"Klar, Klar, itu si Giselle di tahan sama anak 11 IPA-2" kata Widi dengan tergopoh-gopoh.
Iya, Klarisa. Klarisa Fiona Halim. Ketua gang terpopuler dikalangan kelas 11 IPS . The Stone . Begitulah nama gang itu disebut, itu dikarenakan terkenalnya Klarisa sebagai gadis Batu Keras Kepala, dan memang mereka merupakan gang yang kuat seperti batu. Stone disegani oleh seluruh orang disekolah, Stone juga merupakan gang pusat kelas IPS dan anggotanya pun cewek-cowok.
Apabila ada sesuatu yang terjadi pasti pada melapor ke Klarisa, apalagi kelakuan Klarisa yang galak setengah mati dan kemampuan Taekwondo yang ia kuasai sejak SMP, Klarisa pantas-pantas saja menjadi seorang ketua gang meskipun dia seorang wanita.
Klarisa yang kini sedang duduk di dekat jendela langsung melirik ke arah Widi tajam,
"Ada apaan sih, ada masalah apa sama anak IPA? Hah?" Tanya Klarisa santai.
"Mending lu langsung kesana aja deh, kasihan Giselle!"
Klarisa bangun dari tempat duduknya, dia tidak mau Giselle teman seperjuanganya sejak di bangku Taman kanak-kanak itu akan menjadi korban penyikasaan anak kelas 11 IPA-2.
Kelas 11 IPA-2 memang terkenal jahil, nakal, berandalan, tapi semua itu tertupi oleh Prestasi mereka yang gemilang di sekolah. Jadi, karena hasil Prestasi mereka membuat orang-orang melupakan sisi burukanya.
Jujur, Stone tidak pernah memiliki masalah dengan OneWay sebelumnya gang cowok-cowok basket dari kelas IPA. Heran, apa yang terjadi saat ini.
Klarisa melangkah mantap menuju kelas 11 IPA-2 dengan lengan baju yang dilipat dan baju seragam yang keluar bebas. Dan ia diiringi oleh anggota gang nya mereka semua jalan mengawal Klarisa. Klarisa bagaikan Orang penting yang di kawal oleh banyak orang.
Saat sesampainya Klarisa di depan kelas itu, ia memukul pintu kelas yang terbuat dari kayu mengeluarkan suara gedoran pintu yang keras. Sontak seluruh orang yang ada dikelas itu melirik ke arah Klarisa.
"Woy, mana Giselle?" Tanya Klarisa dengan sedikit berteriak.
"Cewek ini maksud lo?" Cowok yang perawakanya tinggi itu malah bertanya balik sama Klarisa.
Klarisa mendongakan kepalanya kearah wajah cowok itu tinggi bagaikan tiang listrik . Tampan. Banget. Matanya cokelat keemasan. Rambutnya di Mohak Keren. Hidung Mancung. Dan bibir yang menggoda.
Oh!No!. Pikirian Klarisa udah terbang kemana-mana. Lalu Klarisa membuang cepat tatapan dari cowok itu mencari keberadaan Giselle sahabatnya.
Klarisa membelalakan matanya ia melihat teman seperjuanganya itu kini lengan nya tengah dicengkram erat oleh dua cowok kekar yang membuat Giselle terlihat tak berdaya.
"Apaan sih lo! Kasar banget sama cewek! Banci lo" Klarisa berkata cepat tidak terima kini sahabatnya ditawan.
"Ya menurut lo. Coba kalo temen lo ini gak cari masalah duluan sama gang gue"
Bener juga, ngapain mereka nawan Giselle kalo tuh anak ga cari masalah duluan. Batin Klarisa berkata.
"Ada apa emangnya?"
"Ini. Temen lo ini ya ketangkap basah. coret-coret loker gue!pake pilox ini" Cowok itu melemparkan botol pilox itu ke arah Klarisa dan untungnya Klarisa dapat menangkap lemparan itu dengan kedua tanganya. Huft, untung saja.
Aduuuh! Apaan sih Giselle kok cari ribut begini sih! Tapi pasti ada alasan kenapa Giselle ngelakuin hal yang tak terpuji kayak begini.
"Sel, jelasin ke gue. Apa yang dikatain cowok raksasa ini bener? Apa maksud lo dengan kelakuan lo ini ?" , tanya Klarisa memastikan bahwa pasti ada alasan dibalik semua kelakuan Giselle.

KAMU SEDANG MEMBACA
Look At Me!
Teen FictionCOMPLETED!! [DALAM PROSES PENERBITAN] **** Tujuan awal Kenneth hanya ingin membuat Klarisa jatuh hati padanya agar gadis itu move on dari bayang-bayang mantan kekasih. Bukannya Klarisa yang semakin tertarik dengan Kenneth, justru cowok itu yang tern...