Bab Khusus: Tuan Putri Terakhir (2) (Bagian 1)
Saya telah berada di Hua Yang Hall selama tiga bulan. Selama tiga bulan ini, saya pergi ke setiap tempat di Istana Timur. Semua orang tahu bahwa aku adalah gadis bisu yang dijemput oleh Feng Xiao. Mereka melihat bahwa saya hanyalah seorang anak kecil, jadi mereka tidak banyak menghalangi saya untuk berkeliaran.
Tiga bulan sudah cukup bagiku untuk mengingat tata letak Istana Timur.Kecuali untuk studi Feng Xiao yang tidak bisa saya masuki, saya memiliki kehadiran saya di semua tempat lain.
Yang membuat saya khawatir adalah ada beberapa kali melihat Feng Xiao dalam tiga bulan terakhir. Setelah dia menempatkan saya di Hua Yang Hall, dia tidak pernah muncul di depan saya lagi. Bibi Xi Mei berkata bahwa aku harus menyenangkan Feng Xiao dan mendapatkan kesukaannya.Dengan begitu aku bisa bertahan di sini. Jadi, saya membuat keputusan.
"Kamu ingin menjadi pelayan istana?" Dong Rui terkejut, "Bukankah sekarang bagus, nona? Ada Yang Mulia, tidak ada yang akan menindasmu! "
"Tidak ada yang namanya makan siang gratis." Aku menulis di atas kertas.
Dong Rui melihatnya untuk waktu yang lama dan tersenyum. "Nona, biarkan pelayan ini melapor pada Yang Mulia."
Namun, Feng Xiao tidak datang menemui saya pada akhirnya.Pemuda yang memegang saya di desa Chao Tian tidak pernah muncul lagi. Hanya Dong Rui yang membawa balasan. Feng Xiao setuju untuk membiarkanku mulai dari peringkat terendah untuk pelayan istana.
Dong Rui membawakanku pakaian pelayan istana ukuran kecil. Saya menanggalkan jubah di tubuh saya dan mulai sebagai pembantu istana kecil.
Banyak orang tidak mengerti pilihan saya. Orang-orang berpikir bahwa saya harus meminta lebih banyak hal melalui bantuan Feng Xiao. Saya mendengar komentar semua orang tetapi tidak menanggapi. Bibi Xi Mei mengatakan bahwa tidak ada yang akan dijaga terhadap anak-anak.Saya tidak berpikir demikian. Bahu dingin Feng Xiao pada waktu-waktu ini cukup untuk menunjukkan bahwa aku hanyalah gelombang kecil dan tidak menarik perhatiannya.
Jika saya ingin tinggal di sisi Feng Xiao, saya harus memiliki kemampuan dan kualifikasi seperti itu. Hanya dengan cara ini, aku bisa membalaskan dendam ayahku pada suatu hari nanti.
Saya menggunakan ayah kerajaan untuk pangeran peringkat pertama.
Pelayan istana yang bertanggung jawab atas hal-hal tidak terlalu toleran terhadapku karena aku dibawa kembali oleh Feng Xiao. Dia memperlakukan saya dengan adil dan masih ketat dengan saya. Di bawah ajarannya, segera saya bisa melakukan pekerjaan saya dan menjadi pelayan istana yang berkualitas di Istana Timur. Saya ditugasi ke taman Istana Timur.
Meskipun taman Istana Timur tidak sebanding dengan Taman Kekaisaran di istana kekaisaran, itu masih berwarna-warni dan penuh bunga.
Feng Xiao belum menikah, jadi tidak ada tuan wanita di Istana Timur.Satu-satunya orang yang sering datang untuk bermain adalah adik perempuan Feng Xiao, Feng Huang.Ketika saya pertama kali melihat Feng Huang, saya terkejut. Saya pikir saya melihat peri dari surga. Feng Xiao dengan lembut berdiri di samping Feng Huang dan mengambil kelopak di pundaknya. Mereka berdua berdiri di taman itu seperti peri.
Feng Huang adalah usia yang sama dengan saya, tetapi keluhuran dari gerakannya sepenuhnya bawaan lahir. Melihat saya memandangnya, dia tidak marah tetapi malah mengangguk ke saya dan tersenyum.Senyum itu membuatku lupa bahwa aku sedang menyapu lantai dan aku berdiri dengan bodohnya di sana.
"Saudara, Anda mempekerjakan pekerja anak! Anda bahkan bersedia membiarkan seorang gadis kecil bekerja. Jika ibu tahu, dia akan memarahimu lagi! '' Suara Feng Huang selembut kupu-kupu di angin.Ketika saya melihat dia datang, napas saya melambat.
