Happy Reading~ ^^
•
Seharusnya, tiap insan tidak perlu diberi rasa cinta didalam hati.
Biar tidak sakit hati.
Karena, yang kerap kali ku temui; dunia kadang tidak begitu adil perihal membagi kasih sayang di tiap diri.
Sama dengan apa yang aku rasakan saat ini.
Berdiam diri entah menunggu apa disini.
Berdekap tangan dalam diam sampai mungkin sirna sakit hati yang bahkan terasa lebih perih dibanding tertusuk jarum peniti.
Menjaga suara didalam diam—agar tak seorang pun dapat mengerti.
Beberapa orang mengatakan; cinta itu sempurna.
Beberapa lagi ada yang bilang, kalai cinta itu semu dan fana.
Lantas, dulu aku bertanya kepada sukma; mana yang harus aku percaya?
Sukma pun bersua; itu semua tergantung bagaimana kau menjalaninya.
Ah, seperti itu rupanya.
Cinta hanya bisa aku definisikan dengan takdirku dari sananya.
Kini, aku merasakan semua itu didalam biru.
Bagaimana cinta bisa menjadi teramat sempurna kala kasih sayang berpadu.
Membuat diriku seolah buncah oleh serangan ribuan kupu-kupu.
Aku kalut dalam semua rasa rancu.
Aku terbang karena cinta diantara ribuan awan dengan jiwa yang terbilang lugu.
Lalu, bagai diterpa badai angin tidak menentu; aku terjatuh dalam keadaan dimana tangisku menjadi teramat haru.
Kini, dalam waktu bersamaan—aku mengerti kenapa mereka bilang cinta itu sempurna dan semu.
Karena, aku merasakan semua itu saat bersama dirimu, sayang.
Aku ingat sekali kala kau membuatku melayang.
Sama baiknya ingatanku kala mengingat saat dimana kau menghilang.
Untukmu, Jung Jaehyun—cinta sempurna dan semu-ku.
-Lee Taeyong.•
Ada yang mau rikues kapal?!
-Ra