Kenneth POV
Alarm ponsel ku berbunyi kini sudah pukul lima pagi, aku harus bergegas mempersiapkan diri. Mandi. Ganti Baju. Beresin buku. Tiga puluh menit. Semua beres.
Hari ini aku harus tanggung jawab. Bukan tanggung jawab karena aku hamilin seseorang. Tapi untuk menjemput Klarisa dirumahnya, karena kemarin aku yang mengatarnya pulang ke rumah dan mobil pink tempelan hellokitty miliknya masih tenang terparkir di depan sekolah. Jijik gue kalau lihat mobilnya, norak banget.
Aku melajukan mobil ku dengan cepat, karena masih pagi seperti ini jalanan sepi. Aku masih ingat jelas jalur menuju ke rumah Klarisa. Akhirnya aku sampai di depan rumahnya.
Aku menekan klakson mobil. Sengaja sih biar bikin Klarisa terkejut . Aku keluar dari mobil. Eh beneran deh tuh cewek keluar juga, mulutnya komat-kamit gak jelas. Mama Klarisa melangkah menuju kepadaku, aku disambut dengan ramah. Baik banget mamanya gak kayak anaknya.
Aku pun berjalan menuju ke rumah Klarisa dia udah berdiri di depan pintu rumahnya dengan wajah kesal. Kayak istri nungguin suaminya karena pulang kemaleman. Nah, terus dia istrinya gue suaminya ? Ih, ogah. Aku langsung menggeleng-gelengkan kepala.
Langkah ku pun terhenti tepat didepan Klarisa yang kini tengah berdiri dengan tangan yang dilipat dibawah dadanya.
"Ada apa sih lo kerumah gue?" , dia bertanya kesal. Bukanya gue disambut kek.
"Gue mau jemput lo lah." Aku jawab sejujurnya.
"Ngapain? Gue bisa berangkat sendiri!"
"Lo mau jalan kaki? Yaudah. Gue ke sekolah sendiri aja", udah jelas niat gue baik mau jemput dia eh malah jual mahal gitu. Tuh cewek sempat diam sejenak dan mengarahkan matanya ke arah garasi, mungkin dia sedang berpikir dan melihat mobil hellokitty nya ga ada di garasi.
"Ja...ja..jadi. Elo kemarin yang nganterin gue pulang ke rumah semalem?"
"Iya" gue jawab santai. Hmm, gue kayaknya harus ngerjain dia nih "Dan gue...nidurin elo" . Nah lo, mampus lo. HAHAHA!!
Aku melihat kearah wajahnya. Wajahnya manis. Eh emangnya gue pernah jilat. Hih, geli. Matanya hitam pekat bulat lebar lucu. Hidungnya mungil tapi mancung. Bibirnya, tipis berwarna merah muda. Berasa pingin gue cium aja. Eh ngomong apa sih gue???
Aku melihat wajahnya yang lama kelamaan berubah menjadi panik, eh mungkin karena omongan gue ya. Eh! Eh! Kok mulutnya malahan kayak mau teriak! Duh! Jangan teriak dong ntar gue ngomong apa ke bokap nyokap lo! Lagian kan gue cuma bercanda. Resek nih cewek!
REFLEK! SUMPAH REFLEK! Mungkin karena gue habis ngeliatin bibirnya kali ya. Gue tarik dagunya secepat kilat, lalu mengarahkan bibirnya yang sedikit terbuka kearah bibir gue. Bibirnya nempel dibibir gue, entahlah mungkin gue gak sadar atau gimana gue berasa ada di awan. Dia memejamkan matanya, aku pun melakukan hal yang sama. Gue melumat bibirnya lembut dan pelan, gue nikmati setiap lumatan yang gue lakuin ke dia. Sedangkan dia hanya diam seperti pasrah atas yang gue lakuin. OKE! SADAR KENNETH! SADAR! YATUHAN! AMPUNI HAMBA MU INI!
Aku melepaskan ciuman itu. Hening! Duh canggung banget suasananya. Gila bibir gue nakal banget ya!
Aku langsung mencari tatapan Klarisa dia hanya termenung dalam diam seakan terkejut atas apa yang aku perbuat. Aku melambai-lambaikan tanganku didepan matanya yang terbuka lebar dengan tatapan kosong. Pasti dia syok! Maafin gue Klar! Bibir gue nakal! Maafin gue ya bibir mengkambing hitamkan elo. Padahal emang hasrat gue yang pingin cium dia.
"Klaaaarr" aku panik dia tetap menatap kekosongan dan aku tetap melambai-lambaikan tanganku.
"Klaaar... Kenapa lo?" Aku bertanya sekali lagi aku khawatir, mungkin yang kuperbuat ini salah atau MEMANG SALAH!
KAMU SEDANG MEMBACA
Look At Me!
Teen FictionCOMPLETED!! [DALAM PROSES PENERBITAN] **** Tujuan awal Kenneth hanya ingin membuat Klarisa jatuh hati padanya agar gadis itu move on dari bayang-bayang mantan kekasih. Bukannya Klarisa yang semakin tertarik dengan Kenneth, justru cowok itu yang tern...