SATU : COWOK PESANTREN

176 27 24
                                    


Assalamualaikum semua :)

Selamat membaca

Jadikan Al Quran sebagai bacaan utama kalian yaa



Mengantuk

Satu kata yang ada dalam fikiran cewek yang duduk di kursi depan meja guru itu, ia berangkat sangat pagi hari ini padahal ia selalu berangkat disaat bel kurang dari lima menit, entah memikirkan apa sampai tadi malam tidak bisa tidur, ia juga tidak tau tapi yang jelas sekarang, ia harus tidur dan bangun tepat pukul tujuh, sekarang baru jam enam lebih lima belas menit jadi dia masih mempunyai waktu kurang lebih empat puluh lima menit dari sekarang.

Bermenit menit Gladish mencoba menutup mata tapi

Arghhh

Kenapa dirinya masih tetap tidak bisa tidur

Apa karena cowok pesantren itu akan masuk sekolah hari ini?

Dengan cepat ia membuang pemikiran tersebut, bisa bisanya dia memikirkan orang yang dibencinya disaat kepalanya berdenyut sakit minta diistirahatkan

***

YUDHISTIRA ALFARIZI

Nama lengkap cowok yang berdiri di depan ruang kepala sekolah, ia menghembuskan nafas perlahan dan memulai memasuki ruangan tersebut sambil mengucapkan salam

Alfa melihat sekeliling ruangan berwarna orange tersebut dan mulai mengamati seluruh isi ruangan, di sebelah kanan terdapar sofa mungkin jika ada pertemuan kepala sekolah dengan kepala yayasan atau yang lain, ditengah juga terdapat sebuah meja seperti meja kantor dan didepan meja tersebut terdapat dua buah kursi.

Alfa mulai berjalan menuju meja kantor yang disana sudah berdiri seorang pria paruh baya yang dari tadi menunggu kedatangannya, sambil tersenyum Alfa bersalaman dengan kepala sekolah sebagai bentuk penghormatan siswa

"Kamu beneran ingin pindah disini Al?" tanya Kepala Sekolah sepertinya tidak yakin akan keputusan anak dari adiknya itu tapi Alfa menganggukkan kepalanya, dia yakin akan keputusannya

Tapi setelah mendengar pertanyaan tersebut, dahi Alfa mengernyit bingung. Kenapa bapak Kepala Sekolah menanyakan pertanyaan tersebut padahal sudah jelas jika berangkat sekolah disini itu artinya dia akan sekolah disini. Mengetahui ekspresi Alfa yang nampak kebingungan sang kepala sekolah menjelaskan maksud dari ucapannya tersebut

"Nanti kamu akan banyak fansnya dan pasti kamu akan diberikan banyak cokelat, surat dan yang lain, nah... kamu kan gak suka cokelat, nanti cokelatnya berikan ke om saja yaaa?" ucapan sang kepala sekolah membuat Alfa terkekeh kecil, ada ada saja omnya ini, sudah punya anak tiga masih aja penyuka cokelat.

"Kelas kamu di XI MIPA 3 dan wali kelasmu sudah menunggu kedatanganmu" lanjut Kepala Sekolah mulai bersikap formal dan dibalas anggukan dari Alfa

***

Alfa mengetuk pintu ruangan yang bertuliskan kelas barunya, setelah mendengar kata masuk Alfa mulai mengucapkan salam sambil menelungkupkan tangannya ke Bu Eni, wali kelasnya.

"Anak – anak ini adalah teman baru kalian, namanya adalah Alfa, ada yang ingin ditanyakan?" ucap Bu Eni memperkenalkan Alfa ke teman sekelasnya

Alfa mengamati seluruh isi dikelasnya, teman – temannya juga. Pandangannya jatuh kepada seorang cewek berambut sebahu duduk dengan posisi tidur, sepertinya cewek itu tidak tau kalau ada guru padahal mejanya di depan meja guru.

"Apa id line dong?" suara itu berasal dari bangku paling belakang, alih – alih menjawab petanyaan, Alfa masih saja menatap cewek yang tertidur tersebut

"Gladish, nak, bangun ya pelajaran mau dimulai" ucap Bu Eni dengan lembut

Perlahan – lahan Gladish membuka matanya, ia mulai melihat sekelilingnya, semua teman sekelasnya memandangnya, ia mulai melihat kedepan papan tulis, matanya bertubrukan dengan seorang cowok

Alfa terus saja menatap Gladish, sampai matanya bersitatap dengan mata Gladish tanpa sadar dia mengucapkan

"MASYAALLAH"

Namun, saat ia sadar dengan ucapannya dia kembali mengucapkan

"Astaghfirullah"

Alfa memutuskan kontak mata tersebut sambil mengucapkan istighfar berkali – kali, memohon ampun kepada Allah. Dalam hati Ia merutuki dirinya sendiri kenapa dia tidak bisa menjaga pandangannya, Ia tau pandangan mata adalah awal dari setiap bencana salah satunya adalah jatuh cinta, dan dia tidak mau jatuh cinta dengan seseorang untuk saat ini.

Pokoknya dia akan jauh lebih menjaga dirinya dari cewek – cewek karena menurutnya cewek adalah bencana yaa terkecuali untuk Ummi dan adiknya

"Nak Alfa kamu duduk di sebelahnya Gladish ya, dia orang yang sedang tidur tadi" Ucap Bu Eni kepada Alfa dan langsung mendapatkan tatapan terkejut dari Alfa maupun Gladish, dengan membulatkan mata mereka mendumel dalam hati, hancur sudah angan – angan Alfa untuk menjauhi cewek dan sekarang dia harus sebangku dengan cewek, cobaan apa ini ya Allah. Sedangkan Gladish menatap tajam ke arah Alfa yang mencoba mengendalikan matanya agar tidak sekontak mata dengan Gladish, ekspresi Gladish seakan ingin memakan Alfa. Ganas sekali, seperti harimau betina, batin Alfa mulai berbicara dengan fikira yang kemana – mana, apakah ia betah sekolah disini dengan selalu mendapatkan pelototan tajam dari teman sebangkunya itu.

Perlahan ia mulai berjalan ke arah Gladish tepatnya di mejanya, meja depan guru. Walaupun itu salah satu bangku favoritnya tapi tidak untuk saat ini, tidak akan pernah menjadi favorit jika harus berdekatan dengan seorang CEWEK

Setelah ia duduk di bangkunya, ia melirik sebelahnya dan dibalas plototan tajam dari sang empu

"apa lo liat – liat, mulai detik ini kita musuh" ucap cewek di sebelahnya,

'sabar Al sabar' batin Alfa mulai bersuara

Alfa mulai memperhatikan depan tanpa menghiraukan cewek sebelahnya yang sedari tadi memelototinya mirip seperti induk ayam yang melihat anaknya diganggu manusia, eh kok ayam sih jelek banget perumpamaannya maksudnya mirip seperti singa betina yang sebentar lagi akan mengeluarkan tanduknya, eh singa ada tanduknya?, udahlah bodo amat perumpamaannya seperti apa, yang jelas ganas baget kayak kak ros di serial duo kepala botak


Cukup sekian ya, mau ambah lagi partnya? vote and comment ya kalo gak ya terserah 

Jangan lupa 5 waktunya

Ucapan pamit dari sang penulis amatiran

Angelsyrnty_

Wassalamu'alaikum :)


Man Rabbuka?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang