That XX || Vsoo

Prolog

Kim Taehyung
Kim Jisoo
BTS - BP

(MATURE CONTENT)
(Alcohol, harsh words and a little sexual content for 17+)

OOC

Mereka milik Tuhan, Agensi, diri sendiri serta keluarga. Saya hanya meminjam nama serta wajah mereka sebagai visualisasi dari ff saya

Prolog

Decitan roda besi yang beradu dengan kerasnya lantai tak sedikitpun membuat gadis dengan rambut dicat keunguan mengurangi kecepatan troli yang tengah tangan kirinya dorong. Gadis cantik dengan nama lahir Kim Jisoo itu mengedarkan pandangan ke setiap penjuru supermarket, mencari bahan makanan yang tertera dalam daftar dengan tergesa seolah-olah bahan-bahan tersebut akan lenyap jika lengah sedetik saja. Bukan, gadis itu tidak sedang dikejar waktu atau pun berburu barang diskon, Jisoo hanya bukan tipikal orang yang suka berlama lama jika sesuatu tersebut bisa dikerjakan dengan cepat sehingga tak mengherankan  jika kereta belanjaan segera diambilnya saat tiba di dalam supermarket dan setelahnya berbelok ke bagian buah-buahan, mengambil beberapa buah yang diperlukan lalu bergegas menyusuri lorong lorong lainnya mencari barang barang keperluannya untuk seminggu kedepan.

Pandangannya terlalu fokus saat memilih beberapa sayuran saat sebuah lengan tiba-tiba memeluk pinggangnya dari belakang disusul suara berat yang menggelitik bagian belakang telinganya, menjadikan bulu kuduknya seketika meremang. Siku yang sebelumnya sudah siap menyapa tulang rusuk pelaku seketika meluruh turun. Gadis itu membalik tubuh dengan susah payah lalu mendelik kearah pria yang kini menunjukan senyum polos seolah aksinya sebelumnya tak mengundang perhatian beberapa pengunjung lain yang kebetulan berada di area yang sama.

"Aku kangen" Kecupan dilayangkan di pucuk hidung lalu turun di atas bibir berpoles liptint sewarna cerry. "Kangen banget yang" ulangnya lagi, kali ini semakin merapatkan tubuh hingga tak berjarak, tak perduli jika aksinya mendapat tatapan sinis pengunjung yang sebagian besar membawa anak-anak ke areal sayur-mayur.

Dengusan kecil si cantik berikan. Lewat gerakan mata memberi tahu si tampan jika keduanya tengah menjadi pusat perhatian. Pemuda yang masih memeluk pinggang ramping yang tak tertutup apapun memutar sedikit kepalanya kebelakang, memberi cengiran berbentuk kotak disertai gerakan kepala - menunduk sedikit mampu mengurangi beberapa pasang mata yang sempat menjadikan mereka pusat perhatian agar kembali ke kegiatan mereka sebelumnya.

"Kamu kaya ibu-ibu yang ngejar diskon" candanya setelah kembali mencuri satu ciuman dibibir Jisoo

"Aku lagi gak pengan becanda, Taehyung" Jisoo melepaskan diri dari kungkungan Taehyung, mendorong kembali troli miliknya menuju rak selanjutnya.

Taehyung menyisir rambut ashgrey miliknya kebelakang, anting panjang yang menghiasi telinga kirinya ikut bergerak akibat aksinya barusan  "Aku gak becanda sayang, aku beneran kangen"

Jisoo menghentikan dorongan pada troli miliknya dan menolehkan kepala kebelakang.
"Kangen aku atau..." pegangan pada troli ia lepaskan kemudian membalik tubuh menjadi menyender pada pegangan troly dengan bibir bawah yang digigitnya sensual.

Sudut bibir Taehyung terangkat, segera ditariknya pinggang ramping itu agar lebih menempel padanya dan melumat bibir atas dan bawah itu bergantian "aku kangen ini" pegangan di pinggang ramping Jisoo terlepas berganti menjadi kebagian depan, meremas dada Jisoo yang masih tertutup croptee pink "aku kangen ini juga, dan ini" semakin turun hingga selangkangan disertai sedikit memberi gesekan dibagian sana.

Jisoo memejamkan mata, menikmati perlakuan Taehyung pada titik sensitifnya. Susah payah gadis itu menggigit bibir bawah agar desahan miliknya tak keluar mengingat posisi keduanya masih di areal supermarket.

Nafas Taehyung menderu, tubuhnya semakin merapat sedikit merendah agar miliknya yang masih terbungkus jeans  tepat berada diantara selangkangan Jisoo. Taehyung mengangkat dagu gadis itu sedikit keatas saat ciuman panas keduanya terlepas, kepalanya merunduk, memberi ciuman kupu-kupu di leher jenjang yang menguarkan wangi lavender, kesukaannya.

"Nggh" Gigitan pada bibir bagian bawah tak mampu menahan desahan keluar dari bibir Jisoo. Remasan pada kaos dalam Taehyung semakin mengerat saat  bagian bawahnya semakin ditekan oleh benda keras yang terus menerus digesekkan pemiliknya.
Taehyung terlalu ahli membuatnya terbuai dan melupakan tempat dimana mereka berpijak saat ini.

"Buah import kami diskon 20%, hanya tinggal  lima menit lagi, siapa cepat dia dapat" suara dari pengeras suara menyadarkan kembali dimana keduanya berpijak saat ini. Jisoo yang lebih dulu sadar mendorong bahu Taehyung menjauh, meski tangan besar pemuda itu masih berada didalam croptee yang dikenakannya.

Taehyung menyeka bibir Jisoo yang sedikit mengkilap akibat ulahnya. Bersiap kembali menyerang bibir yang sedikit membengkak itu jika saja Jisoo tak cepat tanggap menahan bahunya. Gadis itu memberi tanda lewat sudut matanya dan Taehyung mendapati beberapa ibu-ibu menutup mata putra dan putrinya agar tak melihat hal tak senonoh yang baru saja pasangan kekasih yang tak tahu tempat itu lakukan.

Dengan senyum tanpa dosa Taehyung membungkuk beberapa kali, meminta maaf karena telah mengotori mata malaikat kecil mereka.

"Kamu ngapain disini?" Jisoo mengancingkan jaket denim yang Taehyung pinjamkan sebatas perut. Sementara si pemilik jaket mendorong troli disamping gadis itu.

"Aku? Masak"

Jisoo memutar bola mata jengah dengan candaan garing kekasihnya. Kapan sih kekasih tampannya itu serius?

"Aku serius, Taehyung" Jisoo mengambil alih troli dari tangan kekasihnya dan tentu mendapat penolakan dari pemuda itu "bukannya kamu masih ada kelas?"

"Diundur setengah jam,  kebetulan aku liat kamu turun dari taxi jadi aku nyusul kesini"

Jisoo merendahkan sedikit tubuhnya guna melihat jam yang melingkar di pergelangan Taehyung "tersisa sepuluh menit lagi"

"Aku nemenin kamu sampai keluar dari supermarket"

"Nanti kamu terlambat" Taehyung tidak menjawab, pemuda itu malah merangkul pinggangnya posesif dan Jisoo tahu  kekasihnya itu tak bisa dibantah.

TBC

Lanjut tidak?