17

204 9 1
                                    

Woojin sudah sampir 1 tahun koma dan tidak ada perkembangan sama sekali, sekarang juga keluarga woojin sudah bingung harus berbuat apa.

"Jim gimana tentang kelanjutan keadaan woojin?"

"Kita juga gk tau kak"

"Apa kalian gk kasian klo woojin harus selalu di bantu sm selang2 itu jim, bukannya kita kepengen kalian ngelepasin woojin"

"Ia kak cy kita juga tau, tpi yonggi masih selalu ngebantah dan aku selalu berantem sm yonggi gara2 selalu ngomongin permasalahan woojin"

"Ah klo itu mah susuh"

Sekarang ke 3 papah, yaitu papah suho,papah jimin dan papah chanyeol sedang berada di cafe sambil membicarakan gimana kelanjutan keadaan woojin.

"Jim, tpi kak mau nanya lagi"

"Nanya apa kak?"

"Apa km udh rela klo woojin suatu saat pergi?"

"I.. itu"

"Sudah lah kak suho, jangan bicarakan itu. Kau buat jimin drop gimana ah"

"Ah ia, maaf jim aku tdk bermaksud"

"Tdk apa2 ko kak,lagian misalkan suatu saat memang benar tuhan menyuruhku untuk melepaskan woojin. Aku akan melepaskannya walaupun aku dan yonggi masih blm bisa menerima semua ini" air mata jimin seketika membendung di sekitar mata jimin.

Hati jimin terasa sakit, karena dia masih blm bisa menerima semua kenyataan ini. Bahwa ank satu2nya yg dia sayang dan cinta harus memiliki hasib yg setragis ini.

●○●

Jihoon sekarang seperti biasa, dia sekarang berada di dalam kamar rumah sakit woojin.

Jihoon selalu senantiasa berada di samping woojin, dan mamah yonggi juga tidak lepas selalu berada di samping anknya.

"Hoon, km mau makan gk?"

"Aku gk laper tan"

"Bnran"

"Ia tan, lagian td jihoon di skl udh makan"

"Oh yaudh, tente keluar dulu ya"

"Ne tan"

Yonggi akirnya keluar dari dalam kamar woojin dan membiarkan jihoon sendirian sambil memandang woojin yg sama sekali tidak ada perubahan.

Jihoon selalu kesal sm dirinya sendiri, karena dia baru tau klo selama ini woojin melakukan apa yg selalu dia lakukan untuk membuat jihoon ingat kepada woojin.

Tentang kecelakaan yg dia alami beberapa th yg sangat lalu, saat jihoon dan woojin menunggu ke 2 orang tuanya menjemut.

Tentang woojin yg selalu jdi penolong di saat jihoon sedang di kucilkan.

Tentang woojin yg selalu mengajak jihoon berbicara dan bermain di saat ank2/tmn2 jihoon selalu memandang jihoon sebelah mata.

Tentang woojin di mana dia selalu ada buat jihoon, kapan pun dan di manapun.

Semua itu membuat jihoon menyesal, karena knp dia harus ingat dangan masa lalunya dan di saat woojin sedang terbaring lemah di atas kasur.

"Jin aku mohon bangun"

"..."

"Jin km tau gk, sekarang aku udh inget sm semuanya. Dan tentang taman juga pohon tua yg km kasih tau aku sebelum kejadian yg udh buat km kya gini"

"..."

"Jin aku mohon bangun....dan jangan kaya gini" air mata jihoon seketika keluar

"..."

chamwink~ Don't forget meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang