Prolog

10 2 0
                                    

"Tetaplah jadi diri sendiri"

     Matahari sudah mulai meredupkan cahayanya. Tak terasa haripun sudah sore, seluruh siswa siswi SMA Harapan Pelita sudah keluar dari kelas untuk pulang ke rumah masing-masing. Tak terkecuali dengan seorang gadis berjilbab panjang yang mulai mengendarai sepedanya menuju rumahnya. Tanpa disadari oleh gadis tersebut, sepasang mata memperhatikan gadis itu dari kejauhan. Orang itu pun bergumam dalam hati "unik", satu kata yang diucapkan oleh orang itu. Iya,  gadis itu bernama Rahma. Dia anak kedua dari dua bersaudara. Dia berasal dari keluarga sederhana. Ayahnya bekerja sebagai petani dan ibunya bekerja sebagai penjual kue yang dibuat sendiri yang dititipkan di warung. Setiap pagi sebelum pergi ke sekolah Rahma selalu membantu ibunya untuk mengantar kue ke warung-warung. Dan sepulang sekolah Rahma menjemput kotak- kotak kue tersebut. Rahma tidak pernah merasa malu dengan kehidupannya, asal kan itu halal akan Rahma lakukan. Karna kondisinya yang terbilang kurang mampu,  tidak sedikit teman-temannya tidak mau berteman dengannya. Saat berjalan beriringan di sekolahpun tak sedikit juga yang menghindar dari Rahma bahkan itu tetangga Rahma sendiri.
    

Bersambung...

TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang