Kacau.

176 5 0
                                    

19-Juni-2012. Dago Asri 2, Bandung, Jawa Barat.

"nanana.. "

aku bersenandung ria saat melewati taman kompleks.

aku baru saja pulang sekolah. sebenarnya sudah tiga jam yang lalu jam sekolah usai. tapi tak ada yang menjemputku. saat aku menunggu dihalte, yang datang hanya bus kampus sebelah. aku inikan anak SMP bukan mahasiswi.

akhirnya aku pulang jan kaki. asal tau aja ya, jaraknya hampir 4,5 KM dan aku harus berjalan kaki.

kenapa gak naik angkot atau ojek?

Bunda gak pernah ngizinin aku buat naik angkutan umum begituan. katanya, "gak aman"

jauh gak aman kalau aku terus berdiri didepan gerbang sekolah sendirian nunggu orang yang gak akan datang jemput aku !!

Sekarang aku duduk dibangku SMP, tepatnya kelas VIII. dan sekarang, ujian semester akhir dimulai.

setelah berpusing ria bersama berlembar-lembar soal, aku harus jalan kaki buat pulang.

"hh.. berangkat sendiri, pulangpun sendiri. jalangkung!"

ya.. badanku ini cuma tulang aja isinya. jadi hampir sama kayak jalangkung. bedanya, aku ini cantik. hehe :D

aku duduk disisi jalan, tepatnya trotoar. aku ini anak sekolahan atau gembel sih? terlantar dipinggir jalan dan kehausan. panas pula.

Tuhan.. bawa aku terbang dan taruh aku diatas ranjang dan hembuskan angin topan sekencang-kencangnya supaya aku tidak kepanasan.

hh.. "gak guna"

aku kembali berjalan menuju rumah. rasanya menyedihkan saat aku harus tau bahwa minggu depan raport akan dibagikan. sepertinya harapanku pupus untuk membawa orang tuaku ke sekolah.

"ayah, minggu depan pembagian raport dan harus bawa orang tua. ayah mau datang kan?" tanyaku saat makan malam dirumah.

ayah masih sibuk dengan laptopnya sambil mengunyah makan malamnya hari ini.

"ayah.." aku menyenggol lengan ayah yang sedang mengetik.

"jangan ganggu ayah. minta sama bunda kamu aja" ucap ayah menatapku tajam.

aku bisa melihat ayah membuang nafas beratnya, meredam emosi? apa aku mengacaukan pekerjaannya?

"Clarissa, sayang.. ayahnya jangan diganggu dulu ya. nanti habis makan malam aja diomonginnya,"

aku hanya mengangguk mendengar ucapan bunda.  aku sudah hafal kalimatnya itu. halus dan menusuk.

aku benci ucapannya yang hanya ilusi semata. toh pada kenyataannya, bunda 11-12 sama ayah.

aku pergi ke kamar dengan sebal. mengambil sweater rajut berwarna hitam dan memakainya, lalu beranjak pergi dari kamar.

malam ini aku mau main sama anak-anak kompleks.

"kita mo main apa?" tanya Karel. anak dirumah no.78F-

"main petasan aja deh. serukan? gue punya yang jumbo!" jawab Mario. tetangga baru yang dua bulan lalu pindah dirumah no.74F

akhirnya, kami semua bermain petasan.  yaah.. kami memang sangat suka membuat kompleks rumah heboh dan membangunkan pak RT.

DUAAR.. DUAAAAR.  DUARR...

"woy, berisik tauk. ganggu malam indah punya orang aja lo pada!"

ah.. itu suara siNenek lampir, Vivian.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 05, 2014 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

True Story. Me !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang