Haru Haru (3Shoot)

Chapter 3 {End}

Haru Haru

Yerin
SinB (Boy)
Yuju (Boy)

 
  
SinRin x YeJu
 
  
  
  
Last Chap ini agak panjang. Jadi mohon maaf kalau bosan baca nya.
  
 
Happy Reading!

.

.

.

 
 
 
 
 
'Senang mengenalmu. Sinb'

Cahaya putih itu semakin terlihat menyakitkan mata. Tubuh wanita berparas cantik diujung cahaya semakin menghilang menyisakan bayang samar seakan terbawa cahaya ditemani kabut.

 
 
 
Sontak mata pemuda hwang terbuka lebar. Terbangun akibat jam weker berbunyi. Lantas ia terduduk, mengusap wajah dan menghela. Kenapa mimpi itu muncul ketika ia berharap tak memikirkan gadis itu. Kata kata yang sama dengan senyum yang sama. Selalu menjadi ucapan gadis itu di alam mimpinya.

"Mimpi itu lagi. Hhh" keluh sinb sejurus menyeret tubuh menuruni ranjang kecilnya.

Masih ada dua jam sebelum berangkat kuliah. Ah.. benar. Disana pasti ia akan bertemu dengan yuju kalau pemuda konglomerat itu tak berniat menghindarinya. Atau, mungkin sinb sediri yang harus menghindar terlebih dahulu sampai yuju mau bertemu dengannya lagi. Mengingat perkelahian mereka kemarin, sinb maupun yuju seperti menjaga jarak apabila bertemu. Terutama jika yuju bersama dengan yerin, dan sinb berada disana, yuju pasti akan mengajak yerin pergi sebelum sinb sempat menghampiri mereka.

  
 
Sehabis mandi dan berpakaian rapi, sinb dikejutkan dengan dering ponselnya. Pemuda tampan ini mengernyit begitu membaca nama sipenelfon. Namun hal sekecil itu justru mengundang lengkungan tipis dibibir sinb.

"Yaboseyo?"

"....."

Sinb terdiam sejenak. Ia berpikir agar tak perlu membantu, namun ntah mengapa, ia malah selalu mengkhianati pikirannya.

"Dimana?"

"....."

"Jangan kemana-mana. Aku kesana"
 
 
 
Sinb menyukai jatuh berkali-kali. Sebesar apa keinginan untuk menjauhi yerin, nyatanya akan ada banyak cara menuntunnya pada yerin kembali. Symptoms perasaan membingungkan dan sinb bisa dikatakan seorang masokis hati. (Masokis : Orang yang menikmati kesakitan)
  
  
  
  
 
➖
   
  
  
  
Usai membantu yerin mengganti ban mobil, sinb duduk ditrotoar jalan. Menunggu yerin kembali dari supermarket terdekat. Sinb melirik jam dipergelangan tangan, satu jam lagi kuliahnya dimulai. Sinb tak yakin, ia akan tepat waktu sampai dikampus, mengingat ia menemui yerin ia menumpang di mobil ibu pemilik rumah sewa yang kebetulan sekali searah dimana yerin berada.

Sinb terhenyak menoleh kesamping tepat dimana yerin tengah duduk disampingnya. Gadis itu menyodorkan sebotol mineral padanya dan sinb menerima tanpa ucapan terimakasih. Agak tak sopan. Bukan tanpa sebab. Sinb melihat sesuatu telah menghilang disalah satu jemari tangan yerin. Cincin pemberiannya kado ulang tahun darinya untuk yerin.

"Bagaimana kalau kita jalan-jalan hari ini" bukannya ingin menolak, tapi hari ini tugas dari mr.kang harus dikumpulkan. Walau masih tersisa waktu dua hari lagi.

"Aku ada kuliah sebentar lagi"

"Begitu ya? Geure" yerin tersenyum tipis namun menampik kekecewaan kecil. Jelas terlihat.

"Kau dan yuju. Kalian baik-baik saja kan?" Tanya yerin.

"Ba..ik. Kenapa?" Sinb balik bertanya.

"Kalian terlihat sedang ada masalah. Baik dirimu atau yuju seperti saling menghindar" pemuda tampan itu kini terdiam. Lagi-lagi teringat pertengkaran tempo lalu dengan yuju. Sepertinya yuju benar-benar serius tak mau menganggapnya sahabat lagi.