(1) Pamit

16 2 0
                                    

Ayam mulai bersuara menyambut akan datang nya pagi
Tumbuhan bergoyang di terpa angin seakan akan tersenyum dan bertasbih kepada tuhan seluruh alam
Angin berdesir menyusuri bumi pagi ini, menerpa kulit anak itu.

-

Ya,, anak itu. Dia bernama Muhammad Ilyas . Usia nya 16 tahun sekarang. Tumbuh dengan kasih sayang ibu tanpa suami,yang kini akan melepas nya.

-

"Ibuk,barang ku sudah siap semua ini,ada yang perlu di tambah tidak barang nya? Dari ibuk" Kata ilyas tersenyum

Tak lama ibu nya datang dari kamar
"Ini, ibu baru beli pena. Kamu bisa gunakan nanti saat dipondok yas" .

Ilyas menengok ibu nya dan berkata
"Wahhh...Trimakasih buk,ini pena bagus sekali. Aku suka,pasti akan aku buat sebaik mungkin buk. Ini bagus buat maknani .Terimakasih buk. Semoga barokah ini pulpen nya" kata ilyas dengan logat jawa nya bergembira.

-

Di dekat pintu, ibu ilyas berpesan kepada ilyas "le,dadio santri sing becik,ojo nggae wong neng anding mu nelongso mergo kelakuan mu. Istiqomah,Mugo ilmu mu barokah ing dunyo lan akherat. Aamiin" "nak,jadilah santri yang baik,jangan membuat orang di dekat mu sedih karena kelakuanmu. Istiqomah,Semoga ilmu mu barokah di dunia dan akhirat. Aamiin" kata ibu ilyas. "Injih buk,aamiin" "iya buk aamiin" jawab ilyas mengangguk pelan dan tersenyum meneteskan air mata.

Tak lama ibu nya memeluknya dan ilyas menangis dalam dekapan ibu tercintanya.

-

Beberapa menit berlalu terasa cepat. Ilyas sudah siap. Siap mental dan fisik tentunya. Ia menyalami mencium punggung tangan ibu nya dan berpamitan
"Saya berangkat nggih buk,assalamulaikum"
"Iyo le,waalaikumsalam" jawab ibu nya.

Ilyas melangkah keluar rumah dengan pakaian putih hitam dan menaiki si hitam tua nya. Ya,sepeda warisan dari bapak nya yang dia rawat sejak duduk di Mts.

Ia mengayuh si tua nya dengan sabar ,tak lupa kalimat dzikir keluar dari mulutnya seirama dengan ayuh an si tua nya. Dengan senyum nya, ilyas menyusuri jalan desa ke kota itu.

-

Jam mengarah pukul satu siang. Ilyas berhenti di depan masjid Agung Kota itu dan memarkirkan sepedanya,lalu ia segera mengambil wudhu' untuk shalat dzuhur

-

Setelah selesai shalat,ilyas melanjutkan perjalanannya. Perjalanan dari desa ke kota ia tempuh kira-kira selama satu setengah jam dan itu bukan waktu yang singkat. Tapi sudah biasa bagi ia,karena sejak MI hingga Mts pun ilyas bersepeda jadi bukan hal yang baru lagi bagi ilyas.

-
Pukul 14.00

Ilyas beristirahat di suatu tempat
"Teduh,nyaman,indah... alhamdulillah ya allah.. kau limpah kan nikmat kepada hambamu ini" ilyas tersenyum sendu dan meneguk air putih yang ia bawa dari rumah.

Beberapa menit dia duduk termenung istirahat,

Duk,duk,duk

Sesuatu mengenai kakinya,"astaughfirullah" kaget ilyas. Ternyata bola. Ilyas menengok sekitar. Dan di depannya ternyata ada laki-laki seumuran dia mengenakan baju basket. Ilyas tersenyum "ini mas bolanya,hehe" tawa kecil ilyas bahagia. Memang ilyas adalah anak yang selalu melihatkan kebahagiaan di wajah nya.

"Trimakasih" kata anak laki-laki mengenakan jersey merah tua bertulis kan S'FORTIN itu singkat. Ilyas hanya mengangguk. Anak itu kembali ke lapangan basket dan memulai kembali permainannya. Ilyas hanya melihat dari kejauhan di sisi taman itu. "Aku ini santri,apa aku bisa bermain yang seperti itu?" Kata dalam benaknya.

-

Selesai istirahat ilyas melanjutkan perjalanannya yang sekarang tak jauh dari pondoknya. Hanya tinggal beberapa ratus meter ia sampai di pondok yang ia dambakan selama ini.

Dan selang beberapa menit.

Pukul 14.30

Yaa,, ilyas sampai di depan gerbang pondok yang bertuliskan "Pondok An-nur" .gapura bercat hijau tua dengan tulisan warna putih dan emas menghias gerbang pintu masuk pondok para Tahfidz Al-Qur'an itu.

Ilyas masuk ke pondok nya, memarkirkan si tua nya di tempat yang sudah di sediakan oleh pondok. dan melihat ke kartu yang di beri oleh pengurus pondok saat ia daftar dulu. "C-8" gumam ilyas.

Ya itu nomer kamarnya. Itu kamar yang terakhir di pondok putra itu. Dari A-1 sampai C-8. Ia berjalan menyusuri pondok yang telah ramai santri-santri karena Liburan Kenaikan kelas telah Usaii. Dan mulai Tahun Ajaran Baru.

-

Dengan senyum yang mengembang kebahagiaan terlihat dari paras wajah nya

Ilyas menemukan kamarnya
ia melangkah ke kamarnya. Membuka pintu kamarnya.

Kreekkkkk


"Assalamualaikum" salam ilyas




Dan....






///////

Assalamualaikum. :D
Bismillahirahmanirrahim.

Cerita pertama saya :D

Kritik dan Saran nya :)

Maaf bila cerita nya sering pakai bahasa jawa.

Jazakumullah khair :D

[Enjoy]

//////

SANTRI BASKETBALLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang