasihnya lagi. Tapi Jeonghan lelah berjuang sendirian. Dia merasa kalau kekasihnya tak akan pernah bahagia jika ia masih berada disampingnya. Berulang kali Jeonghan ingin menyerah, tapi nyatanya tak semudah itu.

Bukan sekali atau dua kali Jeonghan mencoba untuk mundur dari hubungan ini tapi ketika dia melihat tatapan sendu dan juga pelukan hangat dari kekasihnya selalu berhasil menghancurkan niat Jeonghan. Membuat Jeonghan berharap kalau mungkin saja kekasihnya itu telah berubah dan mulai mencintainya dengan tulus tapi entah kenapa Jeonghan lagi-lagi harus menerima kenyataan kalau kekasihnya tak pernah berubah.

Jeonghan melihat kearah jam yang melingkar di pergelangan tangan kirinya, waktu menunjukkan pukul 8 malam dan dengan bodohnya dia masih menunggu kekasihnya datang. Menghubunginya pun percuma. Jeonghan memejamkan matanya sambil menelan ludahnya perlahan ia berkata pada dirinya sendiri kalau dia hanya akan menunggu 5 menit lagi, terserah kekasihnya itu akan datang atau tidak Jeonghan sudah tidak perduli.

5 menit berlalu, Jeonghan membuka matanya lalu tersenyum getir sebelum mulai bangkit dari bangku taman yang selama beberapa jam terakhir menemaninya. Kakinya melangkah pergi menjauhi taman namun tiba-tiba seseorang menarik tangannya dan membuat Jeonghan menghadap seseorang di belakangnya.

Tak perlu menatapnya pun Jeonghan sudah tahu siapa pria yang kini berdiri di hadapannya. Jeonghan marah dan kecewa tapi ia tidak bisa mengungkapkan semuanya yang dia lakukan hanya diam dan tertunduk.

"Maafkan aku" Pria itu mendekap Jeonghan.

"Kau tahu ? Aku lelah, Jisoo~ya" Jeonghan membalas pelukan Jisoo sambil menahan butiran air mata yang sedari tadi ia bendung.

Jisoo melepaskan pelukannya dan menatap Jeonghan. Lagi-lagi Jeonghan melihat tatapan sendu itu yang membuat hatinya makin sakit "Maafkan aku Jeonghan~ah" Jisoo mengecup bibir cherry Jeonghan sebelum kembali memeluknya.

HAPPY BIRTHDAY, JEONGHAN!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang