ENAM

21 5 0
                                    


Sudah satu minggu lamanya, Avisha tidak masuk sekolah. Semua teman avisha merindukan dirinya. Mereka selalu bertanya kepada sahabat-sahabat Avisha.

Eh kapan avisha masuk

Lama banget sih dia sakit

Aduh kangen nih sama senyuman visha

Dan masih banyak lagi pertanyaan-pertaanyan yang ditanyakan kepada Sherin dan Aiza. Mereka hanya menjawab dengan kata "SABAR LAH nanti visha juga masuk kok". Tak ada kata lain yang mereka ucap selain itu.

Tibalah hari ini. Avisha bisa menjalani rutinitasnya yaitu sekolah. Dia rindu dengan suasana kelas yang selalu berisik dengan suara-suara cempreng milik teman-temannya.

Avisha POV

Hari ini aku berangkat sekolah diantar oleh paman menggunakan mobil. Aku tak memberitahu Sherin dan Aiza, karena aku ingin memberi kejutan kepada sahabatku ini. Aku menelusuri setiap koridor untuk menuju ke kelasku. Disepanjang perjalanan, aku selalu menyapa kakak kelas dengan senyuman dan sapaan. Disini sampailah aku didepan kelas X IPS 1. Aku memang sengaja untuk masuk paling akhir karena aku ingin memberi kejutan kepada mereka semua. Bel masukpun telah berbunyi, sehingga aku segera memasuki ruang kelas.

"Assalamualaikum teman-teman". Ucapku sambil melambaikan tangan, dan itu sukses membuat teman-teman ku kaget. Aku memang belum mengenakan hijab, tapi aku dibesarkan oleh kedua orang tuaku dengan ajaran-ajaran agama yang benar. Mungkin belum saatnya saja  untuk aku berhijrah menjadi lebih baik lagi. Aku tahu, kalau hijrah itu harus dijemput, bukan menunggu.

"Waalaikum dalam visha" Jawab mereka serempak dan itu membuat hatiku sangat bahagia.

"Sha kok kamu udah berangkat sih, dan kamu kok nggak ngabarin dulu kalau mau berangkat sekolah". Ucap sherin dengan sebal.

"Hehee maaf lah kan aku mau ngasih kejutan sama kalian"

"Iya sekarang aku udah terkejut udah kaget. PUAS.." Sherin sengaja menekan kata terakhir, karena dengan itu dia fikir aku akan merasa bersalah, karena tidak memberi tahu ketika aku memutuskan untuk berangkat ke sekolah.

"Udah sha sekarang kamu duduk aja dulu. Nggak capek apa kamu berdiri" Aku segera mengambil alih tempat duduk yang sedang diduduki oleh temanku. Huh jahat banget ya aku:)

Tak sengaja aku melirik disamping kananku. Aku menatap kelat mata itu. Ada sebuah kenyamanan yang aku dapatkan ketika aku melihat mata itu. Merasa ada yang memperhatikan dia pun menoleh. Aku dan dia terjadi kontak mata. Lama, sampai aku dulu yang memutuskan kontak mata itu.

"Kenapa loe lihat gue kek gitu".

"Nggak papa kok aku nggak sengaja aja lihat kamu" Elakku untuk membela diri, dan dia hanya menatap sinis kepadaku, setelah itu ia kembali fokus dengan hpnya.

Author's POV

Hari ini adalah hari yang bahagia menurut semua murid SMA BHINEKA TUNGGAL IKA. Karena mereka semua pulang lebih pagi. Biasanya kalau pulang pagi Avisha, Sherin dan Aiza selalu mampir ketoko buku dulu.tapi untuk hari ini tidak. Sherin dan Aiza mengantar Visha kerumah untuk istirahat. Takutnya kalau Avisha masih belum sembuh total.

Saat ini mereka sudah sampai di rumah Paman Avisha. Mereka bergegas masuk kerumah yang bercorak klasin nan mewah itu.

"Assalamualaikum"  Ucap mereka dengan kompak. Hari ini Bibi Indah tidak masuk kekantor karena dia masih ingin merawat Avisha sampai sembuh total dulu. Padahal mah sakitnya biasa aja.

"Waalaikum salam. Kok jam segini udah pulang, apa Avisha disekolahan sakit lagi ya". Ucap bibi dengan khawatir.

"Nggak kok tan.hari ini guru-guru ada acara jadinya kita pulang pagi deh" Jawab Aiza. Visha dan Sherin hanya mengangguk-anggukkan kepalanya. Tanda mereka menyetujui apa yang Aiza kata.

"Ooo gitu ya, ya udah sana kalian kekamar dulu. Nanti tante ambilin cemilan buat kalian"

"Wah... Makasih ya tante".

Tanpa ba bi bu mereka naik kelantai 2 menuju kamar Avisha. Seperti biasa mereka akan menutar vidio yang menurut mereka lucu. Suara knop pintupun terdengar, menampilakan seseorang yang berparas ayu nan lembut. Bi Indah membawa cemilan yang begitu banyak untuk mereka semua.

"Assalamualaikum sayang. Ini Bibi Indah bawain cemilan buat kalian nanti dimakan ya" Kata Bibi sambil menaruh cemilan itu di meja.

"Nggak usah disuruh merekapun juga pasti makan kok Bi" Jawab Avisha dengan santai.

"Iy tan nanti aku makan sampai habis deh pokoknya" Ucap sherin sambil mengajungkan jempol. Sedangkan aiza masih setia menonton kartun atau entah apa itu, yang judulnya bus tayo.

"Ya udah bibi tinggal dulu ya"

"Iya tante-bibi". Jawab mereka masing-masing.

***

Hari semakin larut sherin dan aiza berpamitan untuk pulang kerumah masing-masing. Mereka berpamitan kepada paman dan bibi. Aku mengantar mereka sampai depan gerbang rumah.

Disinilah aku sekarang. Bersama paman farhan dan bibi indah. Kami mengobrol tentang semua hal. Aku menceritakan kehidupanku dulu sebelum aku bersama Paman dan Bibi. Paman dan Bibi bercerita tantang pertama kali mereka bertemu dan sampai bisa Ijab Sah. Tanpa terasa senja pun datang menemani kita disini. Kita bergegas untuk bersiap-siap menunaikan sholat magrib berjamaah.

Malam ini aku sedang sibuk mengerjakan tugas sosiologiku, dan aku paling benci sama pelajaran ini. Entah bagaimana aku kok bisa benci aku juga nggak tau.

"Ngeselin banget sih soalnya. Dari tadi kok nggak bisa jawab" Ucapku dengan frustasi menatap soal-soal itu.

Aku segera mengambil telefonku diatas meja dan membuka aplikasi whatsApp. Aku mendapatkan notifikasi dari nomer yang aku nggak kenal

08837523****
Assalamualaikum.
Save ini gue temen sekelas loe.

Waalaikum salam.
Maaf aku nggak kenal.

08837523****
Ini gue azka

Ooo azka ya.
Iya ntar aku save.

Aku masih fokus memperhatikan layar telefonku.
"Kok azka bisa dapet No.Wa ku dari mana ya" Ucap didalam hatiku.

****

Pati jawa tengah
02 oktober 2018

Ini sebenarnya cerita udah lama, tapi aku unpublis:)

Bantu baca, vote, dan comen ya!

Pati, 3 April 2019

A.S.ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang