PART 8

834 127 20
                                    

🌹Makarl_ohseh05 Present🌹

.

❤JEALOUS❤

.

.

.

"Tuan, ada tamu yang sedang menunggu anda diruang keluarga." Kata Seo Ahjumma, salah satu pramuwisma ditempat kami.

"Siapa?" Tanyaku seraya terus berkutat dengan berkas dihadapanku. "Katakan padanya, aku sedang sibuk dan kalau bisa jadwalnya diatur ulang oleh Yixing. Aku akan menelponnya." Kataku seraya mengangkat gagang telpon dan bersiap memencet nomer ponsel Yixing karena aku tak membawa ponsel.

Grep...

Tangan Seo Ahjumma menyentuhku dan menggelengkan kepalanya. Aku tersenyum tipis dan menyimpan gagang telpon kembali lalu menatapnya lekat.

Dia ketakutan...

"Di-dia sedang bermain dengan Tuan Muda Je-jesper..." katanya membuatku mengernyit heran. Lalu, dia permisi untuk keluar dan aku mengizinkannya.

Di rumah ini, siapa yang berani bermain dengan Jesper? Bahkan seluruh pramuwisma memandang takut anakku itu.

Ah, kecuali bila itu 'dia'...

Aku mengangguk pada Seo Ahjumma dan beliau meninggalkanku sendiri diruangan ini. Aku menghela napas panjang yang kurasa tak pernah kesudahan.

Aku selalu seperti ini bila 'dia' datang menemuiku. Bagiku, definisi seorang Ayah adalah perusak sebuah kehidupan. Dia adalah perusak kedua setelah Ayah...

Entah itu kehidupanku ataupun anak-anakku. Aku tetaplah robotnya yang selalu dia atur meski dia tak pernah lagi ada didepanku.

"Ah, tua bangka itu... Ayah, bisakah aku keluar dari penjara ini?" Aku menatap ruanganku dan berkata lirih lalu aku menyender dikusi ini dan memejamkan mata. Rumah ini penuh dengan kenangan yang selalu ingin kulupakan.

Rumah Ayah kini menjadi rumahku, tua bangka itu pergi ke desa untuk mencari ketenangan setelah berhasil menghancurkan keluargaku. Untung saja, aku tak membunuhnya saat itu.

Seo Ahjumma adalah salah satu kepercayaanku di rumah ini. Dia yang menggantikan aku untuk mengurus anak-anak dan karena itu dia aku percaya untuk masuk kedalam ruang kerjaku.

Ceklek!

Pintu terbuka membuatku membuka mata. Dia tertawa renyah saat memangku Jesper ditangannya meski anak itu tumbuh dengan baik.

"Daddy, Uncle Mark datang!" Seru Jesper terlihat ceria bila 'dia' datang menjenguknya. Aku hanya tersenyum tipis saja dan mengangguk, Jesper hanya tidak tahu bahwa Mark adalah seorang musuh.

Bukan seorang teman...

Aku menunjuk jam dinding yang berdenting di ruangan ini. Aku menatap Jesper dan berkata, "Yes, Baby... but, you look so sleepy. It's time for you to go to the bed."

"Huum, I have to go to the bed," katanya seraya turun dari pangkuan Mark dan melambaikan tangan setelahnya.

"Bye, bye, Uncle... see yaa!" Jesper melambaikan tangannya.

Cklek!

Pintu tertutup dan menelan bayangan Jesper disana. Aku terseyum tipis menanggapi musuh sekaligus temanku ini.

"Ada apa kau kemari, Mark?" Tanyaku pada pria yang berkaos hitam ini.

"Aku hanya ingin berkunjung pada temanku, apa itu salah?" Tanya Mark yang membuatku tertawa.

[1] My Husband and Him 2 || JealousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang