026.

4.5K 781 14
                                    

pendingin yang berderak di sudut menimbulkan bunyiㅡsukses mencipta kerutan dalam pada dahi ten. tidak biasa, sebab jaehyun akan mengganti semua peranti lama dengan keluaran terbaru (ditambah lagi, deritnya keterlaluanㅡbising bukan main. ten berspekulasi kalau jaehyun mungkin sedang mengalami krisis ekonomi).

"sajangnim."

jaehyun mengangkat sebelah tangan. "aku mengerti keadaannya. tolong jangan serbu aku dengan tuntutan begitu."

"kalau kau mengerti, maka pinjami dia uang." ten mendesak. "ia seorang omega, belum menikah, dan mengandung janin dari seseorang yang tidak diharapkannya. kalau itu aku ... pasti sudah kugugurkan."

"itu bukan keputusan yang tepat." jaehyun menyatukan telapak tangan.

"lalu?" tanpa sadar, ten menaikkan tempo.

"aku sedang mencari siapa pelakunya." jaehyun meninggikan suara, berdeham sesudahnya.

ten ingin sekali membanting kepala sang alpha. "lantas? kau ingin pelakunya bertanggung jawab?"

"bukanㅡ"

ingin mengelak, namun ten membalas terlebih dahulu. "kalau begitu, bawa dia ke klinik terdekat. dua bulan sudah berlalu semenjak insiden itu ... sajangnim, dia sudah hamil selama dua bulan dan baru mengalami gejalanya sekarang. bukankah itu sebuah petaka?"

"ten, kau membuatku pusing." jaehyun berlagak pening sembari memegangi dahi.

acuh terhadap keluhan jaehyun, ten melipat lengan di dadaㅡmenuntut kejelasan. "sajangnim."

"aku mengerti." jaehyun bangkit dari kursi, memandang sekilas ke arah jendelaㅡtampak langit biru tanpa kapas putih bergelung di sana. "sayangnya, aku tidak setuju dengan usulanmu. bayi yang belum lahir itu tidak bersalah. setidaknya, biarkanlah ia melihat dunia."

TRES LECHES / JAEYONG.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang